Investasi syariah adalah salah satu cara memperoleh keuntungan yang berlandaskan prinsip dan hukum Islam. Namun, kamu harus waspada akan adanya investasi syariah bodong.
Sebab, sekarang ini, banyak masyarakat yang tergiur dan menjadi korban investasi bodong dengan embel-embel menggunakan prinsip syariah.
Oleh karena itu, berikut Ruang meNYALA sajikan pembahasan tentang ciri-ciri investasi syariah bodong dan cara menghindarinya. Yuk, simak!
Apa itu Investasi Syariah?
Investasi syariah adalah salah satu metode penanaman modal yang bertujuan untuk memperoleh banyak keuntungan sesuai dengan prinsip dan hukum Islam.
Aspek utama yang membedakan investasi ini dengan jenis lainnya terletak pada pengaplikasian prinsip dan hukum Islam.
Jadi, kriteria investasi syariah adalah halal barang, cara perolehan, dan penggunaannya. Tak hanya itu, investasi syariah juga harus bebas dari unsur riba, gharar, dan maysir.
Beberapa contoh produk investasi syariah antara lain yaitu:
- Efek syariah berupa saham
- Reksa dana syariah
- Sukuk
Ciri-Ciri Investasi Syariah Bodong
Saat ini, investasi syariah telah ada di berbagai lembaga keuangan dan perbankan di Indonesia.
Namun sayangnya, banyak pihak tidak bertanggung jawab yang menawarkan investasi syariah bodong kepada masyarakat.
Dikutip dari Ketua Satgas Waspada Investasi (SWI), investasi syariah bodong telah menelan banyak korban. Kini, total kerugiannya bahkan mencapai Rp117,4 triliun.
Nah, agar kamu terhindar dari investasi syariah bodong, yuk kenali beberapa ciri-cirinya berikut ini:
1. Menjanjikan Imba Hasil yang Tinggi
Ciri utama dari investasi syariah bodong adalah mengiming-imingi calon korban dengan imbal hasil tinggi yang cepat.
Contohnya, calon korban dijanjikan keuntungan sebesar Rp100 juta per tahun hanya dengan membeli suatu aset yang nilainya jauh di bawahnya dan tentunya tidak masuk akal.
Selain itu, investasi bodong bisa juga mengiming-imingi korban dengan tingkat keuntungan lebih tinggi dari regulasi yang ada.
Biasanya, investasi syariah bodong juga mengklaim “pasti untung” atau “dijamin untung”. Padahal dalam investasi, keuntungan merupakan ekspektasi atau prospek, bukan kepastian.
2. Tidak Memiliki Legalitas atau Perizinan
Ciri utama investasi syariah bodong lainnya adalah tidak adanya legalitas atau perizinan lembaga dari pihak berwenang.
Sebab, lembaga yang menawarkan investasi haruslah mendapat izin dari pihak berwenang jika ingin beroperasi di Indonesia.
Saat ini, industri keuangan, yang mencakup pasar modal, perbankan, asuransi, dan multifinance, berada di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Sementara itu, perdagangan berjangka dan komoditi mendapat pengawasan dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) di bawah Kementerian Perdagangan.
Oleh karena itu, jika lembaga yang menawarkan investasi tidak terdaftar dalam lembaga tersebut, maka sudah dipastikan keberadaannya ilegal.
Baca juga: Inilah Jenis Investasi Yang Cocok untuk Pemula
3. Tidak Punya Aset Dasar yang Jelas
Semua produk investasi haruslah mempunyai underlying asset yang jelas. Misalnya, reksa dana pasar uang memiliki aset dasar berupa pasar uang.
Jadi, dana investor yang ditanamkan di produk reksa tersebut akan dikelola oleh seorang manajer investasi agar dapat menghasilkan keuntungan.
Nah, ciri umum dalam investasi syariah bodong adalah tidak adanya skema pengelolaan dana dari investor yang jelas.
4. Tidak Ada Transparansi Risiko
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ciri utama dari investasi syariah bodong adalah mengiming-imingi calon korban dengan keuntungan tinggi.
