Logo Ruang Menyal
Bg Block

Apa itu Manajemen Risiko Investasi? Begini Cara Melakukannya

Oleh: ruangmenyala

Last updated: 14 April 2024 | 1390 dilihat

Article Detail

Pernahkah kamu mendengar istilah manajemen risiko investasi sebelumnya? Yup, manajemen risiko investasi adalah proses pengaturan dan pengelolaan yang dilakukan untuk meminimalkan berbagai risiko investasi.

Biasanya, hal tersebut dilakukan dengan mengelola dan manajemen portofolio melalui berbagai cara, seperti membuat perencanaan investasi yang matang, diversifikasi aset investasi, dan lain sebagainya.

Yuk, pahami lebih lanjut mengenai manajemen risiko investasi selengkapnya melalui artikel berikut ini!

Apa itu Manajemen Risiko Investasi?

Sebenarnya, apa itu manajemen risiko investasi? Manajemen risiko investasi adalah sejumlah kegiatan yang dilakukan untuk merencanakan, mengelola, serta mengontrol risiko kerugian dalam berinvestasi.

Adapun tujuan utama dilakukannya manajemen risiko investasi adalah untuk membedakan apa saja risiko yang bisa dikendalikan dan tidak bisa dikendalikan.

Secara umum, manajemen risiko investasi terdiri dari empat langkah, yaitu:

  • Mengenali risiko-risiko yang terkandung pada suatu aset investasi.
  • Mencari informasi mengenai alternatif yang bisa diambil untuk mengendalikan risiko investasi.
  • Menyusun rencana untuk mengendalikan risiko investasi.
  • Menerapkan rencana pengendalian risiko investasi selama melakukan investasi.

Jenis-Jenis Risiko Investasi

Sebelum merencanakan pengelolaannya, kamu perlu mengenali jenis-jenis risiko investasi terlebih dahulu.

Secara garis besar, risiko investasi dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu risiko investasi sistematis dan risiko investasi tidak sistematis.

1. Risiko Investasi Sistematis (Systematic Risk)

Risiko investasi sistematis atau systemic risk merupakan jenis risiko eksternal yang cenderung tidak bisa dikendalikan.

Jenis risiko investasi ini biasanya akan mempengaruhi semua jenis aset investasi dan tidak bisa dikurangi dengan diversifikasi portofolio.

Adapun beberapa contoh risiko investasi sistematis adalah sebagai berikut:

  • Risiko inflasi/risiko daya beli: Risiko perubahan daya beli konsumen akibat inflasi pada suatu negara.
  • Risiko suku bunga: Risiko investasi yang muncul akibat fluktuasi atau perubahan suku bunga sehingga turut memengaruhi pendapatan investasi.
  • Risiko pasar: Risiko yang bisa dipicu oleh perubahan harga komoditas tertentu pada pasar. Selain itu, risiko investasi ini juga bisa dipengaruhi oleh fluktuasi permintaan dan penawaran suatu komoditas pada pasar.
  • Risiko valas/nilai tukar mata uang: Risiko investasi yang terjadi akibat perubahan kurs valuta asing.

Baca juga: 7 Risiko Investasi Emas yang Wajib Kamu Tahu, Apa Saja?

2. Risiko Investasi Tidak Sistematis (Unsystematic Risk)

Risiko investasi tidak sistematis atau unsystematic risk adalah jenis risiko investasi yang secara garis besar bisa dikendalikan dengan mengelola portofolio diversifikasi. Contoh dari risiko investasi tidak sistematis adalah:

  • Risiko reinvestment: Risiko investasi ketika pendapatan dari suatu aset investasi mengharuskan investor untuk menginvestasikannya kembali.
  • Risiko likuiditas: Risiko yang muncul karena perusahaan kesulitan untuk memenuhi kewajibannya sehingga turut memengaruhi pendapatan aset investasi.
  • Risiko finansial: Risiko investasi yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan.
  • Risiko bisnis: Risiko investasi yang dipengaruhi oleh bisnis perusahaan terkait.

