Ingin tahu apa yang dimaksud dengan uang dingin? Pelajari pengertian, contoh kasus, dan tips mengelola uang dingin agar lebih bermanfaat!
Dalam mengelola uang, seringkali kamu menemukan istilah “uang dingin”. Istilah ini merujuk pada uang yang tidak terkait dengan kebutuhan mendesak apapun dan bisa digunakan sewaktu-waktu.
Meski demikian, banyak orang yang merasa santai dan salah dalam menggunakan uang dingin.
Mereka merasa bebas untuk memakainya, padahal uang dingin bisa lebih bermanfaat jika terukur dalam penggunaannya.
Baca juga: Investasi Terbaik untuk Milenial: Menguntungkan dan Minim Risiko
Apa Itu Uang Dingin?
Uang yang dimiliki seseorang dibagi dalam dua klasifikasi, yaitu uang panas dan uang dingin.
Keduanya sangat berbeda. Uang panas merujuk pada uang yang sudah dialokasikan untuk kebutuhan tertentu dan tinggal menunggu waktu dalam penggunaannya.
Sebagai contoh, kamu menerima gaji setiap tanggal 1 dan mengalokasikan 20% untuk membayar cicilan KPR. Adapun jatuh tempo cicilan KPR tanggal 15.
Sehingga, selama tanggal 1 hingga 15, dana yang disisihkan itu berstatus uang panas yang sebisa mungkin tidak digunakan untuk keperluan lain.
Sementara uang dingin kebalikannya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), uang dingin adalah uang yang belum dialokasikan untuk keperluan apa pun dalam waktu dekat.
Dengan definisi tersebut, sebenarnya uang dingin bisa digunakan untuk keperluan apa saja. Namun, kamu tetap harus cermat dalam menggunakannya dan tidak dihambur-hamburkan.
Dari Mana Uang Dingin Berasal?
Uang dingin bisa diperoleh dari pengelolaan keuangan yang baik dan tertib. Berikut ini beberapa cara untuk mendapatkan uang dingin yang bisa kamu gunakan untuk investasi dan kebutuhan penting lainnya.
1. Menyisihkan Pendapatan
Cara paling efektif adalah dengan menyisihkan sebagian dari pendapatan setiap bulannya. Misalnya, tetapkan minimal 20% dari gaji bulanan untuk ditabung atau diinvestasikan.
Dengan menabung rutin, kamu akan memiliki cadangan uang dingin yang bisa digunakan tanpa mengganggu kebutuhan harian.
2. Mengurangi Pengeluaran Tidak Penting
Lakukan evaluasi pada gaya hidup dan pengeluaran bulanan. Memotong biaya yang tidak esensial, seperti mengurangi nongkrong di kafe, belanja online berlebihan, atau membeli barang-barang konsumtif, kamu bisa mengalokasikan uang tersebut ke tabungan untuk dijadikan uang dingin.
3. Penghasilan Tambahan
Mulailah mencari penghasilan tambahan dari kerja freelance, jualan online, atau bisnis kecil-kecilan. Pendapatan dari pekerjaan sampingan ini bisa dijadikan uang dingin karena tidak terpakai untuk kebutuhan sehari-hari, sehingga aman disimpan atau diinvestasikan.
4. Melunasi Utang
Melunasi utang menjadi salah satu langkah penting untuk bisa mendapatkan uang dingin. Beban utang, seperti kartu kredit atau cicilan, seringkali menghambat kemampuan menabung.
Dengan fokus melunasi utang lebih awal, kamu bisa mulai mengalokasikan dana yang biasanya digunakan untuk membayar utang ke tabungan atau investasi.
Tips Mengelola Uang Dingin
Memang, uang dingin bisa digunakan untuk keperluan apapun. Namun, pastikan penggunaannya bermanfaat, terutama bagi kesehatan finansial di masa depan.
Oleh karena itu, banyak Financial Planner yang menyarankan agar uang dingin digunakan untuk investasi. Nah berikut beberapa tips mengelola uang dingin yang bisa kamu terapkan.
