Logo Ruang Menyal
Bg Block

7 Contoh Surat Pengakuan Hutang untuk Dijadikan Referensi

Oleh: Ruang Menyala

Last updated: 06 Februari 2024 | 73145 dilihat

Article Detail

Pasti banyak dari kita yang merasa kesusahan menagih hutang kepada seseorang. Tanpa adanya bukti kuat, sulit untuk menjangkau pemilik hutang. Karena itu, perlu adanya surat pengakuan hutang yang disepakati bersama secara sah.

Surat perjanjian hutang bersifat mengikat. Dimana, pihak pertama setuju untuk memberikan hutang dan pihak kedua bersedia menerima serta membayarnya di kemudian hari. Bagi Anda yang membutuhkan surat ini, yuk simak beberapa contohnya berikut ini. 

Pengertian Surat Pengakuan Hutang

Surat pengakuan hutang adalah salah satu instrumen hutang yang dibuat mengikat secara hukum. Di dalamnya mencakup pernyataan mengenai jumlah hutang, periode hingga jaminan atau agunan. Surat ini disusun demi kepentingan debitur maupun kreditur.

Instrumen ini sebenarnya memiliki peran penting dalam suatu transaksi kredit atau hutang. Dimana, surat tersebut akan menjadi bukti bahwa pihak bersangkutan (debitur) mengakui adanya hutang secara sadar.

Surat pengakuan atas hutang ini dibuat dengan keterlibatan dua pihak, yaitu kreditur dan debitur. Dengan begitu, mereka sama-sama menyepakati isi yang tercantum didalamnya. Juga diperlukan tanda tangan dari kedua belah pihak.

Dengan adanya surat pengakuan atas hutang di bawah tangan, kreditur akan merasa lebih aman dan tenang. Karena, Ia memiliki jaminan di masa mendatang apabila terjadi perselisihan atau bila kreditur berusaha kabur.

Hukum Surat Pengakuan Hutang

Surat pengakuan hutang adalah instrumen hutang yang diakui secara sah di mata hukum sama  halnya dengan putusan pengadilan. Sehingga, tanpa melibatkan pengadilan, surat ini bisa segera dieksekusi.

Dalam artian, cukup dengan surat tersebut, kreditur bisa menuntut haknya dari kewajiban-kewajiban debitur. Dan apabila debitur melanggar, Ia akan dikenai sanksi berupa hukum pidana.

Mengingat pentingnya instrumen tersebut, surat ini biasanya dibuat secara notariil dan tertulis di dalamnya kalimat “Demi Keadilan Berdasarkan Ke-Tuhanan Yang Maha Esa” (Pasal 224 HIR/258 RBG).

Fungsi Surat Pengakuan Hutang

Surat pengakuan atas hutang tidak semerta-merta dibuat hanya untuk disimpan. Lalu apa saja fungsinya? Merujuk pada pengertian di atas, maka bisa dikatakan bahwa surat pengakuan ini memiliki fungsi sebagai berikut.

  • Bukti adanya transaksi berupa kredit atau hutang.
  • Alat untuk menagih hutang bagi kreditur.
  • Bentuk tanggung jawab dari debitur bahwa Ia akan membayar hutangnya.
  • Menjelaskan rincian hutang, meliputi: nominal, jangka waktu dan jaminan (jika ada).
  • Mengikat kedua pihak secara hukum.
  • Menjadi bukti kuat apabila terjadi perselisihan.

Baca juga: 9 Cara Melunasi Hutang dengan Cepat Tanpa Harus Berhutang Lagi

Contoh Surat Pengakuan hutang

Tujuan dan sistem orang dalam berhutang tentunya berbeda-beda. Ada berdasarkan individu, kepentingan perusahan, atau ada dengan jaminan maupun tidak. Karena itu, surat pengakuan atas hutang yang diperlukan juga berbeda. Berikut beberapa macam contohnya sebagai referensi Anda.

1. Contoh Surat Pengakuan Hutang Perusahaan

Surat pengakuan yang satu ini dibuat berdasarkan kepentingan perusahaan, antara perusahaan satu dengan lainnya. Tujuannya pun lebih resmi, misalnya untuk tambahan modal ekspansi atau pembelian alat produksi.

2. Contoh Surat Pengakuan Hutang Individual

Jenis surat ini dibuat apabila kedua pihak merupakan perorangan. jadi , tidak ada keterlibatan perusahaan atau lembaga di dalamnya. Sehingga, tujuannya adalah untuk kepentingan pribadi. Berikut contohnya.

Source: Life Pal

3. Contoh Surat Pengakuan Hutang Sederhana

Tidak ada ketentuan format khusus untuk surat ini. Jadi, apabila Anda tidak suka yang ribet, maka contoh surat sederhana berikut bisa Anda jadikan referensi. Yang harus Anda ingat, pastikan rincian hutang tertera jelas di dalamnya.

Source: Contoh Surat

 

4. Contoh Surat Pengakuan Hutang dengan Batas Waktu

Surat ini dibuat jika dalam kesepakatan hutang terdapat jangka waktu atau periode yang perlu diperhatikan. Sehingga, apabila debitur tidak melakukan kewajibannya setelah lewat jangka waktu, kreditur berhak mengeksekusi surat tersebut.

Source: Finansialku

5. Contoh Surat Pengakuan Atas Hutang dengan Jaminan

Memang tidak semua transaksi hutang membutuhkan jaminan. Namun, ada pula pihak-pihak tertentu yang mengharuskan adanya jaminan. Jika begitu, maka jaminan tersebut wajib dituliskan dalam surat pengakuan, seperti contoh berikut.

Source: Finansialku

6. Contoh Surat Pengakuan Atas Hutang Bayar Angsuran

Di dalam jenis surat ini, harus dituliskan secara rinci berapa angsuran yang harus dibayarkan debitur tiap bulannya. Misal, di bulan pertama sebesar Rp 1 juta, bulan kedua, Rp 2 juta dan seterusnya, tergantung dari tenor yang telah disepakati.

Source: Serba Bisnis

7. Contoh Surat Pengakuan Atas Hutang Bayar Lunas

Berbeda dengan angsuran, apabila hutang tersebut disepakati untuk dibayar lunas, maka dalam surat harus dituliskan berapa nominal yang akan dibayarkan. Selain itu, batas waktu pembayaran juga perlu ada. Dan juga bunga yang dibebankan (bila ada).

Source: Candra Sakura


Itulah beberapa contoh surat pengakuan hutang beserta pengertian dan fungsinya yang dijelaskan secara lengkap. Tidak ada salahnya membantu orang dengan memberi pinjaman, namun sebagai upaya sedia payung sebelum hujan, penting bagi Anda membuat surat pengakuan hutang di awal perjanjian.

Baca juga: Surat Izin Usaha: Pengertian, Cara Membuat, dan Persyaratan


undefined Komentar

Max. 0/120 karakter

Konten Lainnya