Logo Ruang Menyal
Bg Block

Ini 8 Risiko Investasi Saham yang Perlu Kamu Pahami, Simak!

Oleh: ruangmenyala

Last updated: 14 April 2024 | 2024 dilihat

Article Detail

Sebelum mulai berinvestasi saham, ada baiknya kamu ketahui dahulu risiko investasi saham yang akan dihadapi nantinya.

Dengan begitu, kamu bisa menghindari kerugian dan mempersiapkan strategi  menghadapinya sejak awal.

Salah satu risiko investasi saham adalah kerugian yang mungkin akan dihadapi investor dalam pasar modal, seperti perubahan tingkat suku bunga.

Nah, untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang memengaruhi risiko investasi saham, simak terus informasinya berikut ini, ya!

8 Risiko Investasi Saham

Pada dasarnya, setiap kegiatan investasi, baik itu melalui saham atau instrumen lainnya, tidak akan lepas dari adanya risiko dan kerugian.

Namun, perlu diperhatikan, dengan mengetahui risiko investasi saham, bukan berarti hal ini bermaksud mengurungkan niatmu untuk menanamkan modal dengan instrumen tersebut.

Sebaliknya, mengenal apa saja faktor-faktor yang memengaruhi investasi saham justru dapat membuatmu menyusun strategi ke depannya, agar bisa mendapatkan return secara maksimal.

Well, berikut ini adalah sejumlah risiko investasi saham yang bisa menjadi tolok ukurmu dalam menanamkan modal pada instrumen ini:

1. Likuiditas Saham

Likuiditas merupakan salah satu risiko investasi saham ketika aset tidak dapat terjual dengan harga yang diinginkan atau tak bisa terjual secara cepat.

Cara mengukur risiko investasi saham ini yaitu, apabila aset mengalami penurunan nilai, sehingga kurang mendapatkan minat dari investor dan tidak bisa diperjualbelikan.

Mungkin, risiko ini tidak terlalu mengkhawatirkan bagi investor yang berinvestasi untuk jangka panjang, karena mereka tak akan menjual saham miliknya dalam waktu cepat.

Namun, sebaliknya, bagi investor untuk jangka pendek dan sering kali melakukan trading, likuiditas yang tidak baik merupakan permasalahan besar bagi mereka.

2. Forced Delisting

Tahukah kamu, apa itu forced listing? Well, forced listing risiko investasi saham adalah suatu kondisi ketika aset saham perusahaan secara paksa dan tiba-tiba dikeluarkan dari peraturan Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Umumnya, risiko investasi saham forced listing dapat terjadi karena perusahaan melanggar peraturan dari BEI, merger, kinerja institusi tidak berjalan dengan baik, atau bahkan berhenti beroperasi.

3. Capital Loss

Capital loss merupakan risiko investasi saham atau potensi kerugian pada saat transaksi aset memperoleh harga jual yang rendah daripada saat membelinya.

Biasanya, investor akan memutuskan untuk mematok harga saham yang lebih rendah karena beberapa faktor.

Misalnya, performa saham yang semakin memburuk, atau memiliki kebutuhan mendesak untuk mencairkan dana investasinya.

4. Risiko Pasar (Systematic Risk)

Tak hanya pada perusahaan tertentu dan asetnya sendiri, risiko investasi saham berikut ini akan memengaruhi keseluruhan performa pada pasar.

Bagaimana mungkin? Pada dasarnya, risiko pasar adalah kerugian yang tidak dapat dihindari karena seluruh investor, baik pemula maupun berpengalaman, akan merasakannya.

Salah satu cara mengukur risiko investasi saham adalah dengan melihat melalui kondisi sosial dan politik negara, perubahan tingkat suku bunga, hingga kebijakan dari pemerintah.

Baca juga: Apa itu Profil Risiko Investasi? Yuk, Kenali Jenis-Jenisnya!

