Literasi keuangan merupakan pengetahuan dan wawasan yang penting bagi setiap individu. Yuk cari tahu apa itu literasi keuangan, manfaat, langkah, dan contohnya!
Keuangan atau finansial menjadi salah satu pilar dalam hidup. Dengan keuangan yang terkelola dengan baik, kamu bisa hidup dengan lebih tenang, kebutuhan tercukupi, punya tabungan, nggak punya utang, hingga punya aset investasi.
Sebaliknya, keuangan yang tidak dikelola dengan baik bisa menimbulkan petaka, seperti pengeluaran yang tidak dikondisikan, bahkan melebihi pemasukan.
Pada akhirnya, orang yang tidak mengelola keuangan dengan baik akan terjerumus pada utang yang tak mampu dibayar, lebih-lebih masuk dalam jurang kemiskinan.
Untuk bisa mengelola keuangan dengan baik, setiap individu harus punya bekal dan wawasan tentang literasi keuangan. Pemahaman tentang literasi keuangan harus dimiliki sejak dini.
Baca juga: Tujuan Keuangan, Ini Langkah Mudah Dalam Menentukannya!
Apa Itu Literasi Keuangan?
Literasi keuangan adalah kemampuan dalam memahami dan menggunakan berbagai kemampuan keuangan secara efektif, seperti manajemen keuangan pribadi, penganggaran dan investasi.
Dalam praktiknya, literasi keuangan merupakan fundamental dari hubungan seseorang dengan uang dan akan terus dipelajari sepanjang hayat.
Selain itu, literasi keuangan terdiri dari beberapa keterampilan tentang bagaimana mengelola uang.
Beberapa dari keterampilan tersebut antara lain keterampilan dasar, seperti bagaimana menambah atau mengurangi uang yang diperoleh, dibelanjakan dan ditabung.
Kamu yang melek finansial mengetahui bahwa gaji yang diperoleh setiap bulan tidak boleh dibelanjakan dengan sembrono, dan harus disisihkan untuk tabungan maupun investasi.
Apabila memiliki tingkat literasi yang lebih baik lagi, kamu akan familiar dengan beberapa formula penganggaran, seperti aturan 80/20, yaitu 80% dari untuk dibelanjakan dan 20% untuk disimpan.
Jumlah 20% dari pendapatan tersebut dapat disimpan dalam bentuk tabungan berjangka atau diinvestasikan di instrumen pasar modal, seperti saham.
Baca juga: 10 Cara Mengelola Keuangan Dengan Baik Agar Finansial Sehat
Manfaat Literasi Keuangan
Memahami literasi keuangan akan mendorong setiap individu lebih hati-hati dalam membelanjakan uangnya. Berikut beberapa manfaat lain yang bisa kamu dapatkan.
1. Membantu Mengelola Keuangan
Literasi keuangan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang cara mengatur pengeluaran, menabung, dan berinvestasi.
Dengan memiliki pengetahuan ini, kamu dapat membuat anggaran yang realistis, menghindari pemborosan, dan memastikan keuangan tetap stabil.
2. Membantu Menghindari Utang
Dengan literasi keuangan, kamu dapat memahami risiko dan kewajiban dari pinjaman atau utang.
Pengetahuan ini membantu membuat keputusan yang lebih bijak terkait penggunaan kartu kredit, pinjaman bank, atau cicilan, sehingga tidak terjebak dalam utang yang membebani.
3. Meningkatkan Kemampuan Berinvestasi
Memahami konsep investasi adalah salah satu manfaat besar dari literasi keuangan. Kamu bisa belajar memilih instrumen investasi yang sesuai dengan tujuan dan profil risiko, seperti reksa dana, saham, atau obligasi.
4. Menyusun Kesiapan Finansial di Masa Depan
Literasi keuangan membantu seseorang merencanakan masa depan dengan lebih baik, termasuk mempersiapkan dana pensiun, pendidikan anak, atau dana darurat.
Dengan perencanaan yang matang, risiko keuangan di masa depan dapat diminimalkan.
5. Memberikan Rasa Aman Secara Finansial
Memiliki pengetahuan keuangan yang cukup membuat seseorang merasa lebih percaya diri dalam mengelola uang.
Dengan literasi keuangan, kamu dapat menghindari stres akibat masalah keuangan, sehingga mencapai kondisi finansial yang lebih sehat dan stabil.
Baca juga: Cara Menghitung Pelunasan Kredit yang Dipercepat
Langkah Literasi Keuangan
Ada beberapa langkah yang bisa kamu cermati dalam memahami literasi keuangan. Berikut ulasannya.
1. Tingkatkan Pengetahuan Dasar Keuangan
Langkah pertama dalam literasi keuangan adalah memahami konsep dasar seperti anggaran, tabungan, utang, investasi, dan bunga. Dengan begitu, kamu dapat mengenali bagaimana uang bekerja.
