Logo Ruang Menyal
Bg Block

Proyeksi Keuangan: Tujuan, Cara Membuat, dan Contohnya

Oleh: ruangmenyala

Last updated: 14 April 2024 | 42913 dilihat

Article Detail

Proyeksi keuangan adalah perencanaan dalam usaha yang akan bermanfaat untuk memprediksi pendapatan dan pengeluaran bisnis di masa mendatang.

Dibuatnya proyeksi keuangan menandakan bahwa usahamu telah melakukan persiapan pengelolaan finansial masa depan yang matang.

Dengan demikian, investor akan tertarik untuk memberikan suntikan dana pada bisnis yang kamu jalankan sehingga usaha bisa semakin berkembang.

Artikel ini akan membantumu memahami lebih jauh tentang proyeksi keuangan, mulai dari pengertian, tujuan, hingga cara membuatnya. Baca ulasan lengkapnya sekarang!

Apa Itu Proyeksi Keuangan?

Proyeksi keuangan adalah perkiraan kondisi finansial sebuah organisasi atau perusahaan berdasarkan asumsi dan data yang digunakan saat penyusunannya.

Dalam hal ini, proyeksi keuangan adalah hasil analisis komparatif dari data tahun sebelumnya untuk mendapatkan gambaran tentang apa yang akan terjadi pada bisnis di masa mendatang.

Adapun klasifikasi proyeksi keuangan menurut ukuran waktunya, yakni jangka pendek dan panjang.

Proyeksi jangka pendek pada umumnya mencakup satu tahun dan dipecah berdasarkan bulan.

Sementara proyeksi jangka panjang mencakup tiga sampai lima tahun ke depan dan biasanya digunakan saat membuat rencana strategis bisnis, atau untuk menarik investor.

Tujuan Proyeksi Keuangan

Proyeksi keuangan adalah gambaran bisnis yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan. 

Namun, pada umumnya, ini dipakai dalam kegiatan investasi ataupun bantuan bisnis.

Adapun beberapa tujuan proyeksi keuangan adalah sebagai berikut:

1. Membuat Anggaran Keuangan

Proyeksi keuangan dapat membantumu mendapatkan gambaran potensi pertumbuhan bisnis. 

Dengan demikian, kamu dapat membuat anggaran keuangan yang memungkinkan bisnis tumbuh dan berkembang.

2. Membuat Rencana Bisnis

Proyeksi keuangan bisa membantu calon investor atau bank untuk mengetahui kecenderungan operasional bisnis. 

Berdasarkan proyeksi keuangan nantinya mereka bisa menarik kesimpulan untuk mempertimbangkan tindakan yang akan diambil terhadap bisnismu.

Baca juga: 5+ Cara Mengatur Keuangan Mudah Untuk Kaum Milenial, Efektif! 

3. Menarik Investor

Sebelum menginvestasikan dana dalam suatu usaha, investor akan mengukur kelayakan finansial bisnis. 

Kelayakan finansial dapat diukur dari pendapatan, biaya, dan pola pertumbuhan bisnis.

4. Mengajukan Pinjaman ke Bank dan Lembaga Keuangan

Sebelum memberikan pinjaman, bank dan lembaga keuangan biasanya ingin mengetahui kesehatan finansial bisnismu. 

Cara yang tepat untuk menunjukkannya adalah melalui proyeksi keuangan

Fungsi Proyeksi Keuangan

Terdapat fungsi-fungsi proyeksi keuangan dalam bisnis yang sangat membantu bagi jalannya usaha. 

Beberapa fungsi proyeksi keuangan adalah sebagai berikut:

1. Penganggaran

Melalui alokasi bujet yang tepat berdasarkan pada proyeksi keuangan, perusahaan dapat menentukan dan merencanakan pengeluaran harian untuk membantu mengoptimalkan kinerjanya. 

2. Pengawasan

Proyeksi keuangan dapat membantu mengawasi pergerakan modal dalam suatu bisnis. 

Ini akan sangat bermanfaat bagi penanam modal. Pasalnya, mereka tidak perlu khawatir modal digunakan untuk hal-hal yang tidak sesuai

3. Antisipasi dan Optimalisasi Arus Kas

Arus kas digunakan oleh perusahaan untuk mengetahui kondisi finansial usahanya. 

Jika terjadi kesalahan di dalam arus kas tersebut, proyeksi keuangan bisa menunjukkan indikator apa yang menjadi penyebabnya.

Dengan demikian, perusahaan bisa mengantisipasi kesalahan dan mengoptimalkan arus kas yang dimilikinya.

Dasar Pembuatan Proyeksi Keuangan

Dalam membuat proyeksi keuangan, terdapat tiga laporan finansial yang penting digunakan sebagai dasar dalam penyusunannya.

Adapun ketiga laporan keuangan tersebut, di antaranya adalah:

  1. Laporan laba rugi (income statements)
  2. Neraca (balance sheets)
  3. Laporan Arus Kas (cash flow statements)

Baca juga: 5 Jenis Laporan Keuangan Sederhana dan Contohnya, Wajib Tahu

Cara Membuat Proyeksi Keuangan

Pembuatan proyeksi keuangan dilakukan melalui beberapa tahapan. 

Cara membuat proyeksi keuangan sederhana adalah sebagai berikut:

  1. Siapkan rancangan proyeksi keuangan dengan menggunakan metode bottom-up 
  2. Proyeksikan income statements sesuai dengan komponennya, yaitu berisi gambaran pendapatan, pengeluaran, serta laba dan rugi yang dihasilkan organisasi atau perusahaan
  3. Buat proyeksi balance sheets yang berisi gambaran aktiva, kewajiban, dan ekuitas organisasi atau perusahaan
  4. Buat proyeksi cash flow, yaitu jumlah kas yang dikeluarkan dan diterima oleh organisasi atau perusahaan
  5. Lakukan analisis titik impas (break event point
  6. Rapikan proyeksi keuangan dengan tampilan sesuai kebutuhanmu atau yang layak disajikan ke investor dan/atau bank maupun lembaga keuangan

Contoh Proyeksi Keuangan

Di bawah ini adalah contoh proyeksi keuangan sederhana yang bisa kamu jadikan inspirasi dalam menyusunnya:

1. Proyeksi Laporan Laba Rugi

Perkiraan laba rugi dalam contoh proyeksi keuangan adalah sebagai berikut:

Sumber: Plan Projections

2. Proyeksi Neraca

Ilustrasi proyeksi neraca selama lima tahun dapat digambarkan seperti ini:

Sumber: Plan Projections

3. Proyeksi Laporan Arus Kas

Contoh proyeksi arus kas selama lima tahun dapat dilihat pada gambar berikut:

Sumber: Plan Projections

4. Rasio dan Grafik untuk Proyeksi Keuangan

Jika kamu ingin menunjukkan contoh proyeksi keuangan sederhana kepada investor ataupun bank dan lembaga keuangan, maka bisa menggunakan rasio dan grafik seperti berikut:

Sumber: Plan Projections

Itulah pembahasan mengenai tujuan, fungsi, hingga contoh proyeksi keuangan. 

Dapat disimpulkan, proyeksi keuangan adalah hal penting dalam manajemen anggaran karena akan membantumu memperkirakan pendapatan maupun pengeluaran di masa depan.

Apabila kamu memiliki usaha, proyeksi keuangan akan sangat penting dibuat guna memprediksi gambaran finansial bisnismu.

Baca juga: Contoh Rencana Keuangan Usaha, Ini Manfaat dan Cara Membuat


undefined Komentar

Max. 0/120 karakter

Konten Lainnya