Saham adalah salah satu jenis instrumen pasar modal yang cukup menarik untuk dibahas. Meskipun sering dikaitkan dengan untung rugi yang cukup signifikan, namun jika kamu tahu cara pengelolaannya, maka kecil kemungkinan kamu mengalami kerugian. Tertarik untuk berinvestasi saham? Yuk simak panduannya berikut ini!
Apa itu Saham?
Siapa sih di sini yang enggak pernah mendengar istilah saham? Pastinya sudah pada tahu dong! Tapi sudah tahu belum sebenarnya apa itu saham? Secara sederhana, saham adalah bukti kepemilikan perusahaan yang bisa kamu dapatkan dengan membeli di pasar saham.
Artinya, saham adalah kegiatan penanaman modal dalam suatu perusahaan maupun perseroan terbatas secara perseorangan. Jadi bisa dikatakan bahwa saham adalah instrumen investasi yang bisa memberikanmu bukti kepemilikan atas suatu perusahaan.
Baca juga: 12 Istilah Dalam Saham, Wajib Contek Bagi Investor Pemula
Perbedaan Main Saham dan Investasi Saham
Setelah mengetahui apa itu saham, patut dipahami saham adalah salah satu jenis investasi, apakah kamu berniat untuk segera memulainya? Eits tunggu dulu, ternyata ada dua cara yang bisa dipilih untuk menanamkan modal yaitu berperan sebagai trader atau investor.
Istilah trader umumnya merujuk pada mereka yang lebih suka ‘bermain’ saham, dimana transaksi jual beli akan berlangsung lebih sering. Bahkan beberapa di antaranya hanya akan hold emiten dalam hitungan menit, jam, ataupun hari.
Berbeda halnya jika kamu memilih untuk menjadi investor, jangka waktu yang dibutuhkan biasanya akan lebih lama. Pasalnya, orientasi investor sendiri memang untuk berinvestasi sehingga periode hold emiten pun dapat berlangsung selama bertahun-tahun.
Seperti yang kita tahu, saham adalah instrumen investasi dengan potensi imbalan hasil sekaligus risiko paling tinggi. Sehingga, investasi saham ini memang cocok untuk para investor yang memiliki tujuan keuangan jangka panjang.
Jenis-Jenis Saham
Saham adalah instrumen investasi yang bisa dibagi dalam beberapa jenis berdasarkan hak tagih dan juga kemampuan klaim, yaitu saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock). Daripada bingung, penjelasan lebih lanjut seputar jenis saham adalah sebagai berikut.
1. Common Stock
Common stock adalah jenis saham biasa yang mana keuntungan dan juga kerugiannya dapat diklaim ke perusahaan tersebut. Tetapi, para pemegang common stock ini akan mendapatkan hak atas pembagian laba atau dividen, di urutan paling terakhir.
Nah jika jenis saham milikmu adalah common stock, kamu akan memiliki sejumlah kewajiban yang terbatas. Artinya, apabila perusahaan mengalami kebangkrutan, maka kamu juga akan dikenakan nilai kerugian sesuai dengan modal yang sudah disetorkan.
2. Preferred Stock
Berbeda dengan common stock, jenis saham preferen ini memiliki karakteristik yang sedikit mirip surat hutang, dimana nilai pembagian marginnya tetap. Alhasil, keuntungan saham per bulan yang akan kamu terima pun sama jumlahnya. Selain itu, kamu juga akan diberikan prioritas utama jika perusahaan mengalami kerugian untuk pembagian hasil penjualan aset.
Baca juga: Begini Cara Kerja Saham untuk Investasi dan Trading, Simak!
Keuntungan Saham
Selain profit, keuntungan saham adalah memungkinkanmu untuk menjadi salah satu pemilik perusahaan tersebut. Bahkan kamu pun dapat mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang rutin diadakan. Lalu darimana dividen saham berasal? Berikut penjelasannya.
Capital Gain
Keuntungan capital gain yang didapatkan dari berinvestasi saham adalah ketika kamu menjual seluruh lot milikmu. Nantinya, selisih nilai jual dan pembelian inilah yang akan menjadi keuntungan. Jadi, capital gain bukanlah profit atau keuntungan saham per bulan yang bisa kamu dapatkan secara rutin.
Dividen
Di samping menjual semua lot, kamu juga bisa mendapatkan profit saham dari pembagian laba yang dialokasikan oleh perusahaan. Artinya, kamu masih tetap memiliki aset investasi dan mendapatkan keuntungan tanpa harus menjual lembar saham milikmu. Pembagian laba ini memang tidak rutin dan nilainya juga tak tetap namun bisa jadi salah satu sumber pemasukanmu.
Risiko Saham
Selain keuntungan, saham juga memiliki potensi risiko yang harus diketahui. Walau tidak bisa dihindari sepenuhnya, kamu dapat meminimalisirnya jika memang terjadi. Nah agar lebih paham, penjelasan lebih lanjut seputar risiko saham adalah sebagai berikut
Risiko Pasar
Saham adalah salah satu investasi yang bisa disebut volatile, karena pergerakannya mengikuti pasar. Nah perkembangan market ternyata juga dipengaruhi oleh beberapa faktor baik dari sisi internal maupun eksternal. Artinya, jika keadaan makro ekonomi di negara sedang tidak baik, maka akan berpengaruh juga ke kinerja saham tersebut.
Sementara dari sisi internalnya, risiko pasar saham adalah terkait perubahan struktur organisasi, adanya ekspansi, atau bahkan penjualan yang menurun. Dari risiko pasar ini, dapat diketahui bahwa karakteristik saham adalah dinamis karena bisa naik dan turun sewaktu-waktu. Untuk meminimalisirnya, maka kamu harus memiliki manajemen keuangan yang baik.
Risiko Likuiditas
Meski berisiko, saham adalah investasi yang likuiditasnya rendah mengingat jangka pencairannya bisa memakan waktu hingga 3 hari lamanya. Jadi, ketika kamu memberikan perintah jual hari ini, perusahaan baru akan mengirimkan uang ke rekeningmu setelah 3 hari kerja. Itulah sebabnya, sebaiknya jangan gunakan saham untuk menyimpan dana darurat, karena tidak bisa dijual sewaktu-waktu dan pencairannya juga cukup lama.
Risiko Saham Delisting dari Bursa
Kamu juga harus tahu bahwa ada juga risiko saham delisting dari bursa, karena bisa saja perusahaan pilihanmu sedang tersandung kasus atau sudah tidak memenuhi syarat untuk bertengger di pasar.
Nah, itulah pengertian apa itu saham beserta jenis, untung, dan resikonya yang bisa kamu pelajari. Apakah kamu tertarik ingin memulai investasi saham sejak dini? Jangan sembarangan untuk membuat keputusan ya! Sangat penting mengetahui kondisi kesehatan finansialmu dahulu agar proses investasi saham kamu menjadi lebih terencana. Kamu bisa mengikuti Financial Fitness Check Up dari Ruang meNYALA sebagai langkah awal mencapai #FinanciallyFit! Ayo daftar sekarang.
Baca juga: Tips Jitu Memilih Saham yang Baik untuk Pemula, Yuk Catat!