Mengelola keuangan itu menjadi keharusan. Dengan pengelolaan yang baik, keuangan akan jauh lebih stabil dan sehat, meski sebenarnya pemasukan yang kamu terima setiap bulan pas-pasan.
Pasalnya, sehat finansial itu bukan tentang nominal uang yang banyak, aset berlimpah, tapi tentang sebijaksana apa kamu menggunakan uang. Hal ini ditandai dengan adanya rencana keuangan, memiliki aset dan investasi, punya dana darurat, hingga utang yang dikelola dengan baik.
Mengelola keuangan juga bersifat fleksibel, tergantung kondisi masing-masing individu. Artinya, pengelolaan uang saat kamu masih lajang akan berbeda saat sudah menikah, punya anak satu, anak dua, dan seterusnya.
Namun yang pasti ada metode yang dianjurkan, yaitu metode alokasi pemasukan seperti 50-30-20. Apa itu? Simak sampai akhir!
Mengelola keuangan itu suatu keharusan. Apalagi kalau kamu punya banyak keinginan dan tujuan keuangan di masa depan, seperti ingin punya rumah, aset, liburan ke luar negeri, menyiapkan dana pendidikan anak, hingga mempersiapkan dana pensiun.
Namun banyak orang yang salah kira terkait pengelolaan keuangan. Mereka menilai mengelola uang itu artinya pelit dan perhitungan. Padahal bukan, mengelola uang itu tentang bagaimana mengalokasikan kekayaan secara bijaksana.
Baca juga: 5 Realita VS Ekspektasi Keuangan dalam Hubungan Rumah Tangga
Metode 50-30-20
Mengelola keuangan itu bukan soal pelit dan perhitungan, tapi tentang bagaimana mengalokasikan uang secara bijak. Prinsipnya kamu dituntut untuk memilah, mana yang kebutuhan dan harus dipenuhi, serta mana yang hanya keinginan gaya hidup saja.
Dalam praktiknya, mengelola uang itu ada metodenya. Kamu nggak bisa kelola uang hanya sporadis, tanpa mengikuti metode yang sudah teruji efektif hasilnya.
Salah satu metode yang umum digunakan adalah metode 50-30-20. Metode budgeting ini maksudnya membagi pemasukan atau gaji ke dalam tiga pos keuangan, yaitu 50% untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan dan cicilan, serta 20% untuk menabung dan investasi.
Berikut penjelasannya:
1. 50% untuk Kebutuhan
Separuh dari penghasilan digunakan untuk hal-hal yang wajib dibayar setiap bulan. Pos ini mencakup biaya tempat tinggal, belanja bulanan, transportasi, tagihan listrik, air, pulsa, dan makan sehari-hari.
Intinya, semua kebutuhan dasar yang nggak bisa ditunda harus masuk di pos ini. Upayakan pos ini nggak lebih dari 50%, jika ternyata lebih, maka artinya gaya hidupmu perlu disesuaikan.
2. 30% untuk Keinginan dan Cicilan
Pos keuangan ini dipakai buat hal-hal yang kamu inginkan, tapi nggak wajib. Misalnya, nongkrong di kafe, langganan streaming, traveling, beli baju baru, atau upgrade gadget.
Intinya, pos ini buat menikmati hidup, tapi tetap harus terkendali. Karena kalau keinginan mendominasi, tabungan bisa terganggu.
3. 20% untuk Menabung dan Investasi
Sementara pos yang ini wajib disisihkan untuk masa depan. Pos ini mencakup tabungan dana darurat, investasi, asuransi sebagai perlindungan dari risiko.
Pos ini adalah fondasi keuangan sehat. Meski kelihatannya kecil, tapi kalau konsisten disisihkan setiap bulan, hasilnya bisa besar dalam jangka panjang. Di sinilah kamu benar-benar membangun kekayaan.
Baca juga: Mayoritas Gen Z Tak Punya Dana Darurat!
