Logo Ruang Menyal
Bg Block

Pengertian Hutang: Jenis-jenis, Manfaat, dan Risikonya

Oleh: Ruang Menyala

Last updated: 02 Agustus 2024 | 1607 dilihat

Article Detail

Pahami seluk beluk hutang, mulai dari definisi, jenis-jenisnya, manfaat yang bisa diraih, hingga risiko yang mengintai!

Manusia hidup dituntut untuk bisa memenuhi semua kebutuhan hidup baik untuk dirinya maupun orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya. 

Dalam memenuhi kebutuhan inilah manusia perlu untuk bekerja dan mendapat penghasilan. Jika pengelolaan keuangannya baik, uang yang diperoleh dari penghasilan akan cukup untuk kebutuhannya. 

Namun dalam praktiknya, adakalanya penghasilan yang diterima ternyata kurang. Dalam kasus ini, seseorang mungkin akan berpikir untuk meminjam uang kepada orang lain alias berhutang

Baca juga: Waktu yang Tepat untuk Berutang agar Hidup Tidak Terbebani

Pengertian Hutang

Melansir Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hutang atau utang adalah uang yang dipinjam dari orang lain dengan komitmen untuk mengembalikannya di kemudian hari. 

Dalam praktiknya, hutang sebenarnya tidak hanya berupa uang saja. Kamu bisa berhutang apapun kepada orang lain, baik berupa barang, jasa, maupun kebaikan. 

Hutang digunakan oleh banyak orang dan perusahaan untuk melakukan pembelian dalam jumlah besar yang tidak mampu mereka beli dalam keadaan kekurangan dana. 

Perlu dicatat, semua yang dihutang itu harus dikembalikan! Kecuali jika pemberi hutang memberi ampunan, maka kamu bisa terbebas dari hutang tersebut.

Baca juga: 9 Cara Menghemat Uang Bulanan yang Efektif & Mudah, Yuk Coba!

Jenis-jenis Hutang

Hutang yang paling umum dilakukan masyarakat adalah pinjaman ke orang lain, bank, atau lembaga keuangan lainnya. Saking umumnya, banyak orang yang menganggap sama antara hutang dengan pinjaman. 

Padahal, pinjaman merupakan salah satu jenis dari hutang. Pasalnya, Hutang terbagi dalam empat kategori, yaitu hutang dengan jaminan, tanpa jaminan, hutang bergulir, dan cicilan. 

Berikut penjelasan lengkap mengenai masing-masing jenis hutang tersebut.

1. Hutang dengan Jaminan

Jenis pertama adalah hutang dengan jaminan atau yang biasa disebut dengan istilah secure debt

Dalam hutang ini, debitur harus menyerahkan aset yang dimiliki sebagai agunan. Tujuannya adalah untuk mengurangi risiko terhadap kreditur, sehingga agunan bisa dijual untuk menutup hutang ketika terjadi gagal bayar. 

Agunan bisa berupa harta benda, seperti properti, perhiasan, kendaraan, dan sebagainya. Harta yang diserahkan sebagai aset itu bisa diambil paksa ketika terjadi gagal bayar. 

2. Hutang Tanpa Jaminan

Jenis kedua ini juga dikenal dengan istilah Kredit Tanpa Agunan (KTA). Pada jenis ini, debitur tidak perlu menyerahkan aset sebagai agunan untuk mendapatkan pinjaman. 

Namun di satu sisi, kreditur tetap harus punya pengaman dari risiko. Maka tak heran, kreditur biasanya menetapkan suku bunga yang tinggi pada jenis hutang yang satu ini. 

Hutang tanpa jaminan atau KTA bisa diperoleh dengan cara yang relatif mudah. Kamu hanya perlu menyiapkan dokumen yang diperlukan seperti KTP, NPWP, slip gaji atau rekening koran, dan foto diri. 

Proses pengajuannya juga mudah, bahkan kamu tidak perlu datang ke kantor bank atau lembaga keuangan, karena bisa diproses secara online. 

Perlu dicatat, hanya karena utang “tanpa jaminan”, bukan berarti pembayaran yang terlewat tidak masalah. Masalah keterlambatan atau bahkan gagal bayar bisa penagihan atau tuntutan hukum.

