Logo Ruang Menyal
Bg Block

Hedonisme: Gaya Hidup yang Mengutamakan Kesenangan, Apa Bahayanya?

Oleh: Ruang Menyala

Last updated: 09 Oktober 2024 | 1214 dilihat

Article Detail

Apa itu hedonisme? Pelajari pengertian, ciri-ciri, dan dampak negatif gaya hidup hedonis terhadap kehidupan!

“Hidup cuma sekali, mari happy-happy!” Pernahkah kamu mendengar atau membaca kutipan tersebut? Memang benar, bahwa manusia hanya hidup sekali, tetapi apa iya hanya untuk senang-senang saja?

Ungkapan di atas sebenarnya merefleksikan sikap hedonisme. Penganut hedonis selalu bersemangat dan percaya bahwa mengejar kesenangan dan menghindari rasa sakit adalah kebaikan tertinggi.

Namun, apa sih yang disebut dengan hedonisme? Simak ulasan berikut ini!

Baca juga: 10 Cara Mengelola Keuangan dengan Baik agar Finansial Sehat

Apa Itu Hedonisme?

Istilah “hedonisme” berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti “kesenangan”. Namun, ada beberapa varian hedonisme yang dianut oleh masyarakat. 

Misalnya, hedonisme motivasional mengklaim bahwa perilaku manusia terutama didorong oleh penghindaran rasa sakit dan mengejar kesenangan

Sementara itu, hedonisme etis menyatakan bahwa kesenangan adalah nilai tertinggi kemanusiaan, dan rasa sakit tidak ada nilainya. 

Ide ini mengarah pada berkembangnya utilitarianisme, sebuah teori pengambilan keputusan etis yang menentukan apa yang baik dan benar sesuai dengan kebahagiaan terbesar bagi sebanyak mungkin orang.

Singkatnya, hedonisme adalah pandangan atau filosofi yang menyatakan bahwa kesenangan dan kebahagiaan adalah tujuan utama dalam hidup. 

Menurut paham ini, tindakan manusia dinilai baik jika menghasilkan kenikmatan atau kesenangan, sementara tindakan yang menyebabkan rasa sakit atau penderitaan dianggap buruk. 

Hedonisme sering dikaitkan dengan mengejar kesenangan fisik, emosional, atau material sebagai bentuk kebahagiaan.

Secara historis, paham hedonisme telah ada sejak zaman Yunani kuno, dengan filsuf seperti Epicurus yang mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati berasal dari keseimbangan antara kenikmatan dan penghindaran penderitaan. 

Namun, dalam konteks modern, hedonisme dikaitkan dengan gaya hidup konsumtif dan pengejaran kesenangan instan, yang dapat menimbulkan dampak negatif jika dilakukan tanpa kendali.

Baca juga: Cara Mengatur Gaji Pertama: Tips Cerdas agar Keuangan Sehat

Ciri-ciri Hedonisme

Hedonisme adalah pandangan hidup yang meyakini bahwa setiap orang akan bahagia jika terus mencari kebahagiaan dan menghindari rasa sakit. Menjadikan kesenangan sebagai tujuan hidup dan tindakan manusia. 

Berikut ciri-ciri orang yang memiliki hedonisme.

1. Mengejar Kenikmatan Instan

Seseorang yang hedonis cenderung fokus pada pencarian kesenangan dan kepuasan yang segera. Mereka lebih memilih aktivitas yang memberikan kebahagiaan sementara, seperti hiburan, pesta, atau makanan mewah. 

Dalam banyak kasus, mereka akan mengorbankan tanggung jawab atau komitmen jangka panjang demi meraih pengalaman menyenangkan di saat itu juga. 

Misalnya, mereka lebih suka menghabiskan uang untuk liburan daripada menyisihkan dana untuk tabungan atau investasi.

2. Konsumtif dan Materialistis

Ciri lain dari orang hedonis adalah sifat konsumtif yang tinggi dan kecenderungan materialistis. Mereka terobsesi dengan barang-barang mewah dan gaya hidup glamor. 

Keinginan untuk memiliki barang-barang branded atau mengikuti tren terbaru menjadi prioritas utama. 

Misalnya, mereka mungkin membeli pakaian atau gadget terbaru tanpa mempertimbangkan apakah mereka benar-benar membutuhkannya atau tidak. 

Gaya hidup ini menyebabkan masalah keuangan karena mereka menghabiskan lebih dari yang sebenarnya mampu dan sering kali berutang untuk memenuhi keinginan mereka.

