Logo Ruang Menyal
Bg Block

Ini Dia Cara Cek Kesehatan Keuangan Pribadi dan Indikatornya

Oleh: ruangmenyala

Last updated: 27 Maret 2024 | 2898 dilihat

Article Detail

Mengecek kesehatan keuangan pribadi penting dilakukan untuk menilai bagaimana kondisi finansial kamu saat ini. Apakah sudah cukup seimbang antara pemasukan dan pengeluaran, berapa banyak yang kamu sisihkan untuk tabungan, investasi, maupun dana pensiun, dan sebagainya.

Kondisi keuangan dikatakan sehat kalau kamu memenuhi beberapa indikator kesehatan finansial. Apa saja indikator tersebut? Yuk simak selengkapnya di bawah ini!

Pengertian Kesehatan Keuangan

Bagi kebanyakan orang, kesehatan keuangan adalah didefinisikan sebagai kondisi di mana pemasukan tidak lebih kecil dari pengeluaran dan beban utang. Definisi tersebut memang tidak salah, bahkan bisa dikatakan sebagai cara cek kesehatan keuangan paling mudah.

Namun, mengambil kesimpulan dari itu saja tidak cukup. Kamu memerlukan informasi mengenai indikator apa saja yang menentukan kondisi suatu finansial seseorang bisa dikatakan sehat atau tidak agar lebih pasti.

Dengan begitu, kamu tak hanya mengetahui kondisi finansial Anda saat ini, melainkan juga jangka panjang.

Indikator Kesehatan Keuangan

Berikut merupakan beberapa indikator yang bisa menjadi ukuran untuk menentukan apakah finansial kamu sehat atau tidak.

1. Rasio Tabungan (Saving Ratio)

Indikator yang pertama ialah rasio tabungan atau saving ratio. Menabung atau menyisihkan sebagian penghasilan untuk kebutuhan di masa depan merupakan hal yang perlu kamu prioritaskan setiap habis gajian.

Kegiatan ini tak hanya menyimpan uang di produk tabungan semata, melainkan juga bisa kamu sisihkan untuk berinvestasi.

Cara menghitung rasio tabungan dapat kamu lakukan dengan rumus sebagai berikut:

Rasio tabungan = (Nilai total tabungan tahunan/ Jumlah pendapatan tahunan) x 100%

Contoh, saat ini kamu sudah mengumpulkan tabungan sebanyak Rp20 juta. Sedangkan total pendapatan tahunan kamu mencapai Rp100 juta. Berarti rasio tabungan kamu adalah 20%. Minimal rasio tabungan adalah sebesar 10%.

Semakin besar rasionya, maka semakin baik. Apabila rasio tabungan kamu dapat mencapai 20%, artinya kondisi finansial kamu bisa dikatakan cukup sehat. Jika ternyata kamu belum mampu mencapai angka ideal, mulailah dengan menyisihkan minimal 10% dari pendapatan bulanan untuk ditabung.

Baca juga: 10 Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga agar Stabil

2. Rasio Likuiditas (Dana Darurat)

Indikator selanjutnya ialah rasio likuiditas atau dana darurat. Likuiditas adalah kemampuan sebuah aset untuk dapat diubah dengan cepat menjadi uang tunai. Rasio ini berfungsi untuk mengukur seberapa mudah kamu mendapatkan uang tunai saat menghadapi kondisi darurat.

Adapun cara menghitung rasio likuiditas adalah:

Rasio likuiditas = Total jumlah aset berupa kas atau setara kas/ Jumlah pengeluaran rutin tiap bulan

Dana tunai maupun aset setara kas misalnya tabungan di bank, emas, deposito, obligasi tenor pendek, reksa dana pasar uang, dan sebagainya. Hasil perhitungan ini nantinya memiliki satuan bulan.

Misalnya kamu punya dana tunai kas atau setara kas senilai Rp30 juta. Lalu kamu memiliki pengeluaran rutin per bulan sebesar Rp6 juta. Maka, rasio likuiditas kamu adalah Rp30 juta dibagi Rp6 juta sama dengan 5 bulan.

Apa artinya? Aset likuid milik kamu saat ini hanya dapat membantu kehidupan kamu selama 5 bulan ke depan, terlebih bila selama waktu tersebut kamu tidak ada pendapatan sama sekali. Idealnya, kondisi keuangan tergolong sehat apabila rasio likuiditasnya minimal 3-6 kali pengeluaran bulanan.

3. Rasio Utang Sehat (Debt Service Ratio)

Indikator kesehatan keuangan yang tak kalah penting adalah rasio utang sehat atau debt service ratio. Rasio ini berguna untuk mengetahui bagaimana kemampuan kamu dalam membayar cicilan utang.

