Logo Ruang Menyal
Bg Block

Apa itu Akuntabel? Pengertian dan Penerapannya pada Akuntansi

Oleh: Ruang Menyala

Last updated: 12 Februari 2024 | 91085 dilihat

Article Detail

Akuntabel adalah sebuah istilah yang sering kita dengar dalam konteks pengelolaan suatu lembaga, pemerintahan, atau perusahaan. Pasalnya, hal ini berkaitan dengan transparansi kinerja pengurus atau perwakilan dalam mempertanggung jawabkan pekerjaannya kepada para pemangku kepentingan.

Dalam mengelola bermacam-macam bisnis, akuntabilitas adalah hal yang penting karena jika seorang pimpinan bersikap akuntabel, maka akan meminimalisir penyalahgunaan wewenang dan mempermudah mekanisme pengawasan.

Nah, pada artikel kali ini kami akan membahas pengertian akuntabel, apa itu akuntabilitas, prinsip, beserta contoh laporan keuangan yang transparan dan akuntabel. Yuk simak!

Pengertian Akuntabel

Akuntabel adalah suatu prinsip bisnis yang mengajarkan mengenai transparansi kinerja serta pertanggungjawaban seseorang atas tugas maupun kewajibannya. Tindakan ini menjadi suatu pilar penting untuk kemajuan organisasi mengingat bahwa dalam suatu perusahaan atau lembaga, para pemangku kepentingan telah mempercayakan hak-hak mereka kepada seorang pemimpin atau pengelola.

Apa Itu Akuntabilitas?

Adapun akuntabilitas artinya adalah suatu konsep mengenai kemampuan seseorang dalam menjelaskan mengenai keputusan, aktivitas, dan pelaksanaan tanggung jawabnya. Melalui tindakan tersebut, tugas maupun fungsi tiap jabatan dapat terpantau sehingga menghindarkan terjadinya abuse of power yang bisa berimbas pada kemajuan perusahaan.

Dengan demikian, akuntabilitas dan akuntabel adalah dua hal yang saling berkaitan karena sama-sama mengajarkan mengenai pertanggungjawaban atas tugas dan wewenang.

Keduanya juga menjadi aspek penting dalam akuntansi, yakni terkait laporan keuangan perusahaan, dimana semua aspeknya harus transparan sekaligus mencerminkan kondisi sebenarnya.

Baca juga: 23 Peluang Usaha Baru yang Menjanjikan Cuan, Coba Yuk! 

Fungsi Akuntabel dalam Perusahaan

Sebagai salah satu prinsip yang dipegang teguh oleh perusahaan, fungsi akuntabel adalah sebagai berikut.

1. Mengukur Keberhasilan Pelaksanaan Tugas

Ketika seseorang bersikap akuntabel artinya mereka bersedia memperlihatkan hasil kerja dan tanggung jawabnya untuk mendapat apresiasi maupun evaluasi dari orang lain. Hal ini tentu merupakan sesuatu yang positif karena memberi peluang anggota lain mengevaluasi dan mengukur keberhasilan pelaksanaan suatu tanggung jawab.

2. Menekan Angka Penyalahgunaan Wewenang

Selain sebagai bahan evaluasi, akuntabel adalah sikap penting yang perlu ditunjukkan agar dewan pengawas dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Jika kinerja seorang pemimpin tidak diawasi, maka besar kemungkinan akan terjadi penyalahgunaan wewenang. Oleh karena itu, akuntabilitas merupakan prinsip wajib dalam pengelolaan perusahaan.

3. Mendorong Efisiensi Kerja

Selain menilai dan mengevaluasi kinerja, akuntabel adalah salah satu indikator untuk mendorong efisiensi kerja. Hal ini karena ketika seorang pemimpin bersikap transparan dan mau menerima masukan dari anggota lain, maka operasional perusahaan akan terus diperbaiki agar lebih efisien sekaligus menguntungkan.

Prinsip Akuntabilitas

Salah satu patokan agar seseorang dapat dikatakan akuntabel adalah mereka mampu mengimplementasikan beberapa prinsip akuntabilitas sebagai berikut.

