Punya karyawan Gen Z yang sulit diatur? Pelajari cara memotivasi dan mengembangkan potensi mereka. Dapatkan tips membangun tim yang solid dan produktif!
Generasi Z atau Gen Z dikenal memiliki karakter yang unik dan terkadang susah dipahami. Rupanya, karakter tersebut seringkali dibawa ke lingkup profesional di kantor, sehingga membuat teman kerja atau atasan kewalahan menghadapi mereka.
Terbukti, banyak perusahaan yang baru-baru ini memecat karyawan mereka dengan kategori fresh graduate, yang tak lain adalah Gen Z. Jumlahnya pun cukup besar, yaitu 60% atau 6 dari 10 perusahaan yang memecat karyawan Gen Z yang direkrut tahun ini.
Ada sejumlah alasan di balik keputusan memecat para karyawan Gen Z ini, seperti kurangnya motivasi dalam bekerja, tidak profesional, hingga keterampilan komunikasi yang buruk.
Menurut Dosen Senior di Haas School of Business di University of California, Holly Schroth, para karyawan Gen Z tidak fokus dalam mencari pengalaman kerja. Selain itu, mereka tidak memahami bagaimana tempat kerjanya dan bingung menghadapi atasan.
“Para Gen Z tidak memahami keterampilan dasar dalam interaksi sosial dengan pelanggan, klien, dan rekan kerja, serta etika di tempat kerja,” kata Schroth dikutip dari Euronews, Sabtu (26/10/2024).
Sementara itu, data Resume Templates menyebutkan bahwa para Gen Z terlalu bergantung pada dukungan orang tua selama mencari pekerjaan. Dari 1.500 responden, sebanyak 70% mengaku meminta bantuan orang tua untuk cari kerja.
Sementara 25% lainnya bahkan membawa orang tua mereka ke wawancara, dan banyak lainnya meminta orang tua mengirimkan lamaran kerja dan menulis resume untuk mereka.
Baca juga: Financial Planning untuk Gen Z yang Punya Prinsip Yolo, Fomo, dan Fopo
Cara Menghadapi Karyawan Gen Z
Memang tidak semua Gen Z seperti yang digambarkan di atas. Namun, jika kamu pengusaha dan punya karyawan Gen Z, maka perlu menerapkan beberapa tips berikut dalam menghadapi mereka.
1. Berikan Kebebasan dalam Bekerja
Gen Z tumbuh dalam era digital yang serba cepat dan fleksibel. Mereka akan sangat menghargai kebebasan dan fleksibilitas di tempat kerja.
Misalnya, mereka lebih suka memiliki pilihan bekerja dari rumah atau menentukan jam kerja sendiri dibandingkan harus mengikuti pola kerja 9-to-5 yang tradisional.
Jika memungkinkan, memberikan kebebasan untuk mengatur waktu dan tempat kerja dapat meningkatkan produktivitas dan kepuasan mereka.
2. Berikan Tugas yang Menantang
Bagi karyawan Gen Z, pekerjaan bukan hanya tentang gaji, tetapi juga tentang bagaimana mereka bisa membuat perubahan atau dampak. Mereka cenderung menghindari pekerjaan yang sifatnya monoton tanpa tantangan.
Memberikan proyek yang menarik dan menantang, atau yang memiliki kontribusi sosial, akan meningkatkan keterlibatan mereka dalam pekerjaan.
Sebagai contoh, mereka akan lebih semangat jika tahu bahwa proyek yang sedang dikerjakan berdampak positif pada perusahaan atau bahkan pada sosial kemasyarakatan.
3. Optimalkan Teknologi
Gen Z adalah generasi yang sejak lahir sudah terpapar teknologi. Mereka mahir menggunakan perangkat digital, aplikasi, dan platform online untuk menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan efisien.
Menyediakan alat bantu kerja seperti software manajemen proyek, aplikasi komunikasi digital, atau platform berbasis cloud memungkinkan mereka bekerja lebih nyaman dan produktif.
Selain itu, menggunakan teknologi juga dapat mengurangi birokrasi yang tidak perlu dan memudahkan proses kolaborasi, yang akan mereka apresiasi.
4. Berikan Umpan Balik Kinerja
Generasi ini cenderung menginginkan umpan balik yang cepat dan langsung. Mereka ingin tahu apakah sudah berada di jalur yang benar dan terus belajar dari kesalahan atau keberhasilan.
