Perilaku konsumtif adalah kegiatan membelanjakan uang secara berlebihan tanpa mempertimbangkan manfaatnya.
Misalkan seperti membeli sesuatu yang tidak dibutuhkan karena tergoda oleh diskon atau tertarik pada penampilannya saja.
Sesekali, mungkin kamu bisa melakukan hal ini sebagai self reward.
Namun, jika dilakukan terus menerus, pemborosan terjadi hingga akhirnya berdampak pada kesehatan finansialmu.
Lantas, sebetulnya apa pemicu perilaku konsumtif ini?
Untuk mengetahuinya, ruang meNyala akan membahas tentang pengertian perilaku konsumtif, ciri-ciri, hingga dampaknya di artikel berikut. Simak ya!
Apa itu Konsumtif?
Apakah kamu sering membeli barang di luar rencana? Jika iya, maka bisa jadi, kamu memiliki sifat konsumtif.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian konsumtif adalah hanya memakai dan tidak menghasilkan sendiri.
Sederhananya, sifat konsumtif adalah sebuah perilaku di mana seseorang membelanjakan uangnya tanpa perencanaan matang dan barang tersebut tidak memberikan pendapatan tambahan ke arus kas keuangannya.
Ciri-Ciri Perilaku Konsumtif
Supaya bisa lebih memahami apa itu konsumtif, ada baiknya jika kamu juga mengetahui ciri-cirinya.
Adapun ciri–ciri dari perilaku konsumtif adalah sebagai berikut.
1. Cenderung membeli barang karena penampilannya yang lucu, bukan karena manfaatnya.
2. Membeli barang dengan tujuan untuk menjaga statusnya di depan mata orang.
Seperti yang dikemukakan oleh Fromm dalam The Sane Society, ia menjelaskan bahwa konsumtif adalah sebuah perilaku di mana seseorang membeli barang untuk menjaga statusnya dan barang tersebut bukanlah barang yang dibutuhkan, melainkan barang yang diinginkan.
3. Membeli barang yang harganya tergolong mahal demi menjaga statusnya di depan mata orang lain tanpa mempertimbangkan kebutuhannya.
Baca juga: Impulsive Buyinh, Belanja Dadakan yang Perlu Dihindari Remaja
Faktor Pemicu Perilaku Konsumtif
Perlu diketahui, perilaku konsumtif tidak datang begitu saja, sebab ada faktor-faktor yang melatarbelakanginya.
Menurut buku Konsep Diri dan Konformitas Pada Perilaku Konsumtif Remaja dua faktor yang memicu perilaku konsumtif adalah faktor internal dan juga faktor eksternal.
Berikut penjelasannya.
1. Faktor Internal
Dalam hal ini, yang dimaksud dengan faktor internal pemicu perilaku konsumtif adalah sebagai berikut.
1. Motivasi
Adanya motivasi dapat mendorong seseorang untuk membeli sebuah barang.
Terlepas dari alasan apakah supaya terlihat lebih baik dibandingkan orang lain atau karena barang tersebut menarik perhatiannya.
2. Self Esteem/Harga Diri
Harga diri ini berperan penting dalam pembelian barang.
Sebab, seseorang dengan harga diri rendah lebih mudah dipengaruhi oleh orang lain untuk membeli barang dibandingkan mereka yang memiliki harga diri yang tinggi.
3. Observasi Lingkungan
Jika orang tersebut memiliki perilaku konsumtif, dia akan mengobservasi lingkungan terhadap dirinya sendiri dan orang lain mengenai barang yang akan dibelinya.
4. Konsep Diri
Konsep diri yang dimaksud di sini adalah seseorang akan memiliki sebuah ide, persepsi mengenai barang yang dibelinya, dan apa dampak yang diberikan kepada dirinya sendiri.
5. Pengalaman Sebelumnya
Terakhir, pengalaman sebelumnya ini bisa berdampak bahwa seseorang harus bisa memenuhi ekspektasi orang lain dan bisa melebihi orang lain dalam hal terlihat “lebih” secara penampilan.
Baca juga: 5+ Cara Mengatur Keuangan Mudah Untuk Kaun Milenial, Efektif!
2. Faktor Eksternal
Selanjutnya, ada faktor eksternal yang bisa muncul dari hal-hal di luar kendali individu tersebut, di mana beberapa di antaranya yaitu:
1. Keluarga
Keluarga memegang peranan ketika seseorang memiliki perilaku konsumtif, karena dapat memengaruhi keputusan untuk seseorang dalam membeli sesuatu.
2. Strata Sosial
Adanya penggolongan strata sosial dapat memicu seseorang untuk berusaha terlihat “kaya” meskipun sebenarnya mereka belum mampu untuk membeli barang tersebut.
3. Kebudayaan
Kebudayaan ternyata juga bisa memicu seseorang untuk memiliki perilaku dan menunjukkan kesamaan tertentu.
4. Kelompok Referensi
Kelompok referensi ini membuat seseorang lebih mudah tergoda untuk membeli sesuatu supaya dianggap sama oleh teman-temannya.
Dampak Perilaku Konsumtif
Meskipun sering dianggap sebagai perilaku yang sebaiknya dihindari, di sisi lain, perilaku konsumtif ini sebenarnya juga memiliki dampak positif, lho.
Berikut penjelasan selengkapnya.
1. Dampak Positif
Adapun beberapa dampak positif dari perilaku konsumtif adalah sebagai berikut.
1. Memberikan Kepuasan Tersendiri bagi Konsumen
Dampak positif pertama dari perilaku konsumtif adalah bisa memberikan kepuasan tersendiri bagi konsumen.
Dalam jangka panjang, rasa kepuasan ini nantinya juga bisa memberikan dampak untuk produsen, lho.
2. Meningkatkan Perputaran Roda Ekonomi
Karena banyak orang yang merasa puas, secara tanpa sadar, perilaku konsumtif bisa meningkatkan demand terhadap produk tersebut sehingga dapat meningkatkan perputaran roda ekonomi.
2. Dampak Negatif
Sementara itu, beberapa dampak negatif dari perilaku konsumtif adalah sebagai berikut.
1. Pemborosan
Tentu saja, kalau tidak pandai dalam mengelola keuangan, bisa jadi pembelian yang kamu selama ini hanyalah sebuah pemborosan saja.
2. Kesenjangan Sosial
Apabila status seseorang hanya dinilai dari apa yang dipakainya, maka bukan tidak mungkin, akan muncul kesenjangan sosial.
Nah, itulah penjelasan singkat tentang apa itu perilaku konsumtif, ciri-ciri, faktor pemicu serta dampaknya.
Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa perilaku konsumtif adalah kebiasaan buruk yang dapat menimbulkan pemborosan jika dilakukan dalam jangka waktu panjang.
Oleh karena itu, agar terhindar dari kebiasaan buruk ini, perlu ada pertimbangan rasional terkait kebutuhan dan keinginan kita.
Baca juga: 18 Cara Menghemat Uang yang Mudah, Simpel, dan Efektif!