Logo Ruang Menyal
Bg Block

Mengenal Apa itu Cost of Delay dalam Investasi, Yuk Pahami!

Oleh: ruangmenyala

Last updated: 05 Desember 2023 | 459 dilihat

Article Detail

Secara harfiah, cost of delay adalah biaya penundaan. Dalam dunia investasi, cost of delay adalah kondisi ketika kita semakin lama menunda investasi, maka semakin rendah pula potensi keuntungan yang bisa didapatkan dibandingkan dengan berinvestasi sejak dini.

Cost of delay adalah hal yang sering kali terlupakan dan tidak menjadi pertimbangan khusus bagi para investor. Padahal, dengan mempertimbangkan cost of delay, kamu sebagai investor dapat membuat keputusan investasi lebih baik.

Jika masih bingung mengenai apa itu cost of delay, yuk simak pembahasan selengkapnya dalam artikel di bawah ini.

Apa itu Cost of Delay?

Hingga kini, masih banyak orang yang memilih menunda berinvestasi untuk masa tua dengan alasan masih terlalu muda. Jadi, mereka terus menunda untuk berinvestasi dan menggunakan uangnya untuk keperluan lain.

Dikarenakan tujuan investasi untuk masa tua dianggap "masih terlalu jauh", maka anak muda cenderung tidak merasa mendesak dan tak kunjung memulai investasi. Apakah kamu termasuk golongan orang yang menunda investasi?

Padahal, menunda investasi adalah salah satu kesalahan keuangan yang sangat sering terjadi. Ya, semakin awal kamu memulai investasi, maka uang yang dapat dikembangkan menjadi lebih banyak. Inilah yang disebut dengan cost of delay.

Istilah ini cukup jarang terdengar, bukan? Jika kamu yang baru terjun atau berencana memulai investasi mungkin belum terlalu memahaminya atau bahkan baru mendengar istilah ini? Well, cost of delay adalah biaya penundaan, yaitu biaya yang telah terbuang ketika kamu memilih untuk menunda investasi.

Contohnya begini, jika kamu investasi mulai tahun ini maka keuntungan yang bisa didapatkan adalah Rp5 Juta, sedangkan jika dimulai tiga tahun lagi, dengan durasi yang sama, kamu hanya bisa mendapatkan keuntungan sebesar Rp3 Juta. Artinya, cost of delay yang kamu tanggung sebesar Rp2 Juta.

Contoh Pengaruh Cost of Delay dalam Investasi

Agar lebih memahami tentang cara menghitung cost of delay, perhatikan contoh berikut ini.

Dalam gambar tersebut bisa kita lihat bahwa menunda investasi, sekalipun dengan nominal yang lebih besar tidak akan memberikan hasil yang lebih baik. Berdasarkan tabel di atas, ketika melakukan investasi 10 tahun lebih dini sebesar Rp10 Juta, kamu bisa mendapatkan pengembalian sebesar Rp455 Juta.

Sementara itu, jika kamu menunda investasi selama 10 tahun dan memulainya dengan jumlah dua kali lipat which is Rp20 juta, kamu hanya akan mendapatkan pengembalian sebesar Rp351 Juta.

Bagaimana hal tersebut bisa terjadi, padahal jangka waktunya sama-sama 20 tahun, hanya saja satunya dimulai sepuluh tahun lebih awal dan satunya menunda selama 10 tahun namun dengan nominal investasi dua kali lipat?

Dimana contoh di atas berinvestasi pada aset yang bisa menghasilkan imbal hasil 10% per tahunnya dan juga melakukan reinvestment sebesar 100% sesuai dengan investasi di awal. 

Itulah yang namanya cost of delay, dimana cost of delay ini terjadi  karena hasil dari reinvestment selama 10 tahun yang hilang memengaruhi hasil akhir dari investasi tersebut. Pada dasarnya, komponen dari framework cost of delay yang paling utama adalah waktu. Meski tidak ada kata terlambat, namun dengan menunda investasi, maka akan ada “biaya lebih” yang perlu kamu bayarkan.

Cara Mengatasi Cost of Delay dalam Investasi

Agar hasil investasi lebih optimal, beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi cost of delay adalah sebagai berikut:

1. Memulai Investasi Lebih Awal

Cara pertama meminimalkan cost of delay adalah memulai investasi lebih awal. Berapapun jumlahnya, memulai investasi lebih awal adalah ide yang bagus. Sejumlah kecil uang yang diinvestasikan dalam jangka waktu yang lama akan memberikan hasil yang lebih besar dibandingkan dengan sejumlah besar uang yang diinvestasikan setelahnya.

2. Perlakukan Investasi Layaknya Tagihan Bulanan

Cara berikutnya dalam meminimalkan cost of delay adalah memperlakukan investasi seperti tagihan bulanan. Otomatiskan investasi kamu dengan Dollar Cost Averaging, sehingga kamu tidak akan pernah melewatkannya atau menundanya.

3. Bersabar

Salah satu kesalahan umum yang dilakukan orang adalah menarik aset mereka di tengah jalan, karena percaya bahwa mereka telah menghasilkan imbal hasil yang layak atau mengantisipasi kinerja pasar yang lebih buruk di masa depan.

Ingatlah bahwa kecepatan pengembalian sering kali berbeda di tiap tahun, dikarenakan kondisi pasar keuangan yang mempengaruhi imbal hasil pada setiap instrumen keuangan juga berbeda, namun pengembalian mulai meningkat secara progresif dari waktu ke waktu. Seorang investor harus menunggu investasinya mencapai tujuannya dengan sabar dan telaten.

Itulah penjelasan mengenai apa itu cost of delay dalam investasi. Bila ingin hasil investasi lebih maksimal, maka waktu memulainya juga perlu dipertimbangkan. Dalam teori cost of delay ini, semakin lama kamu menunda investasi maka keuntungannya lebih kecil, sekalipun berinvestasi dalam jumlah lebih besar.

Jika ingin berkonsultasi mengenai tips investasi yang tepat, kamu dapat mengikuti program konsultasi 1-on-1 bersama NYALA trainer. Namun sebelum itu, lakukan pengecekan kondisi keuangan melalui Financial Fitness Check Up di Ruang meNYALA!

Setelah kamu melakukan financial check up, kamu akan tahu skor kesehatan keuangan kamu dan jadi tahu apa yang harus kamu lakukan pertama kali untuk memperkuat keuangan kamu. Yuk, kelola keuanganmu bersama Ruang meNYALA!


undefined Komentar

Max. 0/120 karakter

Konten Lainnya