Logo Ruang Menyal
Bg Block

Reseller Adalah: Arti, Cara Kerja, Untung Rugi dan Contohnya

Oleh: Ruang Menyala

Last updated: 27 Januari 2022 | 837 dilihat

Article Detail

Reseller adalah salah satu opsi terbaik untukmu yang ingin memulai usaha namun terkendala modal atau merasa minim pengalaman. Apalagi di tengah zaman serba digital seperti sekarang, mencoba peruntungan bisnis online sebagai reseller tampaknya sangat layak untuk dicoba. Poin plus-nya, kamu bahkan bebas mengerjakan aktivitas tersebut kapanpun dan dimanapun.

Nah, di samping reseller, kamu juga bisa mencoba dropship dengan teknik operasional cukup mirip. Lalu, apa perbedaan antara keduanya? Yuk simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut ini!

Apa itu Reseller?

Beberapa dari kamu mungkin sudah familiar dengan apa itu reseller. Jadi, reseller adalah penjual yang mendapatkan barang dagangannya dari penjual pertama. Dengan menjadi reseller artinya kamu tidak benar-benar merintis barang tersebut dari nol.

Sederhananya, cara menjadi reseller adalah dengan terlebih dulu memiliki stok barang dari pihak pertama lalu memasarkannya baik secara online maupun offline. Dapat dikatakan, reseller adalah pekerjaan bagi kamu yang ingin berjualan secara mudah dan praktis. 

Meskipun begitu, kamu dapat memutuskan untuk menjadi reseller atau dropshipper dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangannya yang akan dibahas pada bagian selanjutnya di artikel ini.

Perbedaan Dropship dan Reseller

Selain reseller, dalam dunia online shopping dikenal pula istilah dropship. Lalu apa perbedaan dropship dan reseller?

Nah, perbedaan dropship dan reseller adalah terletak pada cara kerjanya. Jika reseller adalah mereka yang menjual barang dari supplier dan memiliki stok barang, sedangkan dropship adalah aktivitas penjualan produk di mana dropshipper tidak perlu melakukan pengemasan dan penyetokan barang.

Biasanya kamu bisa melihat beberapa toko online yang menyediakan fitur dropship dengan keterangan “penjual dropship harap menyertakan nama toko dan kontak”, sehingga saat pengiriman, informasi itulah yang sampai kepada pembeli.

Cara Kerja Reseller

Sebelum mempelajari cara menjadi reseller, kamu perlu tahu informasi mengenai cara kerja reseller berikut ini.

Reseller adalah penjual yang membeli stok barang sesuai dengan ketentuan pada toko supplier. Barang tersebut selanjutnya akan menjadi stok untuk dipasarkan reseller melalui berbagai platform online maupun offline.

Jika beruntung, kamu akan mendapatkan supplier yang mengajarimu berbisnis dari nol, mulai dari bagaimana memberikan pelayanan yang baik kepada customer hingga berbagai strategi penjualan lainnya.

Kelebihan dan Kekurangan Reseller

Apakah kamu mulai tertarik menjalankan bisnis reseller? Kalau iya, sebaiknya kamu simak dulu kelebihan dan kekurangan reseller berikut sebagai bahan pertimbangan.

Kelebihan reseller

  • Reseller memiliki stok barang sehingga kamu dapat memastikan kualitas dan keaslian setiap barang jualan.

  • Reseller adalah pihak yang diberikan potongan harga oleh supplier karena membeli barang dalam jumlah banyak, sehingga lebih menguntungkan.

  • Ketika ada konsumen melakukan pengembalian barang, reseller adalah pihak yang lebih aktif menanggapi karena memiliki stok barang sedangkan dropshipper tidak.

Kekurangan reseller

  • Kekurangan reseller adalah harus menyediakan modal lebih banyak untuk stok barang.

  • Ada risiko barang tidak laku karena penyetokan.

  • Jika mendapat protes konsumen, reseller adalah pihak yang bertanggungjawab secara penuh.

