Logo Ruang Menyal
Bg Block

Kredit Pasif: Pengertian dan Contohnya

Oleh: Ruang Menyala

Last updated: 19 Juni 2024 | 1567 dilihat

Article Detail

Pengertian kredit pasif adalah produk layanan bank berupa proses penghimpunan dana dalam bentuk simpanan. Berikut uraian lengkap tentang kredit pasif beserta contohnya.

Dalam dunia perbankan, ada dua istilah yang saling berkaitan yaitu kredit aktif dan kredit pasif. Kredit aktif adalah pemberian pinjaman oleh bank kepada masyarakat, melalui produk yang disediakan. 

Lalu apa yang dimaksud dengan kredit pasif? Berikut penjelasannya!

Baca juga: 7 Cara Nabung Saham untuk Investor Pemula, Yuk Simak!

Pengertian Kredit Pasif

Melansir berbagai sumber, kredit pasif adalah pinjaman yang bersifat tidak produktif dan hanya digunakan saat diperlukan saja. Pada praktiknya, kredit pasif ini dilakukan oleh pihak bank melalui dana yang dihimpun dari nasabah. 

Artinya, setiap dana yang disetor nasabah menjadi pinjaman bagi bank yang kemudian disalurkan kembali kepada debitur yang mengajukan pinjaman kepada bank. 

Dalam pengertian lain, kredit pasif adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan jenis-jenis dana yang diperoleh bank dari masyarakat atau pihak lain. 

Dana ini kemudian digunakan oleh bank untuk kegiatan operasionalnya, seperti memberikan pinjaman berupa kredit aktif kepada nasabah. Kredit pasif memiliki beberapa ciri, yaitu:

  • Dana berasal dari nasabah, dalam bentuk tabungan, giro, deposito, dan sebagainya;
  • Berbunga atau tidak berbunga;
  • Bisa ditarik kapanpun oleh nasabah;
  • Menjadi sumber likuiditas bank.

Baca juga: Paklaring: Pengertian, Fungsi, dan Cara Membuatnya

Manfaat Kredit Pasif

Kredit pasif adalah komponen penting dalam struktur perbankan, karena menyediakan dana yang dibutuhkan bank untuk berbagai keperluan, termasuk pinjaman dan investasi. 

Kredit pasif memiliki peran penting dalam operasional dan stabilitas bank. Manfaat utama dari kredit pasif termasuk menyediakan likuiditas, dasar untuk menyalurkan kredit aktif, pengelolaan risiko yang lebih baik, sumber pendapatan berkelanjutan, mendukung kebijakan moneter, meningkatkan kepercayaan nasabah, dan mendukung pertumbuhan ekonomi. 

1. Sumber Likuiditas

Kredit pasif menyediakan likuiditas yang sangat dibutuhkan oleh bank untuk menjalankan operasional sehari-hari dan memenuhi kewajiban jangka pendek.

Likuiditas dari kredit pasif memungkinkan bank untuk melayani penarikan tunai oleh nasabah, memenuhi kebutuhan pembayaran harian, dan menyediakan dana untuk operasional rutin tanpa harus menjual aset likuid lainnya.

2. Sumber untuk Kredit Aktif

Dana yang terkumpul dari kredit pasif digunakan oleh bank untuk memberikan pinjaman atau kredit aktif kepada nasabah lain.

Dengan adanya simpanan nasabah, bank memiliki modal yang cukup untuk menyalurkan pinjaman seperti kredit rumah, kredit usaha, hingga kredit kendaraan bermotor. 

3. Mendukung Kebijakan Moneter

Kredit pasif memainkan peran penting dalam kebijakan moneter yang diimplementasikan oleh bank sentral.

Melalui pengelolaan suku bunga simpanan, bank sentral dapat mengontrol jumlah uang beredar di ekonomi. 

Misalnya, dengan menaikkan suku bunga simpanan, bank sentral dapat menarik lebih banyak dana ke dalam simpanan di bank, mengurangi uang yang beredar di masyarakat, dan menurunkan tekanan inflasi.

4. Mendukung Pertumbuhan Ekonomi

Kredit pasif memungkinkan bank untuk mendukung pertumbuhan ekonomi melalui penyediaan kredit yang lebih luas.

Dengan menggunakan dana simpanan nasabah, bank dapat menyalurkan kredit kepada sektor-sektor produktif seperti usaha kecil dan menengah (UKM), industri, dan sektor lain yang membutuhkan modal untuk berkembang. 

Pada akhirnya, penyaluran kredit tersebut membantu menciptakan lapangan kerja, meningkatkan produksi, dan mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Baca juga: Coba 10 Cara ini Tuk Capai Kebebasan Finansial di Usia Muda

Contoh Kredit Pasif

Berikut ini beberapa contoh kredit pasif dalam layanan perbankan!

1. Tabungan

Tabungan adalah simpanan yang dapat ditarik kapan saja, biasanya dengan bunga yang lebih rendah. Nasabah dapat menggunakan rekening tabungan untuk menabung uang dan melakukan transaksi harian.

2. Deposito

Deposito adalah simpanan yang memiliki jangka waktu tertentu, dengan suku bunga yang biasanya lebih tinggi dibandingkan tabungan. Dana dalam deposito tidak dapat ditarik sebelum jatuh tempo tanpa penalti.

3. Giro

Giro adalah simpanan yang memungkinkan nasabah untuk menulis cek terhadap saldo rekening mereka. Rekening giro umumnya digunakan oleh perusahaan untuk transaksi bisnis harian.

4. Rekening Valuta Asing (Valas)

Rekening valas adalah simpanan dalam mata uang asing, yang dapat digunakan untuk transaksi internasional atau sebagai bentuk diversifikasi investasi.

5. Tabungan Pendidikan

Tabungan ini adalah rekening khusus yang dirancang untuk menabung dana pendidikan, dengan manfaat bunga dan insentif pajak. Rekening ini membantu orang tua merencanakan biaya pendidikan anak-anak mereka.

6. Tabungan Haji

Rekening yang dirancang khusus untuk menabung biaya perjalanan haji, dengan bunga yang kompetitif dan fasilitas pengelolaan dana haji. Tabungan haji biasanya memberikan bunga 2.5% per tahun dan otomatisasi pembayaran biaya haji, membantu nasabah merencanakan ibadah haji dengan lebih mudah.

Itulah ulasan mengenai kredit pasif dan contohnya dalam layanan perbankan. Kredit pasif tersebut bagi nasabah bisa menjadi salah satu instrumen investasi. 

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, sebaiknya kamu melakukan tes kesehatan keuangan untuk mengetahui investasi mana yang sesuai dengan kondisi keuangan kamu saat ini. 

Nah dalam hal ini, kamu bisa cek kondisi finansial dengan mengikuti Financial Fitness Check Up dari Ruang meNYALA.

Setelah melakukan Financial Fitness check up, kamu juga bisa langsung konsultasi hasil Financial Fitness Check Up dengan Nyala Trainer loh! 

Dengan Nyala Trainer yang sudah berpengalaman, kamu akan mendapatkan sesi konsultasi 1-on-1 untuk membantu dalam menganalisa kesehatan keuangan.

Caranya pun mudah, kamu hanya perlu menentukan jadwal yang diinginkan, lalu pilih trainer-nya. Tunggu saja hari konsultasinya tiba.

Baca juga: Cara Menabung 20 Juta dalam 1 Tahun Secara Efektif


undefined Komentar

Max. 0/120 karakter

Konten Lainnya