Logo Ruang Menyal
Bg Block

Reksadana Indeks: Pengertian, Contoh, Kelebihan & Cara Beli

Oleh: ruangmenyala

Last updated: 14 April 2024 | 628 dilihat

Article Detail

Reksadana indeks adalah salah satu jenis reksadana yang bisa kamu jadikan untuk berinvestasi.

Selain karena biaya operasionalnya cukup murah, reksadana indeks juga memiliki risiko investasi yang tidak begitu agresif bila dibandingkan reksadana saham.

Tapi sebetulnya, apa itu reksadana indeks dan bagaimana cara kerjanya? Yuk, langsung saja baca penjelasan selengkapnya di artikel berikut ini!

Apa itu Reksadana Indeks?

Reksadana indeks adalah jenis reksadana yang pengelolaannya mengikuti suatu indeks saham atau obligasi sehingga performanya serupa dengan hasil dari acuannya.

Indeks saham adalah ukuran statistik terkait seluruh perubahan harga dari sekumpulan saham yang dikelompokkan berdasarkan kriteria dan metodologi tertentu serta dievaluasi berkala. 

Umumnya, manajer investasi akan menggunakan beberapa indeks saham seperti IDX30, LQ45, dan SRI-KEHATI untuk dijadikan acuan dari produk reksadana indeks atau RD Indeks mereka.

Supaya performa reksadana indeks bisa serupa, manajer investasi akan menggunakan saham-saham yang terdapat pada indeks acuan untuk dialokasikan ke portofolio investasinya.

Bagi investor yang membutuhkan transparansi, jenis reksadana ini bisa menjadi pilihanmu. 

Kesamaan jenis reksadana lain dengan reksadana indeks adalah terkait cara membeli, manfaat, risiko, dan kewajibannya.

Cara Kerja Reksadana Indeks

Meskipun memiliki sejumlah kesamaan dengan jenis lainnya, reksadana indeks tetap memiliki perbedaan terkait sistem kerjanya

Cara kerja reksadana indeks adalah dengan menyusun portofolio investasi yang mengikuti indeks saham atau obligasi. Tujuannya untuk menyamai indeks acuannya tersebut.

Hal inilah yang menjadi pembeda karena cara menilai keberhasilan reksadana indeks adalah dengan melihat selisih kinerja produk dan acuannya. Selisih ini disebut juga tracking error.

Selisih atau tracking error yang kecil, bahkan jika skornya nol, menandakan nilai performa reksadana tersebut sempurna karena berhasil menyamai acuannya.

Dengan demikian, ketika selisih performa reksadana indeksnya jauh lebih tinggi dari acuannya, maka hal ini dianggap buruk.

Meski demikian, hal ini akan membuat reksadana indeks menjadi sangat bergantung dengan pergerakan trend

Karena, ketika trend sedang naik maka kinerja reksadana indeks juga akan ikut tinggi. Sedangkan di saat trend pasar turun maka dia pun akan ikut rendah.

Baca juga: Cara Investasi Reksadana Untuk Pemula dan Tips Agar Untung

Contoh Reksadana Indeks

Beberapa contoh reksadana indeks adalah IDX30, LQ45, dan SRI-KEHATI. Penjelasannya bisa kamu simak di bawah ini:

1. IDX30

IDX30 adalah indeks saham yang mengukur kinerja dari 30 saham dengan nilai kapitalisasi yang besar.

Saham yang masuk ke dalam indeks IDX30 adalah pilihan terbaik yang diseleksi berdasarkan kriteria tertentu dari indeks LQ45.

Kriteria yang terkait dengan likuiditas adalah nilai dan frekuensi transaksi, hari transaksi di pasar reguler, serta kapitalisasi pasar.

Sedangkan kriteria terkait fundamental yaitu kinerja keuangan perusahaan, kepatuhan, dan sebagainya.

Daftar reksadana indeks yang mengacu pada IDX30 adalah:

  1. Principal Index IDX30
  2. BNI-AM Indeks IDX30
  3. FWD Asset IDX30 Index Equity Fund

2. LQ45

LQ45 merupakan indeks pelengkap dari IHSG. Isinya adalah 45 saham yang memiliki likuiditas tinggi, kapitalisasi besar, dan fundamental perusahaannya baik.

Daftar reksadana indeks dengan acuan LQ45 adalah:

  1. Avrist Indeks LQ45
  2. Batavia LQ45 Plus
  3. Mandiri Indeks LQ45

3. SRI-KEHATI

SRI-KEHATI adalah singkatan dari Sustainable and Responsible Investment (SRI)-Kehati.

Yayasan KEHATI yang menjadi pembuat dari indeks ini mengacu pada United Nations Principles for Responsible Investment (PRI).

