Cara Menghitung Dana Darurat yang Ideal, Ini Simulasinya!

Maraknya isu resesi 2023 membuat kita perlu mengambil langkah waspada, salah satunya adalah dengan mempelajari cara menghitung dana darurat.

Sebab, dana darurat merupakan pertolongan pertama saat seseorang harus menghadapi situasi sulit ekonomi.

Entah itu kecelakaan, musibah, PHK, atau bahkan risiko finansial lainnya dari adanya resesi.

Jadi, agar kamu bisa menjaga kekayaan saat resesi atau menjadi recession rich, yuk pelajari cara menghitung dana darurat yang ideal di bawah ini!

Pentingnya Dana Darurat

Apa itu dana darurat? Seperti namanya, dana darurat adalah anggaran yang dipersiapkan untuk berbagai keadaan mendesak serta urgent.

Contohnya, selama pandemi COVID-19 kemarin, banyak orang yang memerlukan biaya mendesak untuk kebutuhan kesehatan atau pengganti pendapatan karena PHK.

Apabila berkaca pada situasi sekarang, dana darurat juga bisa kamu gunakan untuk persiapan jika sewaktu-waktu terjadi resesi.

Dikabarkan, resesi yang akan terjadi di tahun ini disebabkan oleh dampak COVID-19 dan perang rusia ukraina.

Kalau tidak memiliki dana darurat, tentu kita akan bingung untuk membiayai kebutuhan di masa-masa sulit tersebut.

Sebagai pilihan terakhir, akhirnya banyak orang yang terjerumus dalam hutang agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

Jadi, agar bisa menjaga kekayaan saat resesi dan terbebas dari hutang, dana darurat adalah hal yang perlu dipersiapkan sejak dini.  

Baca juga: 9 Cara Mengumpulkan Dana Darurat dengan Tepat dan Cepat 

Cara Menghitung Dana Darurat

Sebelum mengetahui bagaimana cara menghitung dana darurat, kamu perlu merencanakan anggarannya terlebih dahulu.

Jadi, dari penghasilan yang kamu miliki, cobalah untuk membaginya ke beberapa pos keuangan rumah tangga. 

Contohnya seperti pos untuk kebutuhan sehari-hari, makan, investasi, asuransi, dan tentunya dana darurat.

Dalam pembagian ini, pastikan bahwa jumlah dana darurat adalah lebih besar daripada asuransi atau investasi.

Umumnya, jumlah pembagian untuk dana darurat ini adalah sekitar 5 hingga 10 persen dari penghasilan bulanan atau gaji.

Lantas, berapa jumlah dana darurat yang ideal? Jika menyangkut besarannya, jumlah dana darurat setiap orang bisa berbeda-beda.

Sebab, hal tersebut tergantung pada banyaknya kebutuhan serta pengeluaran per bulan.

Namun, dalam cara menghitung dana darurat, terdapat salah satu hal yang sangat dipertimbangkan, yakni jumlah tanggungan. 

Untuk penjelasannya, silakan perhatikan uraian di tabel berikut ini.

Baca juga: Lebih Baik Dahulukan Dana Darurat atau Investasi Ketika Mendapatkan Bantuan Subsidi Upah ? 

Simulasi Cara Menghitung Dana Darurat

Setelah mengetahui perhitungannya, mari simulasikan cara menghitung dana darurat ke dalam sebuah kasus agar lebih mudah dipahami.

Misalnya, kamu memiliki gaji Rp5.000.000 dengan pengeluaran sejumlah Rp3.000.000 per bulan. 

Karena masih sendiri atau single, berarti, berdasarkan perhitungan di atas, jumlah minimal dana darurat yang perlu dimiliki adalah sebesar:

• Jumlah dana darurat untuk 1 orang = 3 x Rp3.000.000 = Rp9.000.000

Nah, jumlah tersebut bisa bertambah berkali-kali lipat jika terdapat anggota keluarga baru yang harus ditanggung.

Contohnya, jika kamu menikah dan memiliki 1 orang anak, jumlahnya bisa berubah menjadi Rp9.000.000.

Itulah uraian singkat seputar cara menghitung dana darurat sebagai persiapan di saat resesi agar menjadi recession rich.

Nah, kalau kamu ingin tahu lebih lanjut seputar tips dan trik menghadapi resesi, yuk ikuti kelas Ruang meNYALA berjudul How To Be Recession Rich bersama Rahelyna Mairing, SE, CFP, QWP, FMVA.

Kelas ini diadakan secara online melalui ZOOM pada tanggal 09 Februari 2023 pukul 19:00-20:00 WIB.

Dengan mempersiapkan diri, kamu bisa lebih siap jika sewaktu-waktu terjadi resesi atau kondisi mendesak lainnya.

Jadi, ayo gabung sekarang dan sampai jumpa di kelas Ruang meNyala lainnya!
Baca juga: Dana darurat, Lebih Baik Disimpan dimana ?