Kebiasaan utang, apalagi buat hal-hal yang bukan esensial memang nggak baik. Lalu gimana jika calon suami atau istri sendiri yang ternyata biasa dan punya banyak utang?
Menikah seharusnya dilakukan bersama dengan orang yang tepat dan sefrekuensi, baik dari segi perasaan, cinta, komunikasi, maupun finansial. Kesamaan finansial ini di antaranya adalah kesamaan dalam memandang utang.
Kebiasaan utang tentu bukan kebiasaan yang baik. Apalagi utang itu diambil hanya untuk memenuhi keinginan gaya hidup, dan jumlahnya besar.
Nah jika calon pasangan yang akan kamu nikahi ternyata terbiasa utang konsumtif atau punya banyak utang, kamu tentu harus membicarakannya.
Jangan sampai kebiasaan itu terbawa hingga kehidupan pernikahan, yang pasti akan mengganggu kesehatan finansial keluarga kalian.
Baca juga: Bijakkah Berutang Untuk Membayar Biaya Sekolah?
Calon Pasangan Banyak Utang, Tanggungan Siapa?
Utang yang berkaitan dengan pasangan itu ada dua kategori. Pertama, utang yang dimiliki sebelum menikah. Kedua utang yang dimiliki selama masa pernikahan.
Dalam kondisi yang pertama, maka utang itu akan tetap menjadi tanggung jawab masing-masing. Misal, calon suami kamu punya banyak utang, maka ketika menikah pun kamu sebagai istri tidak punya kewajiban membayarnya.
Hal ini juga berlaku dengan harta benda yang dimiliki seseorang sebelum menikah. Harta itu akan tetap menjadi milik masing-masing ketika keduanya sudah menikah.
Biasanya, kepemilikan harta dan tanggung jawab terhadap utang yang dimiliki itu tertuang dalam perjanjian pra nikah atau perjanjian pisah harta.
Kondisi yang berbeda jika utang diambil ketika kalian sudah menikah. Menurut UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, segala utang yang terjadi selama masa perkawinan maka menjadi tanggung jawab bersama.
Hal ini tertuang dalam 35 ayat 1 dan ayat 2 Jo pasal 36 Ayat 1 dan ayat 2. UU tersebut. Dengan catatan, utang itu diambil untuk kepentingan keluarga dan sudah disepakati suami istri.
Pasalnya, dalam Pasal 35 ayat 1 dan ayat 2 juga disebutkan, tanggung jawab bersama tidak berlaku jika ternyata utang disebabkan oleh salah satu pihak yang bertentangan dengan kepentingan keluarga.
Sehingga, ketika utang diambil sepihak oleh suami atau istri, tanpa sepengetahuan pihak lain, dan bukan untuk kepentingan keluarga, maka utang itu jadi tanggung jawab pihak yang berutang saja.
Baca juga: 10 Cara Mengatur Rencana Keuangan Keluarga, Ini Manfaatnya!
Berbicara Finansial Sebelum menikah
Berbicara tentang keuangan sebelum menikah adalah langkah penting yang membantu pasangan menghindari potensi konflik dan membangun dasar yang kuat untuk kehidupan bersama.
Finansial atau keuangan di sini termasuk yang berkaitan dengan kepemilikan utang atau cicilan. Berikut beberapa hal yang perlu kamu bicarakan sebelum menikah.
1. Sumber Penghasilan
Bicarakan secara rinci tentang jumlah penghasilan masing-masing serta sumber pendapatan lainnya seperti investasi, pekerjaan sampingan, atau sumber pendapatan pasif.
Mengetahui besaran dan sumber penghasilan membantu kalian merencanakan anggaran rumah tangga dengan lebih baik.
Selain itu, topik ini juga membantu kalian untuk membuat keputusan finansial yang lebih bijaksana, seperti menentukan seberapa besar cicilan rumah yang dapat diambil atau bagaimana membagi pengeluaran rumah tangga.
2. Utang yang Dimiliki
Utang adalah bagian penting yang perlu dibicarakan, termasuk utang cicilan, kredit kendaraan, kartu kredit, atau pinjaman pribadi lainnya.
Mengetahui jumlah utang dan rencana pembayaran masing-masing pasangan akan membantu dalam merencanakan keuangan bersama dengan lebih baik.
Banyak kasus suami/istri kaget dan baru mengetahui bahwa pasangannya memiliki banyak hutang setelah menikah. Hal ini banyak pasangan akhirnya berkonflik dan berdampak pada hubungan yang kurang harmonis.
3. Kebiasaan Pengeluaran
Setiap orang memiliki kebiasaan pengeluaran yang berbeda-beda. Diskusikan kebiasaan pengeluaran masing-masing, termasuk belanja rutin, hiburan, hobi, dan lain-lain.
Memahami pola pengeluaran satu sama lain membantu kalian menetapkan anggaran yang realistis dan menghindari konflik terkait masalah keuangan.
Diskusi ini juga bisa membantu kalian menemukan cara untuk mengurangi pengeluaran yang tidak perlu dan menyisihkan lebih banyak uang untuk tabungan atau investasi.
4. Tujuan Keuangan
Penting untuk menetapkan tujuan keuangan jangka panjang bersama, seperti membeli rumah, menyekolahkan anak, atau pensiun.
Menetapkan tujuan ini membantu kalian bekerja sama untuk mencapainya dan memberikan motivasi untuk menabung dan berinvestasi.
Diskusi ini harus mencakup langkah-langkah konkret untuk mencapai tujuan tersebut, termasuk berapa banyak yang harus ditabung setiap bulan dan jenis investasi yang akan diambil.
Baca juga: 10 Pos Keuangan Rumah Tangga, Pasangan Muda Wajib Tahu!
5. Rekening Digabung atau Pisah
Bicarakan tentang bagaimana kalian akan mengelola rekening bank, apakah akan memiliki rekening terpisah, gabungan, atau kombinasi keduanya. Keputusan ini penting untuk pengelolaan keuangan sehari-hari dan pembayaran tagihan.
Memiliki kesepakatan yang jelas tentang cara mengelola rekening bank membantu menghindari kesalahpahaman dan memastikan bahwa semua tagihan dan pengeluaran rutin terbayar tepat waktu.
Itulah ulasan mengenai bagaimana jika calon pasangan punya utang atau terbiasa berutang, lengkap dengan apa saja yang perlu kamu bicarakan dengan pasangan sebelum menikah.
Persoalan keuangan menjadi sangat penting bagi pasangan yang ingin menikah. Jika sudah berencana menikah, kamu bisa mengikuti Kelas Ruang meNYALA dengan tema “Cupid's Cash: Where Romance Meets Reality”.
Kelas ini diselenggarakan secara online melalui Zoom pada Kamis, 6 Februari 2025 pukul 19.00 - 22.00 WIB. Pembicaranya adalah Samanta Elsener, seorang Psikolog dan Penulis Buku.
Tunggu apa lagi, segera daftarkan diri untuk mengikuti kelas online ini dengan klik link ini.
Setelah ikut kelas, kamu bisa langsung cek kesehatan keuangan melalui Financial Fitness Check Up untuk bisa membantumu memeriksa kondisi keuangan hanya dalam waktu 3 menit.
Setelah melakukan Financial Fitness Check Up, kamu bisa mendiskusikan hasilnya melalui layanan konsultasi 1 on 1 dengan Nyala Trainer.
Banyak manfaatnya, bukan? Yuk, atur keuanganmu dengan Ruang meNYALA sekarang guna mencapai #FinanciallyFit!
Baca juga: 10 Cara Mengatur Rencana Keuangan Keluarga, Ini Manfaatnya!