SWOT adalah singkatan dari Strengths (Kekuatan), Weaknesses (Kelemahan), Opportunities (Peluang), dan Threats (Ancaman).
Keempat poin dalam SWOT merupakan kerangka analisis yang digunakan untuk mengevaluasi posisi strategis individu, bisnis, atau organisasi dalam menghadapi situasi tertentu.
Dalam praktiknya, analisis SWOT biasa digunakan untuk memulai suatu rencana. Tujuannya untuk mengukur apakah rencana yang akan dijalankan itu possible dilakukan atau tidak.
Dalam konteks bisnis, analisis SWOT adalah alat strategis yang digunakan oleh pelaku bisnis untuk memahami posisi perusahaan secara menyeluruh, termasuk peluang dan tantangan di masa depan.
Baca juga: 12 Ide Usaha Sampingan Karyawan, Untung Meski Minim Modal!
Analisis SWOT dalam Bisnis
Analisis SWOT ini sangat berguna dalam perencanaan bisnis, pengambilan keputusan, hingga evaluasi strategi yang sudah dijalankan. Kuncinya adalah melakukan analisis dengan objektif dan berdasarkan data nyata.
Dengan menganalisis keempat aspek dalam SWOT, perusahaan bisa menyusun strategi yang lebih tajam dan realistis, baik untuk bertahan maupun berkembang di tengah persaingan.
1. Strengths (Kekuatan)
Pertama adalah segala hal positif dari dalam perusahaan yang bisa menjadi keunggulan kompetitif. Misalnya kualitas produk yang lebih baik dibanding pesaing, teknologi canggih, atau tim yang solid.
Aspek strengths atau kekuatan ini bisa dimaksimalkan untuk mendorong pertumbuhan bisnis.
2. Weaknesses (Kelemahan)
Selain kekuatan, SWOT juga menganalisis kelemahan. Cakupannya adalah aspek internal yang bisa menghambat kinerja, seperti manajemen yang lemah, modal terbatas, atau distribusi yang belum optimal.
Mengenali kelemahan lebih awal membantu bisnis menyusun langkah untuk memperbaikinya atau mencari solusi alternatif.
3. Opportunities (Peluang)
Jika kelemahan dari dalam, maka aspek peluang berasal dari luar perusahaan dan dapat dimanfaatkan untuk memperluas pasar atau menambah pendapatan.
Contohnya perubahan tren konsumen, perkembangan teknologi, atau regulasi baru yang menguntungkan industri tertentu. Peluang yang dimanfaatkan dengan tepat bisa memberikan keunggulan besar bagi bisnis.
4. Threats (Ancaman)
Aspek ini juga datang dari eksternal, dan bisa berdampak negatif terhadap bisnis. Misalnya persaingan ketat, perubahan kebijakan pemerintah, atau krisis ekonomi.
Dengan mengenali ancaman lebih awal, perusahaan bisa menyusun strategi mitigasi agar tetap bertahan.
Baca juga: 10 Ide Usaha di Kampung yang Unik dan Menjanjikan
Kesalahan Analisis SWOT
Meski pada dasarnya sangat baik, penggunaan analisis SWOT bisa saja salah. Jika itu terjadi, maka tujuan yang harusnya bisa dicapai justru akan meleset dan hasilnya berantakan.
Berikut ini beberapa kesalahan penggunaan analisis SWOT yang tidak banyak disadari pelaku usaha.
1. Tidak Objektif Menilai Diri Sendiri
Banyak bisnis terlalu fokus pada pencapaian mereka dan mengabaikan kelemahan yang nyata. Misalnya, mereka menganggap kualitas produk sebagai kekuatan, padahal dari sisi pelanggan, produk tersebut kalah bersaing.
Ketidakobjektifan membuat analisis tidak relevan dengan kondisi lapangan. Seharusnya, SWOT dilakukan dengan jujur dan berdasarkan data nyata, bukan asumsi internal semata.
2. Tidak Membedakan Faktor Internal dan Eksternal
Berikutnya, mencampur antara kekuatan/kelemahan (internal) dengan peluang/ancaman (eksternal).
Misalnya, menuliskan “tren pasar yang naik” sebagai kekuatan, padahal itu seharusnya dikategorikan sebagai peluang. Kesalahan ini bisa membuat strategi yang dirancang jadi salah sasaran.
3. Menggunakan SWOT Sekali Saja
Beberapa bisnis menganggap SWOT hanya perlu dilakukan satu kali, padahal lingkungan bisnis sangat dinamis.
Tanpa pembaruan, bisnis bisa kehilangan peluang atau tidak menyadari ancaman. SWOT sebaiknya dilakukan secara rutin, misalnya setiap kuartal atau saat terjadi perubahan besar.
4. Terlalu Umum dan Tidak Spesifik
SWOT yang hanya berisi poin-poin umum seperti “produk berkualitas” atau “persaingan tinggi” tidak akan membantu banyak. Poin-poin tersebut perlu dijabarkan secara spesifik dan kontekstual.
Misalnya, daripada menulis “produk berkualitas,” lebih baik menulis “produk memiliki sertifikasi ISO dan unggul di segmen premium usia 30–45 tahun.”
5. Tidak Ditindaklanjuti
Analisis SWOT yang bagus tetap akan sia-sia jika tidak digunakan untuk menyusun strategi konkret. Sayangnya, banyak bisnis berhenti setelah menyusun tabel SWOT tanpa membuat rencana aksi.
Padahal, nilai utama SWOT justru ada pada penerapannya dalam keputusan bisnis dan penyusunan strategi yang lebih tepat sasaran.
Penggunaan analisis SWOT yang benar akan sangat berguna bagi kelangsungan bisnis. Sama halnya dengan memilih platform keuangan untuk bisnis.
Dalam hal ini, kamu bisa memilih OCBC Mobile, sebagai mobile banking dengan berbagai fitur yang bisa menunjang pengelolaan keuangan jadi lebih baik.
Buka rekening di OCBC Mobile juga sangat menguntungkan. Kamu bisa mendapatkan promo cashback hingga Rp1 Juta setiap penempatan dana dengan nominal tertentu. Lengkapnya cek di sini!
Selain itu, kamu juga bisa cek kesehatan finansial dengan mudah melalui Financial Fitness Check Up dari Ruang meNYALA.
Melalui FFCU, kamu akan tahu apa yang harus kamu lakukan pertama kali supaya keuangan kamu lebih sehat dan membuatmu bahagia.
Setelah melakukan Financial Fitness check up, kamu juga bisa langsung konsultasi hasil Financial Fitness Check Up dengan Nyala Trainer loh!
Dengan Nyala Trainer yang sudah berpengalaman, kamu akan mendapatkan sesi konsultasi 1 on 1 untuk membantu dalam menganalisa kesehatan keuangan.
Caranya pun mudah, kamu hanya perlu menentukan jadwal yang diinginkan, lalu pilih Nyala Trainer. Tunggu saja hari konsultasinya tiba.
Baca juga: Panduan dan Contoh Cara Menghitung Bagi Hasil Usaha Kuliner