Misalnya, mempelajari cara membuat anggaran sederhana untuk mengatur pengeluaran sehari-hari atau memahami pentingnya menabung untuk tujuan jangka panjang.
2. Kelola Keuangan dengan Bijak
Langkah selanjutnya adalah menerapkan keterampilan tersebut. Mulailah dengan mencatat semua pemasukan dan pengeluaran untuk mengetahui kemana uangmu pergi.
Dengan begitu, kamu bisa membuat rencana keuangan yang lebih baik, termasuk menetapkan prioritas seperti kebutuhan pokok, dana darurat, dan investasi.
3. Hindari Utang yang Tidak Perlu
Langkah berikutnya adalah mengelola utang dengan bijak. Pastikan untuk menghindari utang konsumtif, seperti pembelian barang mewah yang tidak penting.
Jika harus berutang, pilih utang produktif yang bisa memberikan nilai tambah, seperti modal usaha atau pendidikan. Jangan lupa untuk selalu membayar cicilan tepat waktu agar tidak terkena bunga atau denda tambahan.
4. Mulai Berinvestasi untuk Masa Depan
Literasi keuangan tidak hanya tentang menabung, tetapi juga tentang membuat uangmu bekerja untukmu.
Pelajari berbagai jenis instrumen investasi, seperti reksa dana, saham, atau obligasi, dan pilih yang sesuai dengan tujuan dan profil risiko kamu.
Dengan investasi, kamu bisa membangun kekayaan dan mempersiapkan masa depan yang lebih aman secara finansial.
Baca juga: 9 Cara Menghemat Uang Bulanan yang Efektif & Mudah, Yuk Coba!
Contoh Implementasi Literasi Keuangan
Lalu bagaimana implementasi literasi keuangan dalam kehidupan. Berikut beberapa contohnya!
1. Membuat Anggaran Bulanan
Contoh literasi keuangan yang paling mendasar adalah kemampuan untuk membuat dan mengikuti anggaran bulanan.
Misalnya, seseorang mengalokasikan 50% penghasilan untuk kebutuhan pokok, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan atau investasi.
Dengan anggaran seperti ini, pengeluaran bisa lebih terkontrol dan uang dapat digunakan secara efisien.
2. Mengelola Dana Darurat
Seseorang yang memiliki literasi keuangan memahami pentingnya dana darurat. Jumlah dana darurat menyesuaikan kondisi, seperti masih single, sudah menikah, keluarga anak 1, anak 2, dan seterusnya.
Sebagai contoh, kamu menabung minimal 6-12 kali pengeluaran bulanan di rekening khusus untuk menghadapi situasi tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan atau biaya kesehatan mendadak.
3. Memilih Instrumen Investasi yang Tepat
Memahami berbagai jenis investasi juga merupakan contoh literasi keuangan.
Misalnya, kamu yang ingin menghindari risiko tinggi mungkin memilih reksa dana pasar uang, sedangkan mereka yang siap menghadapi risiko lebih besar untuk potensi keuntungan tinggi mungkin memilih saham.
4. Menghindari Utang Konsumtif
Contoh lain dari literasi keuangan adalah kemampuan membedakan antara utang produktif dan konsumtif.
Misalnya, seseorang memilih untuk tidak membeli barang mahal dengan cicilan kartu kredit kecuali benar-benar diperlukan, tetapi mempertimbangkan pinjaman untuk memulai bisnis yang dapat menghasilkan pendapatan.
5. Memahami Pentingnya Tabungan Pensiun
Mempersiapkan masa depan juga merupakan bagian dari literasi keuangan. Misalnya, seorang pekerja mulai menyisihkan sebagian penghasilannya setiap bulan ke dalam program dana pensiun untuk memastikan kehidupan yang nyaman di masa tua.
Memiliki literasi keuangan yang baik merupakan langkah awal untuk menuju kesehatan finansial dan kekayaan. Penasaran nggak sih seberapa sehat finansialmu sekarang?
Nah, kamu bisa loh cek kesehatan finansial untuk mengukur seberapa siap keuanganmu untuk liburan. Caranya dengan ikut Financial Fitness Check Up dari Ruang meNYALA.
Melalui FFCU, kamu akan tahu apa yang harus kamu lakukan pertama kali supaya keuangan kamu lebih sehat dan membuatmu bahagia.
Setelah melakukan Financial Fitness check up, kamu juga bisa langsung konsultasi hasil Financial Fitness Check Up dengan Nyala Trainer loh!
Dengan Nyala Trainer yang sudah berpengalaman, kamu akan mendapatkan sesi konsultasi 1 on 1 untuk membantu dalam menganalisa kesehatan keuangan.
Caranya pun mudah, kamu hanya perlu menentukan jadwal yang diinginkan, lalu pilih Nyala Trainer. Tunggu saja hari konsultasinya tiba.
Baca juga: Pengaruh Kondisi Finansial Terhadap Kesehatan Mental Kamu