Cara Melakukan Manajemen Risiko Investasi

Pada dasarnya, manajemen risiko investasi adalah sejumlah cara yang dilakukan untuk meminimalkan berbagai risiko investasi. Lantas, bagaimana cara mengurangi risiko investasi tersebut? Berikut penjelasannya.

1. Menetapkan Target Investasi yang Sesuai

Cara meminimalkan risiko investasi yang pertama adalah dengan menetapkan target investasi sebaik mungkin.

Kamu perlu mencari tahu informasi tentang produk investasi yang diinginkan sebanyak mungkin. Jangan lupa juga untuk mengenali berbagai macam jenis aset investasi serta risiko yang mengikutinya, ya.

Setelah itu, tentukanlah target, jangka waktu, serta profil risiko investasi yang bisa kamu terima dalam menanamkan modal.

Misalnya, kalau ingin menanamkan modal dalam jangka waktu pendek dan berisiko rendah, maka kamu disarankan untuk memilih reksa dana atau obligasi.

2. Diversifikasi Portofolio Investasi

Well, setelah mencari tahu informasi tentang dunia investasi, kamu tentu sudah tahu bahwa setiap jenis aset investasi memiliki risiko yang berbeda-beda.

Maka dari itu, penting bagi kamu untuk melakukan diversifikasi portofolio sebaik mungkin sebagai upaya manajemen risiko investasi. Memang, apa, sih, diversifikasi portofolio investasi itu?

Sederhananya, diversifikasi portofolio investasi adalah strategi yang dilakukan dengan menempatkan dana pada beberapa instrumen investasi dengan karakteristik berbeda.

Misalnya, kamu akan menempatkan 30 persen dana investasi pada saham, 40 persen pada obligasi, dan 30 persen pada reksa dana. Dengan begitu, imbal hasil dari portofolio milikmu akan lebih berimbang.

Baca juga: Ini 8 Risiko Investasi Saham yang Perlu Kamu Pahami, Simak!

3. Dollar-Cost Averaging (DCA)

Dollar-cost averaging atau DCA adalah strategi di mana seorang investor akan menginvestasikan dana dalam jumlah dan waktu yang sama secara rutin pada jangka waktu tertentu.

Dollar-cost averaging ini juga termasuk sebagai salah satu cara mengurangi risiko investasi karena memungkinkan investor untuk membeli lebih sedikit aset dalam harga tinggi dibandingkan dengan harga yang lebih rendah.

Karena itulah, strategi ini dapat meminimalkan risiko investasi yang berasal dari fluktuasi harga saham jangka pendek.

4. Mewaspadai Segala Bentuk Penipuan

Salah satu cara meminimalkan risiko investasi yang tidak kalah penting adalah mewaspadai segala bentuk penipuan, termasuk investasi bodong.

Hal ini bisa dilakukan dengan memeriksa apakah perusahaan yang akan kamu investasikan sudah memiliki izin resmi dari Bappebti dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Pastikan juga semua pihak yang membantumu dalam mengelola dana investasi telah memiliki izin resmi dari pemerintah.

Itu dia penjelasan lengkap mengenai manajemen risiko investasi beserta cara melakukannya. Kesimpulannya, dengan melakukan manajemen ini, kamu jadi bisa lebih siap dengan berbagai kemungkinan selama berinvestasi.

Supaya lebih siap lagi, kamu juga bisa, lho, mengikuti kelas MeNYALA Online - Investasi: Cuan vs Risiko yang akan diadakan pada tanggal 7 September 2023 nanti.

Melalui kelas ini, kamu akan mempelajari jenis-jenis instrumen investasi dan risiko yang menyertainya, strategi, serta tips mengelola risiko investasi bersama pemateri berpengalaman.

Selain itu, Ruang MeNYALA juga menyediakan sesi konsultasi 1-on-1 dengan NYALA Trainer untuk akan membantumu untuk mengelola serta memeriksa kesehatan finansial!

Yuk, raih #FinanciallyFit dengan mudah bersama Ruang MeNYALA!

Baca juga: Manajemen Portofolio: Pengertian, Tujuan, Jenis & Prosesnya


undefined Komentar

Max. 0/120 karakter

Konten Lainnya