1. Pisahkan dari Rekening Harian
Uang dingin harus dipisahkan dari rekening yang kamu gunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Buat rekening khusus atau gunakan platform investasi yang terpisah.
Tujuan memisahkan rekening ini agar uang dingin tidak digunakan. Kamu bisa membuka rekening Nyala di OCBC Mobile menyimpan uang dingin ini.
Melalui OCBC Mobile, kamu bisa memanfaatkan produk Tabungan Berjangka untuk membantumu menabung secara rutin. Selain itu, kamu juga bisa memanfaatkan deposito dengan bunga yang menarik.
Memisahkan uang dingin akan membantu menghindari godaan menggunakannya untuk pengeluaran yang tidak terkait dengan tujuan keuangan.
2. Investasikan Uang Dingin
Seperti yang disinggung di atas, uang dingin sangat cocok untuk dijadikan modal investasi. Namun pastikan memilih produk investasi yang kamu pahami dan sesuai dengan profil risiko.
Profil risiko investasi adalah indikator untuk mengetahui tingkat toleransi individu terhadap suatu risiko. Salah satunya yaitu potensi mengalami kerugian akibat adanya fluktuasi instrumen saham pada pasar modal.
Jika kamu berjiwa konservatif, investasi seperti deposito atau obligasi pemerintah bisa menjadi pilihan. Untuk yang lebih agresif, kamu bisa mempertimbangkan saham atau reksa dana saham.
Sementara bagi kamu yang bisa menerima risiko secara moderat. Bisa memilih investasi emas, reksa dana pendapatan tetap, atau reksa dana campuran
Untuk lebih mudahnya, kamu bisa berinvestasi melalui platform aplikasi OCBC Mobile. Di sana ada banyak pilihan produk investasi, seperti Tabungan Emas, Obligasi Deposito, hingga Reksa Dana.
Menariknya lagi, investasi di OCBC Mobile juga dilengkapi dengan survei profil risiko. Artinya, kamu bisa mengetahui profil risiko sebelum berinvestasi, dan mendapat saran produk yang sesuai dengan profil risiko tersebut.
3. Diversifikasikan Investasi
Jangan tempatkan seluruh uang dingin dalam satu jenis investasi. Diversifikasi sangat penting untuk mengurangi risiko.
Sebagai contoh, alokasikan sebagian untuk reksa dana, sebagian untuk saham, dan sebagian lainnya untuk emas.
Diversifikasi membantu melindungi aset dari fluktuasi pasar yang tak terduga dan menjaga agar uang dingin tetap aman.
4. Pantau dan Evaluasi Berkala
Uang dingin yang sudah diinvestasikan perlu dipantau dan dievaluasi secara berkala. Cek performa investasi, apakah memberikan hasil sesuai harapan, atau perlu dilakukan rebalancing portofolio.
Namun, hindari keputusan impulsif karena investasi memerlukan kesabaran untuk bisa memberikan hasil yang optimal dalam jangka panjang.
Mengelola uang dingin dengan baik, seperti diinvestasikan pada produk yang tepat, akan meningkatkan kesehatan finansialmu.
Saat memulai investasi dengan uang dingin, kamu juga bisa mengecek kesehatan finansial di sini. Tujuannya agar produk investasi yang dipilih bisa tepat dan meningkatkan kesehatan keuangan.
Financial Fitness Check Up bisa membantumu memeriksa kondisi keuangan hanya dalam waktu 3 menit. Lalu, kamu juga bisa membahas hasil Financial Fitness Check Up kamu dengan Nyala Trainer di Konsultasi 1 on 1.
Dengan sesi konsultasi ini, kamu bisa mengetahui bagaimana strategi yang tepat untuk keuangan kamu.
Banyak sekali manfaat yang bisa kamu dapat, bukan? Jadi, yuk segera atur keuanganmu dengan Ruang meNYALA sekarang agar kamu bisa segera #FinanciallyFit!