Cara Menjadi Reseller Sukses

Setelah mengetahui kelebihan dan kekurangan reseller, apakah kamu masih berminat mencobanya? Tak usah khawatir, sebab sudah banyak orang yang sukses menjalankan bisnis ini. Agar kamu bisa menjadi salah satunya, berikut Ruang meNyala berikan tips cara menjadi reseller sukses.

1. Riset produk

Walaupun tidak menyediakan produk dari tahap pembuatan awal, bukan berarti reseller bisa sembarangan saat memilih produk apa yang akan dijual. Sebaliknya, reseller adalah mereka yang wajib melakukan riset produk seperti kualitas, izin usaha, serta karakteristik produk tersebut (misal, tidak bisa disimpan terlalu lama).

Riset produk untuk reseller adalah hal baku yang mencakup bagaimana suatu produk direspon positif oleh masyarakat.

2. Menganalisis persaingan pasar

Selanjutnya, cara menjadi reseller adalah melakukan analisis pasar. Analisis pasar meliputi berapa pesaing yang ada di pasar, apakah pesaing tersebut banyak berada di sekitar lokasi reseller serta bagaimana kekuatan pasar masing-masing pesaing.

Zaman digital sekarang ini dapat memudahkan proses analisis persaingan karena kamu bisa langsung melihat bagaimana review produk dan volume penjualan sebuah toko online dari platform belanja.

3. Memilih supplier

Menjadi reseller artinya kamu harus menemukan supplier yang tepat karena stok barangmu sangat tergantung dari performa supplier. Jangan hanya mempertimbangkan harga, tetapi juga ongkos kirim, seberapa responsif supplier menanggapi resellernya, serta keuntungan lain yang ditawarkan.

Kamu dapat membuat daftar berisi opsi-opsi supplier dengan berbagai keunggulan dan kelemahannya sehingga pengambilan keputusanmu akan lebih terarah. 

4. Membuat perencanaan anggaran

Modal besar atau kecil, reseller tetap memerlukan perencanaan anggaran guna mengantisipasi hal-hal di luar perhitungan. Tetaplah konsisten pada perencanaan anggaran tersebut dan lakukan perbaikan sesuai dengan kebutuhan pasar. 

5. Strategi marketing

Dengan menjadi reseller artinya kamu harus melakukan berbagai strategi marketing serta membuka toko online milikmu sendiri. Pastikan kamu melakukan pengunggahan produk secara reguler dan perhatikan detail informasi yang tersedia agar pembeli dapat mengakses informasi produk dengan mudah. 

 

6. Cepat dalam melihat peluang dan tren

Reseller juga harus mengikuti tren terutama terkait dengan bidang produk yang dijualnya. Segala pembaruan dalam produk harus selalu diikuti agar dapat menjawab pertanyaan calon pembeli seputar produk tersebut. 

Reseller bisa memanfaatkan platform seperti TikTok dan Instagram guna mendekatkan diri kepada konsumen. Jika diperlukan, kamu dapat memasang iklan pada platform-platform tersebut karena iklan produk bisa disesuaikan dengan karakteristik segmen pasar.

7. Evaluasi proses penjualan

Tidak peduli seberapa kecil modal usaha reseller, evaluasi dalam proses penjualan sangat diperlukan agar langkah-langkah yang diambil selanjutnya bisa lebih efektif dan efisien. Reseller dapat meminta umpan balik dari konsumen setelah melakukan pembelian atau membuat survei kepuasan pelanggan guna mendapat kritik dan saran. 

Itulah pembahasan seputar reseller, mulai dari cara kerja hingga perbedaanya dengan dropship serta kelebihan dan kekurangannya. Nah setelah membaca artikel di atas, apakah kamu jadi semakin tertarik untuk mencoba peruntungan sebagai reseller? Kuncinya, persiapkan segala sesuatunya dengan baik dan terus konsisten ya, semangat!

 


undefined Komentar

Max. 0/120 karakter

Konten Lainnya