Yayasan KEHATI bekerja sama dengan BEI untuk menerbitkan indeks ini. Daftar reksadana indeks yang mengacu SRI-KEHATI adalah:

  1. BNP Paribas SRI-KEHATI
  2. RHB SRI-KEHATI Index Fund

Baca juga: 10 Rekomendasi Reksadana Pasar Uang Terbaik, Wajib Punya!

Keuntungan Reksadana Indeks

Perbedaan cara kerja reksadana indeks tentu memberikan keuntungan tersendiri bagi kamu yang menggunakannya.

Sebab, jenis reksadana ini mengacu pada indeks saham atau obligasi yang cenderung tidak terlalu berisiko, murah, dan penerapannya transparan.

Penjelasan selengkapnya mengenai keuntungan reksadana indeks adalah sebagai berikut:

1. Risiko Investasi Tidak Begitu Agresif

Profil risiko reksadana indeks cenderung relatif rendah dan tidak agresif. Risiko pasar relatif kecil dan lebih terukur karena kinerja reksadana yang sejalan dengan kinerja indeks acuannya.

Hal ini berbeda dengan reksadana konvensional yang baik buruknya kinerja akan dipengaruhi oleh strategi manajer investasi dalam mengelola saham.

2. Biaya Cukup Murah

Reksadana indeks adalah instrumen keuangan yang tidak memerlukan banyak biaya pengelolaan. Hal ini karena cara pengelolaannya yang pasif.

Portofolio investasi yang ada di instrumen keuangan ini dipilih berdasarkan indeks acuannya sehingga manajer investasi tidak akan banyak berperan dalam pengelolaannya.

Oleh karena itu, biaya reksadana indeks jadi lebih efisien dan murah karena tidak perlu banyak tenaga analis untuk membantu manajer investasi dalam mengambil keputusan. 

Selain itu, biaya transaksi pun akan lebih rendah karena tidak perlu melakukan trading jual beli saham secara aktif.

3. Portofolio Transparan

Keuntungan lain dari reksadana indeks adalah terkait dengan transparansi. Mengapa demikian? Sebab, portofolio saham yang ada di reksadana indeks dapat lebih mudah dimonitor.

Pemilik reksadana indeks akan mengetahui isi portofolionya setiap saat sehingga kamu tidak perlu khawatir terkait dengan saham yang tidak terlalu likuid.

Baca juga: 3 Langkah yang Harus Dilakukan Saat Investasi Sedang Turun

Kekurangan Reksadana Indeks

Lantas, apa saja kekurangan dari reksadana indeks? Kamu bisa mengetahuinya pada daftar berikut ini:

1. Kurang Fleksibel

Salah satu kekurangan reksadana indeks adalah kurang fleksibel jika dibandingkan dengan reksadana konvensional. 

Contohnya adalah ketika menggunakan reksadana indeks LQ45, kamu tidak bisa membeli saham lain di luar 45 saham yang ada di indeks tersebut.

2. Rentan Terhadap Perubahan Pasar

Reksadana indeks memang lebih minim resiko karena ia mengikuti pergerakan indeks acuan. Di sisi lain, hal tersebut juga bisa menjadi kekurangan dari reksadana jenis ini.

Pasalnya, reksadana indeks tidak mendapat intervensi dari manajer investasi yang mengelola secara aktif jual beli saham.

Dengan demikian, pertumbuhan reksadana indeks hanya mengikuti pergerakan trend pasar.

Apabila trend sedang naik maka nilai reksadana akan ikut naik, sedangkan jika turun maka nilainya pun ikut turun.

3. Keuntungan Terbatas

Akibat kurang fleksibelnya reksadana indeks, kamu tidak bisa membeli saham dengan pertumbuhan nilai yang tinggi apabila tidak termasuk ke dalam indeks acuan.

Hal ini karena portofolio pada reksadana indeks hanyalah saham-saham yang sudah ditentukan sebelumnya di dalam indeks acuan.

Cara Beli Reksadana Indeks

Ada tiga cara beli reksadana indeks yang bisa kamu pilih yaitu:

  1. Perusahaan sekuritas: Anak perusahaan bank besar yang juga merupakan lembaga penjual sekuritas saham atau obligasi sekaligus penyedia reksadana.
  2. Bank: Peran lain yang juga dijalankan oleh bank adalah sebagai institusi resmi penjual reksadana. 
  3. Aplikasi fintech: Ada berbagai aplikasi yang dianggap sebagai agen penjual reksadana online.

Itu dia serba-serbi tentang reksadana indeks yang perlu kamu ketahui. Bila dilihat dari segi risikonya, reksadana indeks adalah jenis investasi yang cocok untuk pemula.

Namun, tentu saja kamu perlu memperhatikan berbagai kekurangannya yang disebutkan di atas.

Well, semoga artikel ini membantu kamu memahami apa itu reksadana indeks dan bedanya dengan reksadana saham, ya! 

Baca juga: 5 Alasan Investasi Reksa Dana Menjadi Pilihan Untuk Pemula


undefined Komentar

Max. 0/120 karakter

Konten Lainnya