Logo Ruang Menyal
Bg Block

Apa itu Inflasi? Penyebab, Dampak hingga Jenis dan Contohnya

Oleh: Ruang Menyala

Last updated: 30 September 2021 | 2589 dilihat

Article Detail

Inflasi adalah sebuah momen dimana harga barang atau layanan mengalami kenaikan karena terbatasnya stok pada sebuah negara. Mengapa ini penting untuk kamu ketahui? Karena secara tidak langsung, inflasi akan mempengaruhi keuangan kita sehari-hari. Agar lebih mudah memahami, simak penjelasan mengenai pengertian hingga contoh inflasi di Indonesia berikut ini! 

Apa itu inflasi?

Sebagian dari kamu pasti pernah mendengar istilah inflasi dalam sebuah berita mengenai perekonomian suatu negara. Yup, nggak perlu heran lagi sebab kondisi ekonomi setiap wilayah di dunia pasti tak terlepas dari tingkat inflasi. Dampak yang ditimbulkan pun ternyata bisa mempengaruhi keuanganmu, lho. 

 

Oleh karena itu, cukup penting untuk kamu memahami apa itu inflasi beserta jenis dan penyebabnya. Perlu diketahui bahwa inflasi dan deflasi memiliki makna yang berbeda. Jika deflasi merupakan penurunan harga, maka pengertian inflasi adalah sebaliknya.

Adapun pengertian inflasi adalah keadaan suatu negara yang sedang mengalami kenaikan harga barang dan jasa dalam jangka waktu cukup lama. Umumnya, penyebab inflasi adalah karena ketidakseimbangan antara ketersediaan barang dan uang yang beredar. Tingkat inflasi yang tidak stabil tersebut kemudian bisa menimbulkan berbagai dampak merugikan.

Namun, tentunya terdapat cara mengatasi inflasi yang bisa dilakukan, seperti menetapkan kebijakan fiskal, yaitu mengatur kembali penerimaan serta pengeluaran pemerintah. Selain itu, cara mengatasi inflasi adalah melalui kebijakan moneter, yakni pembatasan jumlah uang beredar, penetapan persediaan kas, hingga menaikkan suku bunga dan menerapkan kebijakan lainnya.

Jenis-jenis inflasi

Berdasarkan tingkatnya, jenis-jenis inflasi digolongkan menjadi empat, yakni:

1. Inflasi ringan, yaitu peningkatan harga di bawah 10% dalam setahun

2. Inflasi sedang, yaitu peningkatan harga pada kisaran 10% hingga 30% dalam setahun

3. Inflasi berat, yaitu peningkatan harga sekitar 30% sampai 100% dalam setahun

4. Hiperinflasi, yaitu tergolong inflasi tak terkendali dimana peningkatan harga lebih dari 100% dalam setahun

Jika dilihat dari sumbernya, jenis-jenis inflasi terbagi menjadi dua, yaitu:

1. Domestic inflation, yakni inflasi yang disebabkan faktor-faktor dari dalam negeri

2. Imported inflation, yakni inflasi yang berasal dari luar negeri atau perdagangan bebas

Penyebab inflasi

Tingkat inflasi tidak hanya ditandai oleh adanya peningkatan harga kebutuhan sehari-hari,entah itu jasa maupun barang. Akan tetapi, ada pula beberapa penyebab inflasi lainnya, seperti:

1. Tingginya permintaan

Salah satu penyebab inflasi adalah tingginya permintaan barang dari masyarakat namun kebutuhan tersebut tidak tersedia. Sehingga, kondisi ini menyebabkan terjadinya kelangkaan. Akibatnya perusahaan tidak mampu memenuhi permintaan.

2. Kenaikan biaya untuk produksi

Selain itu, penyebab inflasi adalah karena meningkatnya biaya produksi. Ini dikarenakan bahan baku yang dipakai menjadi langka akibat permintaan terhadap suatu barang meningkat drastis. Maka dari itu, kenaikan biaya produksi terjadi untuk memaksimalkan ketersediaan permintaan.

3. Peningkatan uang yang beredar

Uang yang beredar di masyarakat memiliki peran penting dalam menentukan harga di pasar. Jika jumlah barang produksi tetap namun uang yang beredar bertambah lebih besar dua kali lipat, maka pastinya akan membuat harga barang terus mengalami kenaikan dan jauh lebih mahal.

4. Campuran

Inflasi juga disebabkan oleh kenaikan permintaan dan penawaran akibat ketidakseimbangan antara keduanya. Ini merupakan saat permintaan terhadap suatu barang atau jasa naik dan mengakibatkan stok barang produksi menjadi turun. Sedangkan, pengganti atau substitusi cadangan untuk barang dan jasa tersebut terbatas atau bahkan tidak ada.

Dampak Inflasi

Jika tingkat inflasi yang tidak stabil terjadi secara terus-menerus, ini pastinya bisa menimbulkan berbagai dampak. Adapun dampak inflasi adalah sebagai berikut.

1. Dampak Positif

Pihak yang memperoleh keuntungan dari dampak inflasi adalah para pengusaha yang mempunyai penghasilan lebih tinggi dari peningkatan harga. Sebab, ketika terjadi permintaan terus naik, pendapatan produsen pun akan meningkat.

2. Dampak Negatif

Di balik dampak positif, tingkat inflasi tentu juga bisa memberikan dampak yang merugikan. Apa saja itu? Berikut berbagai dampak inflasi yang perlu kamu ketahui.

  • Perekonomian suatu negara menjadi tidak stabil

  • Permintaan barang terus mengalami peningkatan di masyarakat

  • Biaya ekspor melonjak tinggi sehingga membuat devisa negara menurun

  • Harga bahan pokok cenderung berubah-ubah atau tidak stabil

  • Menurunnya kesejahteraan rakyat akibat kenaikan harga barang sementara pendapatan tetap

  • Distribusi penghasilan masyarakat tidak merata sebab hanya para pengusaha yang diuntungkan

  • Pemberi pinjaman/kredit menjadi rugi akibat penurunan nilai uang yang diterima dari pinjaman awal nasabah

Contoh inflasi di Indonesia

Ada beberapa peristiwa inflasi di Indonesia yang pernah terjadi, diantaranya yang paling parah ialah saat awal kemerdekaan dan juga kekacauan ekonomi politik di tahun 1998. Namun bukan hanya itu, pada awal tahun 2020 lalu juga sempat terjadi inflasi di Indonesia yang diakibatkan oleh pandemi virus COVID-19. Saat itu, harga masker melambung tinggi dan pesat bahkan hingga 10 kali lipat jauh lebih mahal dibandingkan harga normal sebelum pandemi terjadi.

--

Itu tadi penjelasan mengenai apa itu inflasi dan informasi lengkapnya. Untuk menghindari krisis keuangan pada saat inflasi terjadi, kamu bisa mulai berinvestasi secara rutin. Jangan khawatir, Ruang meNyala akan berikan kamu panduan lengkapnya melalui Self Train : Investasi 101 yang cocok untuk pemula segala umur. Selamat mencoba!


undefined Komentar

Max. 0/120 karakter

Konten Lainnya