Logo Ruang Menyal
Bg Block

Panduan Alokasi Keuangan Pribadi agar Dipakai Secara Efektif

Oleh: ruangmenyala

Last updated: 01 Maret 2024 | 1624 dilihat

Article Detail

Membuat daftar alokasi keuangan pribadi merupakan hal penting agar setiap kebutuhan bisa tercukupi sebagaimana mestinya. Meski terdengar mudah, cara mengelola keuangan ini sebetulnya memerlukan pertimbangan khusus. Apabila dilakukan asal-asalan, pengeluaran bisa lebih besar daripada pemasukan.

Di samping itu, cara mengatur keuangan pribadi ini dapat dijadikan sebagai tameng untuk menghindari sifat konsumtif agar tidak boros. Jadi, ingin tahu bagaimana cara mengatur gaji bulanan? Mari simak penjelasannya berikut ini hingga akhir.

Pentingnya Mengatur Alokasi Keuangan Pribadi

Gaji bulanan tentunya tidak bisa digunakan sembarangan. Kalau tidak diatur dengan baik, kamu berisiko mengalami masalah keuangan. Berkaitan dengan ini, menyusun alokasi keuangan pribadi merupakan salah satu cara mengatur gaji bulanan yang penting dilakukan.

Pada dasarnya, mengatur alokasi keuangan pribadi dapat membuat kondisi finansial lebih aman. Sebab, alokasi dana ini umumnya mewajibkan kamu membatasi pengeluaran serta menabung untuk keperluan di masa depan. Perlu diingat, agar manfaatnya bisa dirasakan secara maksimal, kamu harus menerapkan aturan alokasi keuangan pribadi yang sudah ditetapkan dengan sungguh-sungguh, ya.

Panduan Alokasi Keuangan Pribadi dengan Berbagai Metode

Pada dasarnya, banyak sekali pilihan metode alokasi keuangan pribadi yang bisa diterapkan. Sebaiknya, metode dipilih sesuai kondisi keuangan serta tujuan keuangan kamu. Berikut ini adalah beberapa pilihan metode alokasi keuangan pribadi yang dapat kamu pilih. 

1. Menggunakan Metode 80/20

Pertama, kamu bisa menggunakan metode 80/20 atau dikenal juga dengan pareto. Alokasi gaji yang satu ini hanya terbagi menjadi dua keperluan, yaitu:

  • 20% gaji sebagai tabungan. Jika kondisi finansial cukup stabil, kamu bisa mengalokasikan sebagian atau sekitar 10% untuk investasi.
  • 80% sisanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan bulanan.

Dalam penerapannya, metode ini memfokuskan kamu untuk menabung terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan pemenuhan kebutuhan. Misalnya, seorang karyawan mendapat gaji Rp10 juta per bulannya. Jika menggunakan metode ini, karyawan tersebut perlu menyisihkan Rp2 juta untuk menabung dan Rp8 juta digunakan untuk memenuhi kebutuhan bulanan.

Baca juga: Ini Jawaban Siapa yang Berhak Mengatur Keuangan Rumah Tangga

2. Menggunakan Metode 50/30/20

Metode alokasi keuangan pribadi yang paling umum diterapkan adalah 50/30/20. Pada dasarnya, kamu membagi penghasilan bulanan untuk tiga keperluan, yaitu sebagai berikut:

  • 50% gaji digunakan untuk memenuhi kebutuhan bulanan.
  • 30% gaji bisa digunakan untuk memenuhi keinginan tambahan, seperti hiburan dan hobi.
  • 20% dari gaji bulanan utamanya disisihkan untuk menabung. Akan lebih baik lagi jika kamu dapat menggunakan sebagiannya untuk berinvestasi.

Dengan metode ini, kamu tidak hanya berfokus pada kebutuhan dan tabungan. Selain itu, pemenuhan keinginan, yang tentu bisa menyenangkan hati, juga dapat dilakukan.

Misalnya, seorang pecinta film memiliki gaji sebesar Rp10 juta. Dengan metode ini, dia perlu menyisihkan Rp2 juta sebagai dana tabungan dan Rp5 juta digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Sisanya dapat digunakan sebagai budget menonton film di bioskop dan membayar tagihan langganan streaming film.

3. Menggunakan Metode 70/20/10

Kemudian, ada pula yang menyarankan penggunaan metode 70/20/10. Mirip dengan metode 50/30/20, kamu juga perlu membagi gaji bulanan ke dalam tiga kategori ketika menerapkan strategi ini. Adapun rumus alokasi gaji ini adalah:

  • 70% gaji untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
  • 20% disisihkan untuk menabung.
  • 10% digunakan sebagai dana investasi.

Berbeda dengan dua metode sebelumnya, strategi ini memisahkan alokasi keuangan pribadi untuk tabungan dan investasi. Jadi, metode ini cocok untuk kamu yang ingin lebih sering berinvestasi guna mendapat penghasilan tambahan.

Contohnya, kalau kamu mendapat gaji sebesar Rp10 juta, sisihkanlah Rp7 juta untuk memenuhi kebutuhan bulanan yang penting terlebih dahulu. Kemudian, Rp2 juta dapat digunakan untuk menabung dan Rp1 juta bisa diinvestasikan agar memperoleh passive income secara rutin.

Baca juga: 10+ Cara Mengatur Keuangan Pribadi Dengan Gaji Kecil, Mudah!

