Logo Ruang Menyal
Bg Block

5 Jenis Investasi Terbaik untuk Pemula di 2025: Mulai dari Emas hingga Saham

Oleh: Ruang Menyala

Last updated: 09 Mei 2025 | 101 dilihat

Article Detail

Investasi tak bisa dilepas dari pengelolaan keuangan yang baik. Pasalnya, investasi merupakan cara paling tepat untuk mempertahankan dan meningkatkan nilai kekayaan. Sebelum mulai berinvestasi, sebaiknya kamu mengetahui terlebih dulu tentang jenis investasi.

Cara berinvestasi pun kian mudah. Ada banyak platform digital yang bisa dimanfaatkan untuk investasi, sehingga kamu nggak perlu keluar rumah sama sekali!

Dari segi pilihan jenis pun, ada banyak aset yang bisa kamu pilih. Tentu saja pemilihan aset investasi harus disesuaikan dengan profil risiko dan tujuan investasi masing-masing investor. 

Jika sedang berencana memulai investasi, kamu beruntung mampir ke artikel ini. Pasalnya, kita akan bahas jenis-jenis investasi yang cocok buat pemula, dan bagaimana langkah mempersiapkan investasi yang tepat!

Baca juga: 8 Jenis Investasi untuk Anak Muda

Jenis Investasi untuk Pemula

Investasi adalah cara menumbuhkan kekayaan untuk menjalani kehidupan yang lebih bahagia di masa depan. Nah berikut aset-aset yang bisa dipilih untuk memulai investasi bagi pemula. 

1. Saham

Investasi saham menawarkan dua keuntungan sekaligus bagi para investor, yaitu peningkatan modal (capital gain) ketika harga saham naik dan mendapat dividen. 

Meski begitu, investasi saham perlu dilakukan dengan perhitungan yang matang. Salah satunya mengetahui tren, mencari tahu sentimen yang akan mempengaruhi gejolak harga, hingga mempelajari fundamental perusahaan. 

Di samping itu, saham juga punya karakter yang perlu diwaspadai, yaitu risikonya tinggi. Nilai saham bisa sangat fluktuatif tergantung kondisi ekonomi, kinerja perusahaan, hingga sentimen pasar. 

Untuk memulai investasi saham, kamu perlu mempelajari banyak hal, mulai dari tren pasar, sektor potensial, memahami profil risiko, dan melakukan analisis fundamental perusahaan. 

2. Reksa Dana

Reksa Dana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana masyarakat pemodal atau investor. Dana itu kemudian diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi. 

Aset ini menjadi salah satu alternatif investasi bagi investor, khususnya yang punya modal kecil dan tidak punya banyak waktu untuk menghitung dan menganalisis risiko atas investasi mereka. 

Berdasarkan kelas aset, reksa dana dibagi dalam empat jenis, yaitu Reksa Dana Pasar Uang (RDPU), Reksa Dana Pendapatan Tetap, Reksa Dana Saham, dan Reksa Dana Campuran.

Di OCBC, investasi mulai dari Rp 10 Ribu s.d 31 Desember bebas biaya transaksi pembelian. Info lebih lanjut mengenai promo ini bisa klik ini.

*kecuali yang ditetapkan pada prospektus reksa dana

3. Tabungan Berjangka

Berikutnya adalah tabungan berjangka, yaitu produk simpanan yang ditawarkan oleh bank yang memiliki jangka waktu tertentu. Artinya, selama waktu yang telah ditentukan, kamu nggak menarik tabungan tersebut secara bebas.

Sebagai contoh, amu sebagai nasabah menabung sejumlah dana tertentu baik sekaligus maupun bertahap dengan jangka waktu yang ditentukan, biasanya 6 bulan hingga 20 tahun. 

Selama masa yang sudah ditentukan, misalnya 15 tahun, maka kamu nggak disarankan menarik dana yang sudah disetor. Ketika jatuh temponya tiba, dana itu baru bisa ditarik, lengkap dengan benefit berupa bunga yang sudah disepakati di awal.

4. Deposito

Deposito adalah instrumen investasi berupa uang yang disimpan dalam rekening dengan jangka waktu tertentu. Bank tempat menyimpan uang akan menerbitkan bilyet sebagai bukti kepemilikan deposito. 

Prinsip kerja deposito hampir mirip dengan Tabungan Berjangka. Deposito memiliki jangka waktu tertentu yang mana uang di dalamnya tidak boleh ditarik oleh pemilik. 

Deposito baru bisa dicairkan sesuai dengan tanggal jatuh temponya, biasanya deposito mempunyai jatuh tempo 1, 3, 6, atau 12 bulan. Bila dicairkan sebelum jatuh tempo, maka kamu bisa kena penalti sesuai dengan kebijakan bank.

5. Emas

Siapa sih yang nggak tahu emas? Aset investasi ini termasuk safe haven, dan menjadi top of mind aset investasi sejak waktu yang lama hingga hari ini. 