Cara menentukan rasio utang sehat bisa dilakukan dengan:

Rasio utang sehat = (Cicilan utang per tahun atau per bulan / Pendapatan per tahun atau per bulan) x 100%

Sebagai contoh kamu punya cicilan utang setiap bulan sebesar Rp3 juta. Sedangkan gaji kamu adalah 5 juta per bulan. Maka, rasio kemampuan pelunasan uang kamu sama dengan 60%. Hal ini mengindikasikan bahwa finansial kamu sedang tidak sehat.

Pasalnya rasio utang sehat idealnya maksimal sebesar 35%. Jika lebih dari itu, berarti kamu perlu menurunkan beban utang kamu. Misal dengan menjual beberapa aset yang kamu miliki, melakukan refinancing utang, atau mencari penghasilan tambahan.

Baca juga: 7 Passive Income Sederhana : Pengertian dan Cara Mendapatkannya  

4. Rasio Solvabilitas (Solvency Ratio)

Cara cek kesehatan keuangan juga dapat dilakukan dengan indikator rasio solvabilitas. Ini berguna mengukur risiko kebangkrutan yang mungkin saja kamu alami. Cara mengukurnya bisa dengan:

Rasio solvabilitas = (Total kekayaan bersih / Total aset) x 100%

Misal kamu memiliki nilai total kekayaan bersih sebesar Rp400 juta. Sedangkan nilai aset kamu mencapai Rp700 juta. Berarti rasio solvabilitas kamu adalah sekitar 57%.

Angka ideal rasio solvabilitas adalah 50%. Berarti jika kamu mengalami kebangkrutan, kamu masih bisa bertahan meski nilai aset kamu jatuh hingga 57%.

5. Pertumbuhan Pendapatan

Indikator terakhir adalah pertumbuhan pendapatan. Banyak yang menganggap bahwa kenaikan gaji sama dengan peningkatan pendapatan. Padahal, ini belum tentu. Kamu perlu mengetahui secara lebih detail apakah pendapatan kamu benar-benar tumbuh atau tidak.

Caranya, hitung nilai pendapatan kamu tahun ini dan kurangi dengan pendapatan tahun sebelumnya. Setelah itu, bagi dengan nilai pendapatan tahun lalu dan hasilnya kurangi dengan laju inflasi. Berikut rumus sederhananya:

Pertumbuhan pendapatan = ((Nilai pendapatan tahun ini - Pendapatan tahun lalu) / Nilai pendapatan tahun lalu) - Laju inflasi

Contoh, pendapatan kamu tahun lalu adalah Rp12 juta. Tahun ini, pendapatan kamu mencapai Rp20 juta. Tingkat inflasi sekitar 6%. Maka, pertumbuhan pendapatan kamu adalah sekitar 61%.

Baca juga: Hindari 5 Kebiasaan Kecil Yang Bikin Kamu Susah Kaya 

Cara Cek Kesehatan Keuangan

Nah, setelah menyimak indikator kesehatan keuangan di atas, kamu bisa memperkirakan sendiri bagaimana kondisi finansialmu, apakah sudah tergolong sehat atau belum. Jika belum, kamu bisa melakukan langkah ke depan guna mengatasi hal tersebut, misal dengan mencari pendapatan tambahan.

Selain menggunakan cara-cara di atas, kamu juga bisa dengan mudah mengecek seberapa fit keuanganmu dengan menggunakan Financial Fitness Check Up by Ruang meNYALA. Kamu tinggal menjawab beberapa pertanyaan yang paling sesuai dengan kondisi kamu saat ini.

Tiap pertanyaan yang diberikan akan menggambarkan indikator kesehatan keuangan. Setelah itu, kamu juga akan mendapatkan hasil dalam skala nilai 0 sampai 100. Semakin tinggi nilai kamu, semakin fit keuanganmu.

Kamu pun dapat melihat indikator apa saja yang masih lemah dan perlu diperbaiki untuk mencapai tujuan finansial kamu.

Itulah informasi tentang indikator beserta cara cek kesehatan keuangan. Mengetahui kondisi finansial sendiri memang penting, hal ini berguna sebagai bahan evaluasi dan penentuan strategi kamu ke depannya.

Kalau kamu ingin mendapatkan tips-tips seputar mengatur keuangan agar selalu sehat, kamu dapat mengikuti kelas Ruang meNYALA “Healing, Haruskah Bikin Bocor Rekening?” tanggal 14 Juli 2022 pukul 19.00 - 20.00 WIB melalui Zoom. Yuk daftar kelasnya sekarang!


undefined Komentar

Max. 0/120 karakter

Konten Lainnya