4. Menggunakan Metode Kakeibo

Metode kakeibo adalah teknik menabung yang banyak diterapkan oleh masyarakat Jepang di mana setiap pengeluaran harus selalu dicatat, termasuk dalam jumlah kecil. Teknik ini mewajibkan seseorang menjawab pertanyaan berikut:

  • Pada saat ini, berapa banyak uang yang kamu miliki?
  • Berapakah jumlah uang yang akan dibelanjakan?
  • Berapakah besaran uang yang ingin disimpan?
  • Bagaimana rencanamu untuk meningkatkan proses perencanaan keuangan?

Intinya, kamu melakukan alokasi keuangan pribadi setelah mengintrospeksi pengeluaran di bulan sebelumnya dan sesuai dengan rencana finansialmu sendiri.

Misalnya, kamu punya uang sebesar Rp10 juta. Setelah dipikirkan matang-matang, setidaknya Rp7 juta diperlukan untuk memenuhi kebutuhan. Namun, kamu juga ingin menyisihkan Rp2 juta untuk berlibur sehingga hanya Rp1 juta yang akhirnya disimpan.

Agar bisa menyimpan uang lebih banyak di bulan selanjutnya, kamu dapat mengatur rencana untuk memperoleh penghasilan tambahan, seperti dengan menjadi freelancer atau melakukan investasi.

5. Menggunakan Metode Jar

Kamu juga dapat menggunakan metode jar yang membagi anggaran menjadi enam kategori supaya lebih spesifik, yaitu untuk kebutuhan utama, kebutuhan sekunder, pendidikan, tabungan, investasi, dan dana darurat.

Namun, tidak ada rumus alokasi gaji tertentu sehingga kamu dapat mengaturnya sesuai kondisi finansial. Contohnya, kamu mendapat Rp10 juta setiap bulannya. Kemudian, kamu memutuskan untuk mengatur alokasi gaji tersebut menjadi:

  • 50% atau Rp5 juta untuk kebutuhan pokok.
  • 10% atau Rp1 juta masing-masing untuk keperluan sekunder, pendidikan, tabungan, investasi, dan simpanan dana darurat.

6. Menggunakan Metode 50/50

Kalau ingin lebih ringkas, kamu bisa membagi anggaran menjadi dua dengan metode 50/50. Dalam implementasinya, cukup bagi gaji bulanan untuk kebutuhan sehari-hari dan menabung dengan persentase yang sama.

Jadi, jika kamu memiliki gaji sebesar Rp10 juta, maka kamu bisa membaginya sebesar Rp5 juta masing-masing untuk memenuhi kebutuhan bulanan dan menabung.

7. Menggunakan Metode 4 Amplop

Apa kamu pernah mendengar metode 4 amplop? Pada dasarnya, metode alokasi keuangan pribadi ini mengatur anggaran di luar kebutuhan pokok ke dalam empat amplop yang telah dituliskan tujuannya.

Misalnya, kamu dapat mengatur alokasi keuangan pribadi untuk pengeluaran utama sebesar 10-30% sesuai kondisi finansial saat itu. Kemudian, sisanya bisa dibagi ke dalam 4 amplop secara merata, misalnya untuk menabung, investasi, hiburan, dan transportasi.

Baca juga: Cerita meNYALA: Cara Mengatur Keuangan Setelah Menikah

Tips Mengatur Keuangan Pribadi Tambahan

Seperti disinggung sebelumnya, mengatur keuangan merupakan hal yang penting agar kamu terhindar dari masalah finansial. Selain mengatur alokasi keuangan pribadi, kamu sebaiknya mengikuti dua tips berikut ini.

1. Catat Pemasukan dan Pengeluaran

Kamu perlu mencatat semua pemasukan dan pengeluaran terlebih dahulu. Hal ini dapat membantu kamu menentukan metode alokasi keuangan pribadi yang paling cocok dengan kondisi finansial agar tetap terjaga dan hemat.

2. Hindari Utang Konsumtif

Salah satu alasan kamu perlu mengatur alokasi keuangan pribadi adalah agar tidak perlu berhutang. Terutama, kamu harus menghindari utang konsumtif atau yang biasanya digunakan untuk keperluan sekunder, seperti hiburan.

Namun, jika memang harus berutang karena kondisi finansial yang tidak baik, pastikan bayar tepat waktu supaya terhindar dari denda dan bunga tambahan. Oleh sebab itu, jadikan melunasi utang sebagai salah satu prioritas dalam menentukan alokasi keuangan.

Yuk, Cek Kesehatan Finansial dan Mulai Atur Keuangan Pribadi!

Itulah sejumlah pertimbangan alokasi keuangan pribadi yang dapat kamu terapkan setiap bulannya. Nah, kamu bisa memulai alokasi keuangan pribadi dengan menabung yang dilakukan di awal bulan. Dengan begitu, jika kesehatan finansial menurun, kamu sudah memiliki persiapan di awal.

Lalu, untuk mengetahui kondisi keuanganmu, manfaatkan saja Financial Fitness Check Up dari Ruang meNYALA. Hanya dalam waktu 3 menit, hasil analisisnya sudah bisa kamu dapatkan.

Kemudian, hasil dari Financial Fitness Check Up tadi dapat kamu diskusikan lebih lanjut dengan Nyala Trainer melalui program 1-on-1 consultation. Dengan begitu, kamu akan mendapat gambaran lebih jelas mengenai strategi keuangan yang harus diterapkan ke depannya.

Yuk, mulai mengatur alokasi keuangan pribadi dan jadi #FinanciallyFit bersama Ruang meNYALA!

Baca juga: Inilah 10 Cara Mengatur Keuangan Anak Kos agar Tetap Hemat

 


undefined Komentar

Max. 0/120 karakter

Konten Lainnya