Harga emas tergolong konsisten naik. Bahkan beberapa waktu lalu, harga emas memecahkan rekor harga tertingginya, yaitu mencapai Rp2 Juta per gram. 

Memiliki emas sebagai aset investasi adalah langkah yang tepat. Terlebih, kamu nggak perlu punya modal besar untuk beli emas. Apalagi jika memilih emas digital, kamu bisa membeli emas mulai dari Rp10 Ribu. 

Emas digital adalah emas yang disimpan dalam bentuk digital. Investasi emas digital memiliki potensi yang besar di masa mendatang, dengan banyak keuntungan yang ditawarkan. 

Kamu bisa memiliki emas digital mulai dari Rp10 Ribu dengan membuka Tabungan Emas dari OCBC. Selain nominal mulainya kecil, Tabungan Emas ini menawarkan keunggulan lain seperti keamanan fisik emas 100%, dan jual beli yang mudah melalui OCBC Mobile. 

Baca juga: Apakah Investasi Emas Menguntungkan? Berikut Ulasannya!

Langkah Memulai Investasi

Memulai investasi nggak boleh dilakukan sembarangan. Kamu perlu memahami karakter setiap aset, serta kesiapan keuangan pribadi sebelum berinvestasi. 

Sebagai contoh, pastikan investasi menggunakan uang dingin, yaitu uang yang tidak diperlukan dalam waktu dekat. Selain itu, berikut beberapa hal yang perlu disiapkan untuk memulai investasi.

1. Tentukan Tujuan dan Jangka Waktu

Langkah pertama sebelum mulai investasi adalah menetapkan tujuan keuangan yang ingin kamu capai. Misalnya, apakah kamu mau investasi untuk liburan, membeli kendaraan, biaya pendidikan, menikah, atau bahkan pensiun? 

Tujuan akan menentukan jangka waktu investasimu, apakah jangka pendek (kurang dari 1 tahun), menengah (1–5 tahun), atau panjang (lebih dari 5 tahun). Selain itu, tujuan ini juga membantu kamu memilih jenis investasi yang tepat. 

Contohnya, kalau kamu ingin liburan tahun depan, maka reksa dana pasar uang atau emas bisa jadi pilihan yang aman. 

Namun kalau tujuanmu untuk pensiun 10–20 tahun lagi, kamu bisa mempertimbangkan saham karena potensi keuntungannya lebih besar dalam jangka panjang.

2. Kenali Profil Risiko

Setiap orang punya tingkat toleransi risiko yang berbeda, dan kamu perlu tahu termasuk tipe investor yang seperti apa. 

Ada yang cenderung konservatif alias nggak suka ambil risiko besar, ada yang moderat yang siap ambil sedikit risiko demi hasil lebih tinggi, dan ada juga yang agresif dan nyaman dengan naik-turunnya nilai investasi. 

Mengetahui profil risiko akan sangat membantu dalam memilih aset investasi yang sesuai dan membuat kamu merasa lebih tenang saat menjalani prosesnya. 

Misalnya, kalau kamu gampang panik saat nilai investasimu turun, sebaiknya jangan langsung lompat ke saham. Lebih baik mulai dari reksa dana pasar uang atau deposito yang lebih stabil. 

3. Konsisten

Setelah tahu tujuan dan paham profil risikomu, sekarang saatnya mulai aksi. Tapi kamu nggak perlu nunggu punya uang banyak dulu, karena bisa mulai investasi dari nominal kecil seperti Rp10 Ribu. 

Satu hal yang penting dalam investasi adalah konsistensi. Lebih baik investasi rutin setiap bulan, misalnya Rp100 Ribu, daripada langsung besar tapi hanya sekali. 

Dengan mulai kecil, kamu bisa belajar sambil jalan dan membangun kebiasaan keuangan yang sehat. Seiring waktu, kamu akan lebih percaya diri untuk menambah nominal atau menjajal instrumen yang lebih kompleks. 

Di samping tiga hal itu, pastikan kamu mengetahui kondisi kesehatan finansial pribadimu terlebih dulu sebelum investasi. 

Dengan begitu, kamu akan tahu seberapa baik finansialmu dan bisa menentukan instrumen investasi apa yang cocok. 

Cara  mengecek kondisi finansial juga sangat mudah, yaitu melalui Financial Fitness Check Up untuk bisa membantumu memeriksa kondisi keuangan hanya dalam waktu 3 menit.

Setelah melakukan Financial Fitness Check Up, kamu bisa mendiskusikan hasilnya melalui layanan konsultasi 1 on 1 dengan Nyala Trainer. Melalui layanan ini, kamu bisa mengetahui bagaimana strategi yang tepat untuk memperbaiki masalah keuangan kamu.

Banyak manfaatnya, bukan? Yuk, atur keuanganmu dengan Ruang meNYALA sekarang untuk mencapai #FinanciallyFit!

Baca juga: 7 Tips Memilih Obligasi Agar Untung Maksimal, Yuk Coba!


undefined Komentar

Max. 0/120 karakter

Konten Lainnya