Logo Ruang Menyal
Bg Block

Cara Mudah Menentukan Take Profit dan Stop Loss Pada Saham

Oleh: ruangmenyala

Last updated: 28 April 2024 | 9055 dilihat

Article Detail

Ketika berinvestasi saham, kamu perlu mempelajari cara menentukan stop loss dan take profit saham. Supaya bisa menjual saham di saat yang tepat, kamu perlu mengetahui apa itu take profit terlebih dahulu.

Take profit adalah saat-saat yang paling dinantikan oleh para investor. Sebab, kamu bisa menjual sahammu di harga yang diinginkan. Lantas, kapankah waktu yang tepat untuk melakukan take profit dan apakah ada cara untuk bisa mengetahuinya? 

Selain memahami mengenai take profit, kamu juga perlu paham mengenai apa itu stop loss. Nah, cari tahu yuk selengkapnya di artikel ini biar kamu tidak penasaran!

Apa itu Take Profit dan Stop Loss?

Sebagai seorang trader, kamu pasti sudah tidak asing dengan istilah take profit

Take profit adalah sebuah tindakan menjual saham setelah harga saham tersebut mencapai harga yang sudah ditargetkan sebelumnya.

Istilah take profit sangat dekat dengan trader, karena biasanya mereka sering menentukan target harga saham yang ingin dijual.

Nah selain take profit, kamu juga harus mengetahui istilah stop loss. Stop loss adalah sebuah tindakan menjual saham untuk menghindari kemungkinan rugi saham yang lebih besar.

Jadi, ketika harga saham menurun hingga mencapai target yang sudah ditentukan, para trader biasanya akan melakukan cut loss.

Adapun bedanya take profit dan stop loss adalah terlihat dari pergerakan saham. Take profit dilakukan ketika pergerakan saham naik, sedangkan stop loss dilakukan ketika pergerakan saham ke arah sebaliknya atau sedang turun. 

Manfaat Take Profit

Nah ternyata, take profit bisa dilakukan secara otomatis dengan menggunakan take profit order, lho.

Mudahnya, para trader bisa menentukan jenis limit order yang menentukan harga pasti untuk menutup posisi terbuka dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Dengan adanya take profit order ini, para trader bisa mendapatkan manfaat dari take profit.

Adapun manfaat pertama dari take profit adalah trader tidak perlu melakukan trading secara manual, karena sudah secara otomatis terlaksana melalui take profit order.

Manfaat kedua dari take profit adalah trader bisa meminimalkan risiko harga saham yang mungkin akan semakin turun di masa depan.

Yup, dengan adanya fitur take profit order ini, para trader bisa keluar dari market setelah target keuntungan tercapai. 

Baca juga: Trader Pemula? Kenali Perbedaan Swing Trading dan Scalping

Waktu yang Tepat untuk Take Profit

Sebagai seorang trader maupun investor, ternyata masih ada yang bingung dalam menentukan kapan waktu tepat untuk melakukan take profit

Apalagi karena tidak ada yang bisa memprediksi bagaimana keadaan pasar saham ke depannya, maka penentuan waktu tepat untuk take profit ini menjadi penting. 

Nah agar tidak bingung, beberapa waktu yang tepat untuk take profit adalah sebagai berikut.

1. Saat Sudah Mencapai Keuntungan

Pertama, waktu yang tepat untuk take profit adalah ketika saham sudah mencapai target keuntungan, sesuai rencana di awal. Sederhananya, jika sudah mencapai target, maka kamu sebaiknya sudah melakukan take profit.

Berikut adalah contoh ketika kamu berinvestasi saham:

Ketika kamu membeli saham C di harga Rp5.000 per lembar dan ingin menjualnya di harga Rp5.500. Jadi, ketika harga saham sudah mencapai harga yang ditargetkan, kamu sebaiknya langsung melakukan take profit.

2. Saat Harga Saham Berada di Pucuk

Selanjutnya, kamu juga bisa melakukan take profit saat harga saham sudah berada di puncak tertingginya.