  1. Seluruh anggota perusahaan memiliki kesamaan visi, misi, dan komitmen untuk bersikap akuntabel dalam menjalankan tugasnya masing-masing.
  2. Perusahaan memiliki sistem manajerial yang menjamin pelaksanaan akuntabilitas penggunaan sumber daya sesuai dengan peraturan perundang-undangan maupun perjanjian kerja.
  3. Senantiasa berorientasi pada tujuan, visi, misi, dan target yang ingin dicapai.
  4. Menerapkan nilai-nilai transparansi, kejujuran, serta objektif dalam pengambilan keputusan.
  5. Masing-masing jabatan bersedia menunjukkan pencapaian dan target mereka.

Jenis Akuntabilitas

Akuntabilitas dapat dibagi menjadi beberapa jenis tergantung konteks yang digunakan. Berikut pembagiannya menurut Mardiasmo.

1. Akuntabilitas Vertikal

Pertama, salah satu pelaksanaan akuntabel adalah secara vertikal, yakni melalui pertanggungjawaban seorang bawahan kepada atasannya atau pemangku kepentingan lain yang memiliki jabatan lebih tinggi darinya. 

Contohnya adalah pertanggungjawaban manajer di kantor cabang kepada pimpinan pusat, kepala bagian pada direktur, dan penyampaian kinerja menteri ke presiden.

2. Akuntabilitas Horizontal

Kedua, jenis akuntabel adalah pertanggung jawaban yang ditujukan oleh seseorang atau perusahaan kepada pihak lain tanpa terikat hubungan atasan dengan bawahan. Biasanya, transparansinya ditunjukkan kepada masyarakat, konsumen, maupun pengguna layanan. Dalam konteks pemerintahan, biasanya sistem ini digunakan di bidang pelayanan publik.

Baca juga: 10+ Contoh Peluang Usaha di Desa Modal Kecil yang Menjanjikan

Contoh Laporan Keuangan yang Transparan dan Akuntabel

Contoh laporan keuangan yang transparan dan akuntabel tidak dapat ditunjukkan secara fisik karena akuntabilitas tersebut berkaitan dengan substansinya apabila dibandingkan kondisi sebenarnya.

Oleh karena itu, contoh laporan keuangan yang transparan dan akuntabel adalah ketika dokumen tersebut memenuhi beberapa kriteria berikut.

1. Jelas Sumber Dananya

Ciri suatu laporan keuangan akuntabel adalah jika di dalamnya terdapat penjabaran mengenai sumber dana dan bagaimana proses perolehannya. Tentu saja apa yang tercantum harus sesuai dengan realita.

2. Pengelolaan Dana Tercatat Secara Lengkap

Syarat agar laporan keuangan dikatakan akuntabel adalah di dalamnya tercantum bagaimana alokasi dan kemana aliran pengeluaran yang dilakukan perusahaan. Tentunya dana tersebut juga harus digunakan untuk kepentingan bisnis serta output-nya pun dapat dilihat maupun dinikmati semua pihak.

3. Mencantumkan Bukti

Suatu laporan keuangan tidak cukup hanya menjabarkan keluar masuknya dana, namun juga perlu mencantumkan bukti berupa nota, kuitansi, cek, atau surat-surat berharga lainnya yang bisa menjamin kredibilitas anggaran perusahaan.

4. Dibuat Secara Rutin

Syarat lain agar laporan keuangan dapat dikatakan akuntabel adalah pelaporannya dilakukan secara rutin dalam jangka waktu tertentu. Selain itu, semua penjabarannya juga tersusun sistematis menurut tanggal peristiwa. Hal ini akan memudahkan proses pemeriksaan jika ditemukan ketidakcocokan dengan fakta lapangan.

5. Pencatatannya Sesuai dengan Kaidah Akuntansi Indonesia

Agar dapat dikatakan akuntabel, suatu laporan keuangan tentu perlu ditulis sesuai kaidah akuntansi yang berlaku di Indonesia. Mulai dari pencatatan jurnal, neraca, dan metode perhitungan, semuanya harus tepat.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa sikap akuntabel adalah hal penting untuk memantau perkembangan bisnis. Oleh karena itu, pastikan perusahaanmu memiliki sistem pengawasan dan manajemen yang dapat menjamin akuntabilitas para pengelolanya, ya!

Baca juga: 4 Tahap Sukses Membuat Bisnis Autopilot yang Menguntungkan 


undefined Komentar

Max. 0/120 karakter

Konten Lainnya