3. Cicilan

Berikutnya adalah hutang yang dibayar dengan cara mengangsur atau cicilan. Jenis hutang ini bersifat tertutup, yaitu harus dilunasi dalam jangka waktu tertentu. 

Pembayaran cicilan seringkali dilakukan setiap bulan dengan angsuran yang sama, sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati antara debitur dan kreditur. Selain itu, besaran cicilan juga sudah termasuk suku bunga.

Cicilan bisa berupa pinjaman dengan jaminan seperti kredit mobil atau rumah. Namun cicilan juga bisa tanpa jaminan layaknya KTA.

Selain tiga jenis tersebut, hutang juga dibagi dalam beberapa jenis lain berdasarkan karakteristiknya. Pertama, hutang dari segi pengelolaan dana dibagi dalam dua jenis, yaitu hutang produktif dan hutang konsumtif. 

Kedua, hutang dari segi waktu pelunasan, dibagi dalam hutang jangka panjang, hutang jangka pendek, dan hutang jangka menengah. 

Baca juga: 5+ Cara Mengatur Keuangan Mudah Untuk Kaum Milenial, Efektif!

Cara Mengelola Hutang

Hutang memberikan manfaat kepada debitur jika dilakukan secara proporsional, sesuai dengan kemampuan. Sebaliknya, hutang yang berlebihan akan membawa petaka, mulai dari gagal bayar hingga penyitaan aset oleh kreditur. 

Sehingga, sangat diperlukan perencanaan dan pengelolaan hutang yang baik agar bisa terbayar dengan tepat waktu. Berikut beberapa tips cara melunasi hutang yang bisa kamu terapkan. 

1. Susun Anggaran dan Rencana Pembayaran

Membuat anggaran adalah langkah pertama dalam mengelola hutang. Dalam anggaran ini, kamu perlu memasukkan semua sumber pendapatan dan pengeluaran, termasuk pembayaran hutang.

Berikutnya, prioritaskan pembayaran hutang dengan suku bunga tertinggi terlebih dahulu. Pasalnya, hutang ini akan menambah beban lebih cepat. Metode ini dikenal sebagai metode "avalanche".

Selain itu, pastikan untuk mengalokasikan dana yang cukup setiap bulan untuk membayar cicilan hutang. Jika memungkinkan, alokasikan lebih dari pembayaran minimum untuk mengurangi hutang lebih cepat.

2. Konsolidasi Hutang

Konsolidasi hutang adalah cara yang efektif untuk mengelola berbagai hutang dari berbagai sumber. Kamu bisa menggabungkan beberapa hutang menjadi satu, untuk mendapatkan suku bunga yang lebih rendah.

3. Hindari Nambah Hutang

Berikutnya, kamu harus komitmen untuk menghindari penambahan hutang baru. Ini merupakan poin kunci agar hutang tidak menumpuk dan menghindari dampak negatifnya. 

Dalam hal ini, kamu bisa membuat skala prioritas tentang apa yang paling diperlukan. Ketika ingin membeli barang dengan cicilan, pikir lagi apakah barang itu merupakan kebutuhan atau hanya sekadar keinginan saja. 

4. Komitmen Menabung

Di sisi lain, kamu juga perlu memulai komitmen untuk menabung jika menginginkan sesuatu. Sebagai contoh ingin ganti ponsel, dibanding mengambil cicilan yang menambah hutang, menabung jauh lebih baik bagi kesehatan keuangan. 

Nah bicara soal kesehatan keuangan atau finansial, kamu sekarang bisa loh mengecek seberapa sehat finansialmu melalui Financial Fitness Check Up yang bisa membantumu memeriksa kondisi keuangan hanya dalam waktu 3 menit.

Setelah melakukan Financial Fitness Check Up, kamu bisa mendaftar untuk mengikuti layanan konsultasi 1 on 1 dengan Nyala Trainer. Di sesi ini, kamu bisa membahas hasil Financial Fitness Check Up kamu dan menyusun strategi keuangan secara cermat.

Banyak manfaatnya, bukan? Yuk, atur keuanganmu dengan Ruang meNYALA sekarang guna mencapai #FinanciallyFit!

Baca juga: Ini 10 Cara Menghindari Sifat Konsumtif Agar Tidak Boros!


undefined Komentar

Max. 0/120 karakter

Konten Lainnya