Sobat Nyala, pasti akhir-akhir ini kamu sering melihat berita yang membahas tentang resesi kan? Tapi kamu tau nggak sih apa resesi itu? Dari banyak definisi tentang resesi, bisa disimpulkan kalau resesi itu adalah suatu kondisi dimana perekonomian suatu negara sedang memburuk yang terlihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) yang negatif, pengangguaran meningkat, maupun pertumbuhan ekonomi rill bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut.
Selain itu ada beberapa dampak yang ditimbulkan ketika resesi loh, salah satunya adalah kinerja investasi akan menurun sehingga investor cenderung menempatkan dananya pada bentuk investasi yang aman.
Gimana sobat Nyala? Lumayan bikin bulu kuduk merindingkan ketika terjadi resesi? Eits, tapi tenang aja sobat Nyala, walaupun terjadi resesi kamu tetep bisa kok meningkatkan kinerja investasi kamu, di reksadana tentunya! Nah, ini dia 5 cara untuk mengoptimalkan kinerja reksa dana kamu saat resesi!
1. Fokus Pada Tujuan
Sebelum berinvestasi di reksa dana, tentunya kamu harus memiliki tujuan yang ingin tercapai dan focus pada tujuan kamu. Selain itu, investasi di reksa dana juga bisa ditujukan untuk dana cadangan atau dana darurat, yang bisa kamu gunakan dalam keadaan genting atau penting yang belum kamu anggarkan sebelumnya.
2. Ketahui Profil Resiko
Sebelum berinvestasi tentunya kamu harus mengetahui profil resiko kamu, gimana karakteristik diri kamu untuk menentukan jenis reksadana yang cocok bagi kamu. Biasanya, profil resiko itu sangat mengambarkan bagaimana cara kamu berinvestasi yang terbagi dalam tiga tipe yaitu konservatif, moderat dan agresif.
3. Disiplin
Agar investasi kamu bisa menghasilkan yang lebih besar dan berjalan lancar, kamu harus displin dalam berinvestasi sobat Nyala. Hal ini juga bertujuan agar tujuan keuangan kamu dan perencanaannya yang sudah kamu buat dapat tercapai sesuai jangka waktu yang sudah kamu buat.
4. Jangka Waktu Investasi
Untuk berinvestasi, tentunya kamu perlu menghitung perkiraan jangka waktu untuk investasi untuk memenuhi tujuan kamu dari jangka pendek, menengah sampai jangka Panjang. Misalnya kamu berinvestasi untuk dana sekolah anak, maka kamu bisa menentukan waktu untuk berinvestasi sekitar 1-3 tahun.
Berbeda dengan kamu berinvestasi untuk dana pensiun yang bisa kamu tentukan jangka waktu investasinya sekitar 10-30 tahun. Dengan memperkirakan jangka waktu investasi, kamu juga bisa memilih jenis reksadana seperti reksadana pasar uang untuk jarak pendek, reksadana pendapatan tetap untuk jangka menengah, dan reksadana saham untuk jangka Panjang.
5. Pilih Produk Reksadana yang Sesuai Kebutuhan dan Kemampuan
Untuk berinvestasi, tidak selalu berhubungan dengan return tahunan yang tinggi. Jangan sampai kamu hanya berpatokan dengan return saja ya sobat Nyala. Agar kamu bisa menikmati hasil investasi kamu, pilihlah produk reksadana yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan.
Sebaiknya ketika kamu investasi di reksadana, pisahkan sesuai dengan tujuan kamu, jangan kamu gabungkan yang untuk biaya sekolah anak dan untuk dana pensiun kamu. Apalagi sedang di masa resesi seperti ini, menentukan tujuan investasi kamu merupakan hal yang sangat penting dan bisa memaksimalkan investasi kamu di reksadana.
Nah itu dia 5 cara untuk mengoptimalkan kinerja investasi reksadana kamu! Dimasa resesi seperti ini, kamu harus lebih bijak menggunakan uang dan berinvestasi, agar kamu bisa bertahan dan mengimbangi resesi. Jangan lupa langsung di praktekan ya sobat Nyala!
Gimana nih sobat meNYALA ? Buat kamu yang ingin makin memperkuat otot finansial kamu dengan baru memulai investasi atau kamu yang ingin mengetahui berapa skor finansial kamu. Kamu bisa loh mulai dari Financial Fitness Check Up dan kamu juga bisa melakukan One-on-One Consultation Bersama Nyala Trainer dari komunitas meNYALA sekarang juga!