5. Risiko Tidak Sistematis (Unsystematic Risk)

Jika risiko investasi sebelumnya cenderung tidak dapat dihindari dan terjadi secara sistematis, kerugian yang satu ini justru sebaliknya.

Yup, risiko tidak sistematis atau unsystematic risk adalah kerugian yang dapat dikendalikan atau bisa dihindari.

Bagaimana caranya? Misalnya, salah satu cara mengatasi risiko investasi saham ini adalah dengan melakukan diversifikasi, atau membangun portofolio.

Adapun beberapa kondisi yang termasuk ke dalam risiko sistematis yaitu, kerugian bisnis, reinvestment, terkait struktur pendanaan atau finansial, serta likuiditas.

6. Risiko Suspend

Selain forced delisting, bursa efek juga dapat membuat kebijakan untuk memberhentikan (suspend) suatu perusahaan.

Umumnya, risiko investasi saham ini bisa terjadi ketika suatu perusahaan tidak memberikan laporan keuangan, sampai batas waktu yang telah ditentukan.

Selain itu, perusahaan yang mengalami kenaikan dan penurunan secara singkat, kemudian tidak melaporkannya pada batas waktu tertentu, juga dapat mengalami suspend.

7. Risiko Inflasi 

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, kondisi inflasi termasuk ke dalam risiko investasi saham tidak terhindari, karena peristiwa ini dialami oleh negara.

Maka dari itu, kondisi ini akan berdampak pada harga saham yang mengalami penurunan, sehingga nilainya menjadi lebih rendah di pasaran.

8. Kebangkrutan 

Secara umum, risiko investasi saham karena kebangkrutan biasanya disebabkan oleh perusahaan yang sudah tidak sanggup melunasi utang-utangnya.

Dengan begitu, pengadilan secara hukum akan menyatakan bahwa perusahaan tersebut dinyatakan bangkrut.

Apabila perusahaan rugi dan bangkrut, maka investor hanya akan memperoleh bagi hasil saham dari sisa aset institusi tersebut.

Baca juga: Cara Membaca Trend Saham Agar Untung, Yuk Pelajari!

Keuntungan Investasi Saham

Nah, sekarang kamu sudah mengetahui apa saja risiko investasi saham, bukan? 

Pada dasarnya, di samping sejumlah risikonya, investasi saham juga mempunyai keunggulan tersendiri, yaitu:

  • Memperoleh capital gain, yaitu keuntungan yang terbentuk ketika ada transaksi perdagangan saham di pasar sekunder secara aktif.
  • Mendapatkan dividen, yaitu keuntungan kepada investor karena telah memiliki lembar saham dalam jumlah banyak.
  • Mendapatkan tingkat return tinggi, dibandingkan dengan instrumen lainnya seperti obligasi atau deposito.
  • Akses transaksi saham mudah, investor bisa bertransaksi aset melalui bursa saham.
  • Diakui sebagai pemilik saham, sehingga dapat memutuskan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Tips Meminimalisir Risiko Investasi

Setelah mengetahui risikonya, mungkin sebagian dari kamu penasaran, apakah kerugian investasi saham bisa dicegah sejak awal? Well, jawabannya adalah bisa. 

Yup, kamu bisa melakukan sejumlah tips untuk mencegah terjadinya risiko investasi saham, seperti:

1. Merencanakan Tujuan Finansial 

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi saham, ada baiknya kamu merencanakan tujuan finansial terlebih dahulu.

Well, karena saham merupakan instrumen investasi jangka panjang, maka kamu perlu perencanaan yang matang dalam mengelola asetnya.

Jangan sampai, ketika menanamkan modal dan nilai saham turun, kamu jadi menyesal hingga memengaruhi kinerja dalam mengelola asetnya.

2. Ketahui profil risiko kamu

Saat berinvestasi saham, pastikan kamu juga sudah mengetahui profil risiko. Karena dengan mengetahui profil risiko kamu, kamu jadi tahu apakah investasi saham ini merupakan investasi yang sesuai.