Keuntungan Metode 50-30-20
Metode budgeting ini menawarkan banyak keuntungan. Berikut beberapa di antaranya!
1. Mudah Diterapkan
Metode ini simpel karena kamu cuma perlu bagi penghasilan ke tiga kategori besar: kebutuhan, keinginan, dan masa depan. Nggak perlu bikin spreadsheet dalam penerapannya.
Sehingga, metode ini cocok buat pemula atau yang nggak suka ribet tapi tetap pengen punya kendali atas uang.
2. Hidup Lebih Seimbang
Dengan alokasi yang jelas antara kebutuhan dan keinginan, kamu nggak merasa terlalu ketat sampai nggak bisa menikmati hidup, tapi juga nggak boros.
Metode ini kasih ruang buat healing, jajan, atau upgrade lifestyle, tanpa bikin kamu lupa sama tabungan dan kewajiban bulanan.
3. Membiasakan Menabung dan Investasi
Sebanyak 20% dari penghasilan harus langsung dialokasikan untuk tabungan atau investasi, sehingga kamu terbiasa menyisihkan uang sejak awal.
Banyak orang yang salah, yaitu menabung atau investasi jika ada sisa uang di akhir bulan. Artinya, menabung dan investasi jadi opsi terakhir, padahal harusnya didahulukan.
4. Bantu Hindari Utang Konsumtif
Kalau sudah tahu batas antara kebutuhan dan keinginan, kamu jadi lebih bijak dalam belanja. Apalagi metode ini membatasi utang maksimal 30% dari penghasilan.
Dengan metode ini, kamu nggak gampang tergoda gesek kartu kredit atau paylater buat beli barang yang nggak penting. Hal ini bisa menyelamatkan kamu dari utang konsumtif.
Baca juga: Prosedur Menabung di Bank yang Efektif, Begini Caranya!
5. Lebih Mudah Evaluasi
Karena pembagian pengeluaran sudah punya batas jelas, kamu bisa lebih cepat sadar kalau ada yang jebol.
Misal, ternyata kamu boros di bagian “keinginan”, maka kamu tinggal geser dan koreksi bulan depan tanpa harus bongkar semua laporan keuangan.
6. Cocok untuk Kamu yang Baru Mulai Mengatur Keuangan
Metode ini sangat simpel, kamu hanya perlu fokus pada persentasenya saja. Maka metode 50-30-20 cocok buat kamu yang baru mulai mengatur uang, baik mahasiswa, karyawan, freelancer, atau pasangan baru menikah.
Metode semacam ini sangat penting, tapi yang lebih penting lagi adalah konsisten dalam persentasenya. Bahkan kalau gaji naik, kamu langsung tahu porsi tambahan itu harus masuk ke mana.
7. Bangun Kebiasaan Finansial yang Sehat
Dengan terus menerapkan metode ini, kamu jadi punya mindset bahwa uang bukan cuma buat dibelanjakan, tapi juga harus dikelola.
Sehingga pelan-pelan membentuk kamu jadi pribadi yang sadar finansial, nggak cuma hidup hari ini, tapi juga siap buat masa depan. Penasaran dengan kesehatan finansialmu saat ini?
Sekarang cek kondisi finansial sangat mudah, yaitu melalui Financial Fitness Check Up yang bisa memeriksa kondisi keuangan hanya dalam waktu 3 menit.
Setelah melakukan Financial Fitness Check Up, kamu bisa mendiskusikan hasilnya melalui layanan konsultasi 1 on 1 dengan Nyala Trainer. Melalui layanan ini, kamu bisa mengetahui bagaimana strategi yang tepat untuk memperbaiki masalah keuangan kamu.
Banyak manfaatnya, bukan? Yuk, atur keuanganmu dengan Ruang meNYALA sekarang guna mencapai #FinanciallyFit!
Baca juga: Gen Sandwich vs Biaya Hidup Jakarta 2025