Logo Ruang Menyal
Bg Block

Pahami Apa itu ARA dan ARB Saham, Investor Pemula Harus Tahu!

Oleh: Ruang Menyala

Last updated: 07 Februari 2022 | 3469 dilihat

Article Detail

Jika baru memasuki dunia saham, pasti banyak istilah atau kata yang terdengar asing, salah satunya adalah ARA. Mungkin kamu sering mendengar investor lain berkata “Asik, saham ini ARA” atau “Cek deh, lagi ARA tuh!”. Tapi sebenarnya apa itu ARA?

Auto rejection atas atau ARA saham adalah istilah untuk menggambarkan nilai saham mengalami peningkatan signifikan hingga melebihi batas yang ditentukan. Nah, agar kamu makin paham tentang apa itu ARA mulai dari pengertian hingga hal-hal yang harus diperhatikan sebelum membeli sahamnya, simak ulasan dari Nyala berikut ini.

Mengenal Auto Rejection

Sebelum berbicara lebih jauh tentang apa itu ARA dan ARB dalam saham, ada baiknya kamu memahami apa itu auto rejection.

Auto rejection adalah batas maksimum dan minimum pergerakan harga saham dalam satu hari di perdagangan bursa. Jakarta Automated Trading System (JATS) secara otomatis akan menolak jika harga jual atau beli saham melebihi batas yang ditentukan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Sudah paham definisi auto rejection? Saatnya kita lanjut ke pembahasan apa itu ARA dan ARB.

Apa itu ARA saham?

ARA saham adalah Auto Rejection Atas atau kondisi dimana dalam satu hari harga saham terus meningkat hingga melebihi batas tertinggi yang ditentukan oleh BEI dan OJK. Batasan ini diberikan dalam bentuk persentase dan diatur dalam JATS NEXT-G.

Apa itu ARB saham?

Apa itu ARA kini sudah kamu pahami. Selain ARA, ada juga istilah lain yaitu ARB. ARB saham adalah Auto Rejection Bawah, terjadi saat harga saham mengalami penurunan secara signifikan dalam satu hari hingga berada di bawah batas yang ditetapkan BEI dan OJK.

 

Batas harga atas dan bawah Auto Rejection

Batas harga atas dan bawah auto rejection yang digunakan mengacu pada Keputusan Direksi Bursa Efek Indonesia Nomor Kep-00023/BEI/03-2020.

Adapun ketentuan batas ARA dan ARB saham adalah sebagai berikut:

Harga Acuan

Auto Rejection Atas dan Bawah

Rp 50 - Rp 200

35%

>Rp 200 - Rp 5000

25%

>Rp 5000

20%

 

Meski batasannya sudah ditetapkan, BEI memberikan kelonggaran batas ARA saham adalah sebesar 2 kali lipat untuk saham yang baru diperdagangkan.

Di sisi lain, sejak pandemi melanda, BEI menyesuaikan ketentuan ARB yang sebelumnya sebesar 20-35% menjadi 7%.

Manfaat ARB dan ARA dalam saham

Secara umum BEI menetapkan batas ARA saham dan ARB saham agar harga saham tetap stabil serta mencegah adanya pergerakan saham yang terlalu ekstrim secara mendadak. Namun ternyata, penetapan ARA dan ARB juga bermanfaat untuk investor dan perusahaan.

1. Bagi investor

Manfaat ARB dan ARA saham artinya investor memiliki kesempatan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Karena semua saham mengalami ARB dan ARA, jika jeli melihat peluang, investor bisa membeli saham dengan potensi pasar bagus saat berada di batas bawah.

Kemudian saat nilai saham mulai bergerak naik, investor dapat menjualnya kembali dan mendapatkan keuntungan. Sistem ARA juga menjaga kestabilan harga saham sehingga investor bisa membeli saham dengan harga yang relatif normal untuk waktu tertentu.

2. Bagi perusahaan

Tak hanya melindungi investor atau trader, penetapan ARB dan ARA saham artinya memberikan perlindungan pada perusahaan. ARB dan ARA membuat nilai saham perusahaan tetap terjaga sehingga tingkat kerugian yang dialami perusahaan saat saham turun relatif bisa diminimalisir.