Mereka akan terus menekankan pada keuntungan yang pasti diraih investor. Padahal, investasi adalah hal yang memiliki risiko.
Oleh karena itu, kamu harus waspada apabila ada lembaga yang menawarkan investasi tanpa memberi penjelasan tentang risikonya secara transparan.
5. Memakai Skema Ponzi
Skema ponzi merupakan salah satu modus investasi syariah bodong di mana keuntungan dibayarkan dari uang mereka sendiri atau oleh investor lain.
Jadi, keuntungan investasi tersebut bergantung pada penambahan investor baru. Apabila tidak ada penambahan investor baru, maka keuntungan tidak terealisasikan.
Jika kamu menemukan investasi yang skemanya seperti ini, maka kemungkinan besar itu adalah penipuan.
Contoh Kasus Investasi Syariah Bodong
Salah satu contoh investasi syariah bodong yang terjadi di Indonesia adalah kasus kampung kurma oleh PT Kampoeng Kurma Jonggol.
Perusahaan tersebut pada mulanya menawarkan investasi kavling seluas 400-500 meter persegi yang ditanami lima pohon kurma.
Dari sini, calon korban diiming-imingi keuntungan investasi hingga sebesar Rp175 juta per tahunnya. Namun kemudian, janji keuntungan tersebut tidak bisa terpenuhi.
Jika dipikir dengan rasional investasi tersebut tidaklah masuk akal. Namun nyatanya, investasi syariah bodong tersebut meraup banyak peminat. Bahkan, kerugian per orangnya mencapai Rp100 juta.
Baca juga: 8 Jenis Investasi untuk Anak Muda, Jadi Cuan Sejak Dini!
Tips Investasi Syariah dengan Aman
Di tengah banyaknya lembaga yang menawarkan investasi syariah bodong, kamu harus lebih aware dan waspada.
Nah, berikut adalah beberapa tips yang dapat kamu lakukan untuk menghindari penipuan dan bisa berinvestasi syariah dengan aman.
1. Lakukan Riset sebelum Berinvestasi
Tips pertama agar berinvestasi syariah dengan aman adalah melakukan banyak riset mengenai lembaga yang menawarkan.
Riset tersebut bisa terkait dengan skema atau cara kerja investasi, aset, reputasi perusahaan, hingga legalitas dan perizinannya.
Berkaitan dengan legalitas, kamu dapat memeriksa status perusahaan melalui situs web resmi OJK.
Apabila lembaga atau perusahaan yang menawarkan investasi tidak terdaftar dalam situs tersebut, maka kamu perlu berhati-hati.
Selain OJK, jika lembaga yang menawarkan investasi adalah bank, maka perusahaan tersebut juga harus dijamin oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan).
2. Bertanya kepada Orang yang Lebih Paham
Jika kamu masih pemula dalam berinvestasi, ada baiknya untuk bertanya pada orang yang lebih paham dan sudah berpengalaman.
Sebab, mereka pastinya telah memiliki pengetahuan yang cukup mumpuni untuk membantu kamu mengenali mana investasi syariah bodong dan bukan.
Rencanakan Investasi yang Aman dan Untung bersama Nyala!
Itulah dia uraian lengkap tentang investasi syariah bodong, mulai dari ciri-ciri, contoh kasus, dan cara menghindarinya.
Pada intinya, investasi bodong biasanya mengiming-imingi calon korban dengan keuntungan tinggi tanpa risiko.
Oleh karena itu, kamu perlu mengikuti beberapa tips di atas agar terhindar dari investasi bodong, yaitu melakukan riset dan bertanya pada ahlinya.
Nah, sebelum berinvestasi, kamu juga bisa berkonsultasi secara one-on-one dengan Nyala Trainer.
Dalam konsultasi tersebut, kamu dapat meminta saran terkait perencanaan investasi agar aman dan tetap untung.
Namun sebelum itu, periksakan dulu kesehatan kondisi keuanganmu di Financial Fitness Check Up.
Menarik, bukan? Yuk, rencanakan investasi yang aman dan untung bersama Ruang meNYALA!
Baca juga: Mengenal Investasi Leher ke Atas dan Contohnya untuk Pemula