Apalagi jika kamu sudah melihat potensi bahwa saham ini akan turun, sebaiknya lakukan take profit secepatnya untuk menghindari risiko berada di fase terkoreksi.

3. Saat IHSG sedang Melambung Tinggi

Last but not least, waktu yang tepat untuk take profit adalah ketika harga IHSG sedang melambung tinggi. Mengapa demikian?

Pasalnya, saham-saham yang sudah naik saat harga IHSG meningkat, kemungkinan akan mengalami koreksi karena adanya sentimen-sentimen negatif.

Cara Menentukan Stop Loss

Berikutnya, tentu akan lebih baik lagi jika kamu mengetahui juga bagaimana cara menentukan stop loss dan take profit saham.

Adapun beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menentukan stop loss, yaitu:

1. Lakukan pada Time Frame yang Lebih Besar

Dalam grafik trading, coba perbesar time frame yang kamu gunakan. Setelah itu, lihat juga ke mana arah tren saham tersebut bergerak.

Nah biasanya, seorang trader akan merasa aman dengan menggunakan Farpoint mengikuti arah tren. Namun sebaliknya, jika trader melawan arah tren, biasanya mereka akan menggunakan close point agar merasa aman.

Baca juga: 3 Indikator untuk Swing Trading, Paling Banyak Dipakai!

2. Melakukan Break Pertama

Supaya terhindar dari false break resistance, segera gunakan close point jika sudah terjadi false break untuk pertama kalinya. Kemudian jika false break terjadi untuk kedua kalinya, ada baiknya kamu menggunakan Farpoint.

3. Langsung Lakukan Take Profit Point

Jika percaya diri untuk menempatkan level take profit, maka kamu bisa menghitung level stop loss melalui risk-reward ratio dengan perbandingan 1:2.

Akan tetapi, kamu juga bisa mengambil posisi saat harga saham mendekati false break resistance untuk meminimalisasi risiko kerugian.

Cara Menentukan Take Profit

Selanjutnya, beberapa cara menentukan take profit adalah sebagai berikut:

1. Menargetkan Proyeksi Keuntungan Dibandingkan dengan Risiko

Jika dibandingkan dengan target keuntungan yang diharapkan, rasio ini mewakili proyeksi kerugian yang siap ditanggung oleh para trader.

2. Menargetkan Proyeksi Keuntungan Dibandingkan Modal

Proyeksi keuntungan dibandingkan modal akan dipakai oleh para trader saat melakukan trading pada saham gorengan. Oleh karena itu, proyeksi keuntungan ini tidak cocok jika digunakan di saham blue chip.

3. Menargetkan Proyeksi Keuntungan dengan Berbasis pada Analisis Teknikal

Strategi ini bisa dibilang merupakan yang paling rumit dan perlu pemahaman mendalam. Meski demikian, strategi ini memiliki tingkat akurasi yang paling baik bila dibandingkan dengan lainnya.

Makin Cuan bareng Ruang meNYALA!

Dari penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa take profit adalah ketika trader menjual saham pada saat harganya telah mencapai jumlah yang ditargetkan.

Tentunya, Anda sebagai seorang trader harus bisa menentukan kapan melakukan take profit ataupun stop loss. Dengan kemampuan tersebut, kamu akan lebih mudah meraih keuntungan dari trading dan investasi saham.

Sebelum memutuskan untuk bermain saham, ada baiknya kamu menentukan tujuan keuanganmu dengan cek kesehatan finansial di Financial Fitness Check Up

Hanya perlu meluangkan waktu selama 3 menit saja! Setelah tahu kondisi finansialmu, kamu bisa konsultasi 1-on-1 dengan Nyala Trainer yang ahli di bidangnya. Jadi, tunggu apa lagi, yuk capai #FinanciallyFit sejak dini bersama Ruang meNYALA!

Semoga penjelasan di artikel ini bisa kamu pahami dengan baik dan dapat dipraktikkan. Yuk, temukan konten edukasi lainnya di Kelas Finansial dari Ruang MeNYALA!

Baca juga: Tips dan Cara Memilih Saham untuk Swing Trading agar Cuan


undefined Komentar

Max. 0/120 karakter

Konten Lainnya