Jika ternyata profil risiko kamu masih yang konservatif, investasi saham bukanlah investasi yang tepat buat kamu. Tetapi, jika profil risiko kamu adalah yang agresif, investasi saham adalah salah satu investasi yang tepat buat kamu.

2. Diversifikasi Investasi

Salah satu cara mencegah risiko investasi saham adalah dengan mendiversifikasi asetnya ke dalam beberapa saham.

Kamu bisa membeli saham pada beberapa emiten, atau mengombinasikan antara perusahaan yang memiliki pangsa pasar yang besar dan kecill.

Dengan begitu, jika suatu saat nilai saham pada satu perusahaan tertentu menurun, kamu memiliki cadangan aset yang mungkin masih stabil dan kemungkinan dapat menghasilkan keuntungan.

3. Jadikan sebagai Investasi Jangka Panjang

Tips berikutnya, kamu bisa lho, menjadikan investasi saham sebagai tujuan untuk mencapai finansialmu dalam jangka panjang.

Misalnya, kamu bisa berinvestasi jangka panjang untuk tujuan biaya pendidikan, membeli rumah, modal berusaha, hingga dana pensiun.

Namun, apapun tujuannya, kunci dalam berinvestasi adalah kamu perlu memahami jangka waktunya agar bisa mencapai hasil yang sesuai dengan keinginan.

4. Memonitor Tren Saham dan Review Strategi secara Berkala

Tips yang tak kalah penting agar bisa mencegah kerugian adalah kamu perlu memonitor tren pergerakan saham di pasar modal, lalu review strategimu secara berkala.

Jika kamu memang ingin trading, maka kamu harus memonitor saham kamu secara berkala. 

Tetapi, jika kamu adalah seorang investor, kamu bisa memonitor saham kamu per minggu atau per bulan.

Kamu juga bisa memonitor saham kamu jika emiten tersebut sedang ada berita atau perubahan.

Dengan melakukan tips ini, kamu bisa memastikan apakah alokasi investasimu tetap berkembang dan sesuai sasaran, atau bahkan mulai merugi.

Kenali Risiko Investasi Saham dengan Cek Finansial di RuangmeNYALA

Demikianlah pembahasan mengenai apa saja keuntungan dan risiko investasi saham, beserta tips mencegahnya. 

Seperti penjelasan sebelumnya, salah satu cara mencegah risiko investasi saham adalah dengan menetapkan tujuan keuangan terlebih dahulu.

Well, kamu bisa lho, berkonsultasi secara 1-on-1 bersama Nyala Trainer yang ahli di bidangnya untuk membantumu dalam menetapkan tujuan finansial dalam berinvestasi.

Sebelum itu, kamu perlu mengetahui  kondisi finansialmu terlebih dahulu, apakah dalam keadaan sehat atau tidak, dengan mengikuti Financial Fitness Check Up.

Cara cukup mudah, tinggal book tanggal dan pilih Nyala Trainer yang diinginkan, lalu tunggu saja deh, waktu konsultasinya tiba.

Selain itu, kamu juga bisa ikutan kelas Ruang meNYALA “Investasi Saham, Bukan Adu Balap” bersama coaches Lo Kheng Hong dan Budi Rustanto (PT. OCBC Sekuritas).

Kelas ini akan mengulik serba-serbi mengenai peluang investasi saham, benefit yang diperoleh, hal yang perlu diperhatikan, hingga tips and trick.

Adapun pelaksanaannya adalah pada tanggal 31 Agustus 2023 mendatang pukul 14:00-16:00 WIB di BSD.

Tunggu apalagi? Catat tanggalnya dan jadi #FianciallyFit bersama Ruang meNyala!

Baca juga: 7 Risiko Investasi Emas yang Wajib Kamu Tahu, Apa Saja?


undefined Komentar

Max. 0/120 karakter

Konten Lainnya