Oleh karena itu, memberikan feedback secara langsung setelah tugas selesai atau dalam sesi mingguan bisa sangat membantu. Selain itu, penting untuk memberikan umpan balik yang jujur dan konstruktif.
Baca juga: Soft Saving ala Gen Z, Kelebihan dan Kekurangan
5. Beri Kesempatan Belajar
Gen Z sangat terbuka terhadap pembelajaran dan pengembangan diri. Mereka menginginkan kesempatan untuk meningkatkan keterampilan melalui pelatihan, program mentorship, atau workshop.
Perusahaan bisa mendukung ini dengan menyediakan akses ke program pelatihan atau mengajak mereka untuk mengikuti seminar yang relevan.
Misalnya, jika mereka bekerja di bidang pemasaran digital, memberikan kesempatan untuk mengikuti pelatihan terkait tren digital marketing terbaru akan membuat mereka merasa lebih siap menghadapi tantangan pekerjaan.
6. Libatkan dalam Pengambilan Keputusan
Gen Z ingin merasa bahwa mereka didengar dan punya pengaruh di tempat kerja. Mereka menghargai lingkungan kerja yang inklusif di mana ide-ide mereka dianggap penting.
Melibatkan mereka dalam proses pengambilan keputusan atau meminta masukan dari mereka bisa menciptakan ikatan emosional yang lebih kuat dengan perusahaan.
Misalnya, ketika ada proyek baru atau perubahan kebijakan, meminta pendapat mereka atau mengundang mereka dalam diskusi memberikan mereka rasa memiliki yang lebih besar.
7. Ciptakan Lingkungan Kerja yang Nyaman
Generasi Z sangat menghargai keberagaman dan keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi.
Mereka mencari lingkungan kerja yang inklusif, di mana setiap orang dapat menjadi diri mereka sendiri tanpa harus mengikuti standar tertentu yang terlalu kaku.
Menciptakan tempat kerja yang menghargai perbedaan, baik itu perbedaan gender, ras, atau latar belakang sosial, akan membuat mereka merasa diterima dan lebih bersemangat bekerja.
Nah bagi Tim HR kantor yang ingin belajar memahami karyawan, termasuk memberikan pembekalan soal finansial untuk karyawan, bisa banget nih ikutan program MeNYALA Goes To Office dari Ruang meNYALA.
MeNYALA Goes To Office (MGTO) adalah program dari Ruang MeNyala yang mengajak kantor kamu untuk berkolaborasi membuat aktivitas yang seru dan fun dengan membahas berbagai topik finansial secara ringan, terkini, dan berbobot.
Melalui program ini, kantormu akan mendapatkan beberapa benefit, antara lain pembicara profesional dari OCBC, Sesi 1-on-1 Konsultasi Finansial dengan Financial Planner bersertifikasi gratis, serta Financial Check Up gratis.
Syarat dan cara mengikuti program ini juga sangat mudah, yaitu:
- Buka link pendaftaran ini; lakukan pendaftaran selaku PIC kantor
- Klik “Daftar”, lalu lengkapi data kantor, termasuk data diri karyawan;
- Minimum karyawan yang bisa mengikuti program adalah 50 orang;
- Kantor harus berada di wilayah Jabodetabek;
- Karyawan peserta harus bersedia menjadi member Ruang meNYALA.
Kantor yang terpilih akan dihubungi oleh tim Ruang meNYALA melalui nomor berikut: 0852-8157-8178.
Selain program kolaborasi, Ruang meNYALA juga menyediakan fasilitas bagi masyarakat yang ingin memeriksa kesehatan finansial melalui program Financial Fitness Check Up dari Ruang meNYALA.
Dengan melakukan financial fitness check up, kamu akan tahu apa yang harus kamu lakukan pertama kali supaya keuangan kamu lebih sehat dan membuatmu bahagia.
Financial Fitness Check Up bisa membantumu memeriksa kondisi keuangan hanya dalam waktu 3 menit. Lalu, kamu juga bisa membahas hasil Financial Fitness Check Up kamu dengan Nyala Trainer di Konsultasi 1 on 1.
Dengan sesi konsultasi ini, kamu bisa mengetahui bagaimana strategi yang tepat untuk keuangan kamu.
Banyak sekali manfaat yang bisa kamu dapat, bukan? Jadi, yuk segera atur keuanganmu dengan Ruang meNYALA sekarang agar kamu bisa segera #FinanciallyFit!
Baca juga: Ini 7 Kesalahan Keuangan Gen Z yang Tidak Boleh Dilakukan