Penyebab terjadinya ARB dan ARA saham

Mungkin sekarang kamu penasaran apa yang menyebabkan terjadinya ARB dan ARA saham. Untuk menjawab pertanyaan ini, kamu perlu menyimak informasi dari Nyala berikut.

1. Saham gorengan

Salah satu penyebab terjadinya ARB dan ARA adalah saham gorengan. Saham gorengan adalah saham yang memiliki pergerakan naik turun harga sangat cepat.

Meski terlihat bagus, jangan langsung tertarik pada saham gorengan, ya. Pasalnya, naik turunnya harga saham ini telah diatur oleh beberapa pihak tertentu agar menarik perhatian investor di pasar. Padahal belum tentu memiliki harga asli yang baik.

 

2. Melakukan penawaran umum perdana

Selanjutnya, penyebab ARA saham adalah perusahaan melakukan penawaran umum perdana atau lebih dikenal sebagai IPO. Saat melakukan IPO akan banyak masyarakat tertarik untuk membeli saham suatu perusahaan, terlebih jika perusahaan memiliki laporan keuangan yang bagus.

3. Peristiwa tertentu

Berbeda dengan sebelumnya, peristiwa tertentu seperti pandemi membuat banyak saham mengalami ARB. Ini terjadi karena banyak investor menarik investasi dan menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan.

Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melirik saham ARA

Membahas tentang ARA saham rasanya tidak lengkap jika belum membahas tips sebelum membelinya. Oleh karena itu, yuk simak beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melirik saham ARA agar pilihanmu semakin mantap.

1. Pantau fluktuasi saham ARB dan ARA secara berkala

Saat terjadi ARB dan ARA saham artinya kamu harus bersaing dengan berbagai investor baik pemula maupun berpengalaman untuk membelinya. Dengan memantau fluktuasi saham secara berkala, kamu bisa memperkirakan waktu terbaik untuk membeli saham tersebut.

2. Ketahui kemampuan dan prospek perusahaan di masa depan

Hal yang harus kamu perhatikan sebelum membeli saham ARA adalah prospek perusahaan di masa depan. Pastikan kamu membeli saham perusahaan yang punya prospek jangka panjang dan sesuai dengan tujuan investasi.

3. Bandingkan harga tawar dan harga wajar

Saat mengalami ARA saham artinya harga dari suatu saham dapat meningkat jauh melebihi batas anggaran yang kamu miliki. Jika hal ini terjadi, jangan memaksakan diri untuk membeli saham ARA, ya.

Namun jika kamu memang sangat ingin membelinya, solusi yang bisa kamu lakukan adalah membandingkan harga tawar dan harga wajar melalui nilai BVPS atau Book Value Per Share dari setiap saham.

4. Pahami besar market cap dari emiten yang diminati

Pernahkah kamu mendengar istilah market cap? Market cap adalah dana yang harus kamu keluarkan untuk membeli seluruh saham dari suatu perusahaan. Semakin besar nilai market cap, semakin baik kualitas perusahaannya. Itulah mengapa perusahaan dengan market cap besar tergolong sebagai perusahaan maju dan berkembang.

 

5. Pelajari tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan

Hal terakhir yang perlu diperhatikan sebelum melirik saham ARA adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari saham. Ketika berinvestasi, tentunya Anda mengharapkan keuntungan, bukan? Keuntungan tersebut bisa berupa dividen maupun capital gain. Anda harus mempelajari hal ini sebelum membelinya.

Di atas merupakan pembahasan seputar apa itu ara yang harus diketahui investor pemula. Setelah menyimak informasi ini apakah kamu masih berminat terjun ke dunia saham? Kalau iya, pastikan sesuai dengan tujuan investasi, profil risiko dan kondisi keuangan kamu, ya.

Tak perlu bingung, langsung saja cek kesehatan finansial kamu bersama Ruang meNYALA di Financial Fitness Check Up dan lanjut konsultasikan rencana investasimu dengan matang dan tepat di One-on-One Consultation. Yuk atur perencanaan keuanganmu dari sekarang!


undefined Komentar

Max. 0/120 karakter

Konten Lainnya