3. Menghindari Tanggung Jawab

Orang yang hedonis seringkali cenderung menghindari tanggung jawab, baik dalam hal pekerjaan, hubungan, maupun keuangan.

Mereka lebih suka menjalani hidup dengan santai dan menghindari hal-hal yang dianggap membebani, seperti komitmen jangka panjang atau perencanaan masa depan. 

Misalnya, mereka mungkin tidak mau berpikir tentang dana pensiun atau asuransi, lebih memilih untuk menikmati hidup saat ini. 

Kebiasaan ini bisa berujung pada kesulitan ketika mereka dihadapkan pada situasi yang membutuhkan tanggung jawab atau kesiapan finansial.

Baca juga: Manfaat Memelihara Hewan dengan Baik: untuk Hewan dan Pemiliknya

Dampak Negatif Hedonisme

Karena mengedepankan kesenangan, hedonisme menimbulkan beberapa dampak negatif. Berikut dampak-dampak negatif tersebut. 

1. Kesehatan Finansial Terganggu

Gaya hidup hedonis mendorong seseorang untuk terus-menerus mengeluarkan uang demi kepuasan instan dan barang-barang mewah. 

Pengeluaran yang tidak terkontrol ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam anggaran keuangan pribadi. 

Akibatnya, hedonis sering kehabisan uang sebelum akhir bulan, berutang untuk memenuhi gaya hidup, atau bahkan terpaksa menguras tabungan untuk kebutuhan sehari-hari. 

2. Kurangnya Perencanaan Masa Depan

Orang yang menjalani gaya hidup hedonis biasanya lebih fokus pada kebahagiaan saat ini daripada mempersiapkan masa depan. 

Mereka cenderung mengabaikan pentingnya menabung, berinvestasi, atau merencanakan keuangan untuk jangka panjang, seperti dana pensiun atau pendidikan anak. 

Ketika menghadapi keadaan darurat atau pensiun, mereka mungkin tidak memiliki sumber daya yang memadai karena tidak memiliki perencanaan yang baik. 

3. Kesejahteraan Mental Terganggu

Meskipun hedonisme menekankan pada pencarian kesenangan dan kepuasan, gaya hidup ini sering kali membawa dampak buruk pada kesehatan mental

Kesenangan instan yang dikejar terus-menerus bisa menyebabkan rasa kosong atau tidak puas dalam jangka panjang. 

Orang hedonis merasa perlu terus mencari pengalaman baru dan lebih besar untuk mendapatkan tingkat kebahagiaan yang sama, yang akhirnya menimbulkan stres dan kecemasan.

4. Hubungan Sosial Terganggu

Gaya hidup hedonis dapat berdampak negatif pada hubungan dengan keluarga, teman, atau pasangan. 

Ketika seseorang terlalu fokus pada pemenuhan keinginan pribadi, mereka mungkin menjadi kurang peduli terhadap kebutuhan dan perasaan orang lain. 

Obsesi terhadap kesenangan dan kemewahan bisa membuat seseorang terisolasi dari lingkungan sosial yang sebenarnya memberikan dukungan emosional. 

Selain itu, jika orang-orang di sekitar tidak bisa mengikuti gaya hidup yang sama, hal ini menciptakan jarak dan ketegangan dalam hubungan.

Itulah ulasan mengenai apa itu hedonisme. Praktik ini secara khusus berdampak negatif bagi kesehatan finansial. Padahal, finansial yang sehat adalah kunci menuju kemerdekaan finansial. 

Nah sekarang, mengetahui kesehatan finansial bisa dilakukan melalui Financial Fitness Check Up dari Ruang meNYALA. Melalui FFCU, kamu akan tahu apa yang harus kamu lakukan pertama kali supaya keuangan kamu lebih sehat dan membuatmu bahagia.

Setelah melakukan Financial Fitness check up, kamu juga bisa langsung konsultasi hasil Financial Fitness Check Up dengan Nyala Trainer loh! 

Dengan Nyala Trainer yang sudah berpengalaman, kamu akan mendapatkan sesi konsultasi 1 on 1 untuk membantu dalam menganalisa kesehatan keuangan.

Caranya pun mudah, kamu hanya perlu menentukan jadwal yang diinginkan, lalu pilih Nyala Trainer. Tunggu saja hari konsultasinya tiba.

Baca juga: Harga iPhone 16 Rp 15 Juta, Kalau Beli Saham Blue Chip Dapat Segini!


undefined Komentar

Max. 0/120 karakter

Konten Lainnya