Logo Ruang Menyal
Bg Block

Kenali Internal Rate of Return (IRR): Rumus hingga Contoh

Oleh: ruangmenyala

Last updated: 30 April 2024 | 2025 dilihat

Article Detail

Internal rate of return adalah perhitungan keuangan yang krusial bagi perusahaan dan umumnya ini berkaitan dengan investasi.

Lebih lanjut, internal rate of return adalah perhitungan yang dilakukan untuk melihat efisiensi investasi perusahaan.

Dengan demikian, perhitungan ini bisa menjadi pertimbangan perusahaan dalam menilai kelayakan pelaksanaan proyek dari analisis potensi pengembaliannya

Nah, untuk memahami apa itu Internal Rate of Return (IRR), fungsi, rumus, dan cara menghitungnya, yuk simak uraian di bawah ini!

Pengertian Internal Rate of Return

Apa itu Internal rate of return? Internal rate of return atau IRR adalah suatu metode mencari nominal bunga ketika nilai Net Present Value (NPV) sama dengan 0.

Abuk dan Rumbino dalam penelitiannya, menjelaskan bahwa internal rate of return adalah upaya yang biasa dilakukan oleh suatu perusahaan berkaitan dengan kemampuan arus kas untuk memulihkan modal investasi. 

Hasil dari pemulihan modal tersebut dinyatakan dalam bentuk persentase waktu dan besaran pemenuhan kewajiban. Adapun kewajiban yang dimaksud adalah minimum attractive of return.

Internal rate of return atau yang biasa disebut dengan istilah IRR ini digunakan untuk menghitung kelayakan investasi.

Contoh internal rate of return bisa diterapkan pada analisis kelayakan ekonomi hingga analisis kelayakan finansial.

Fungsi Internal Rate of Return

Fungsi internal rate of return yang paling utama adalah sebagai alat analisis kelayakan investasi.

Internal rate of return adalah cara menentukan apakah suatu perusahaan layak mendapatkan kredit dari bank. Cara kerjanya yaitu dengan menghitung nilai bunga melalui aliran cash flow.

Untuk menentukan kelayakan suatu usaha, nilai dari IRR harus lebih besar dibandingkan bunga bank. 

Nilai yang lebih rendah menandakan bahwa usaha tersebut tidak layak untuk mendapatkan kredit.

Baca juga: Begini Cara Kerja Saham Untuk Investasi dan Trading, Simak!

Kelebihan & Kekurangan Internal Rate of Return

Internal Rate of Return (IRR) sebagai metode analisis kelayakan kredit memiliki kelebihan dan kekurangan. 

Adapun kelebihan dan kekurangan internal rate of return adalah sebagai berikut.

1. Kelebihan Internal Rate of Return

Metode Internal Rate of Return (IRR) memiliki sejumlah kelebihan yang menjadi pertimbangan dalam perhitungan kelayakan usaha.

Adapun kelebihan dari internal rate of return adalah sebagai berikut.

  • Mampu menghasilkan rate of return dengan nilai sebenarnya.
  • Dihitung berdasarkan nilai rate of return asli.
  • Bisa menghindari terpilihnya rate of return minimum.
  • Terhindar dari beban untuk investasi ulang, tidak seperti metode NPV.

2. Kekurangan Internal Rate of Return

Selain memiliki kelebihan, metode internal rate of return juga memiliki sejumlah kekurangan.

Metode IRR dianggap lebih rumit dibandingkan metode lain seperti NPV. Kerumitan ini bisa terjadi ketika aliran kas bersih berbeda pada setiap periode. 

Hal itu tentu menjadikan perhitungan cukup sulit. Selain itu, metode internal rate of return juga harus menggunakan analisis sensitivitas, sehingga perhitungan lebih panjang.

Meskipun demikian, metode internal rate of return adalah alat hitung yang paling banyak digunakan dikarenakan kepastiannya.

Rumus & Cara Menghitung Internal Rate of Return

Metode IRR sebagai alat hitung tentu memiliki rumus yang digunakan. Nah, penjelasan seputar rumus internal rate of return dan cara menghitungnya adalah sebagai berikut.

1. Rumus Internal Rate of Return

Rumus internal rate of return:

Keterangan:

IRR = Internal Rate of Return

FCFt = Cash flow bebas tahunan pada tahun t

IO = Pengeluaran kas awal

n = Total tahun hingga pembayaran yang akan diterima

Baca juga: 12+ Cara Investasi Saham Untuk Pemula, Ini Langkah Mudahnya!

2. Cara Menghitung Internal Rate of Return 

Cara menghitung internal rate return termasuk hal yang rumit mengingat banyaknya angka dan rumusnya panjang. 

IO adalah harga yang ditawarkan oleh suatu perusahaan. FCFt adalah cicilan yang dibayar sekian tahun. 

Jadi, ketika seorang nasabah mengambil pinjaman selama dua tahun, maka kredit akan dibayarkan selama satu tahun sekali. Adapun IRR adalah nilai akhir yang dicari.

Contoh Menghitung IRR

Untuk mempermudah pemahaman dalam perhitungan, di bawah ini adalah contoh internal rate return.

Suatu perusahaan menawarkan barang kredit pada nasabah dengan harga 5 juta. Kemudian, kredit yang diambil nasabah adalah selama dua tahun. 

Pembayaran di muka sebesar 1 juta dan sisanya dibayar setahun sekali. Jadi, dalam setahun, nasabah membayar sebesar 2 juta.

Nah, untuk menghitung IRR-nya adalah seperti berikut ini.

 

 

Pangkat 2 pada baris bawah adalah t atau lama kredit yang diambil. Adapun yang dicari pada contoh ini adalah IRR. IRR biasanya juga dilambangkan dengan i.

Contoh di atas adalah kasus sederhana. Pada kasus kompleks, kredit bisa diambil setiap periodenya dengan nominal berbeda. Hal inilah yang menjadikan perhitungan internal rate of return menjadi rumit.

Nah, itulah uraian seputar apa itu internal rate of return, mulai dari pengertian, fungsi, kelebihan dan kekurangan, rumus dan cara menghitung, hingga contohnya.

Dari penjelasan di atas, bisa kita simpulkan bahwa internal rate of return adalah perhitungan keuangan perusahaan untuk menilai kelayakan proyek perusahaan dari potensi pengembaliannya.

Tertarik dengan pengelolaan keuangan? Yuk, coba Financial Fitness Check Up dari Ruang meNYALA dan melakukan konsultasi 1-on-1 dengan pakar financial.

Jangan lupa, kunjungi blog Ruang meNyala untuk informasi lebih banyak seputar keuangan. Semoga informasi ini bermanfaat!

Baca juga: 9 Aplikasi Saham Untuk Pemula yang Aman dan Terdaftar OJK!


undefined Komentar

Max. 0/120 karakter

Konten Lainnya