Logo Ruang Menyal
Bg Block

Cara Membaca Analisis Fundamental Saham Bagi Investor Pemula

Oleh: ruangmenyala

Last updated: 14 April 2024 | 53643 dilihat

Article Detail

Memahami cara analisis fundamental saham adalah salah salah satu strategi sukses berinvestasi.

Secara umum, analisis fundamental adalah sebuah metode pengukuran yang digunakan investor untuk mengetahui tingkat keamanan nilai saham.

Dalam hal ini, ada beberapa rasio keuangan yang perlu diperhatikan. Di antaranya seperti Earning Per Share, Price to Earning Ratio, Return on Equity dan lainnya.

Bagi beberapa investor pemula, melakukan analisis fundamental merupakan tahapan yang cukup membingungkan. 

Oleh karena itu, untuk mengetahui metode serta rasio apa saja yang perlu diperhatikan, yuk simak penjelasannya di uraian berikut ini!

Apa itu Analisis Fundamental Saham?

Tahukah kamu bahwa cara analisis fundamental saham merupakan salah satu teknik untuk menyeleksi sekaligus menentukan baik atau buruknya suatu saham?

Hal ini mengingat indikator fundamental saham meliputi kinerja perusahaan, persaingan antar perusahaan terkait di sektor pasar yang sama, analisis industri, hingga analisis ekonomi makro dan mikro

Fungsi Analisis Fundamental

Secara umum, beberapa fungsi analisis fundamental adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui Saat yang Tepat untuk Berinvestasi

Pertama dan paling utama, mempelajari cara analisis fundamental saham berguna untuk mengetahui kapan waktu terbaik beli saham dan menjualnya.

Hal ini tentu penting bagi para investor dalam mengoptimalkan keuntungan lewat capital gain, yaitu selisih dari harga beli dengan harga jual.

Saat berinvestasi, tentu kamu ingin membeli saham dengan harga semurah mungkin dan menjualnya dengan harga setinggi mungkin, bukan?

Baca juga: 9 Aplikasi Saham Untuk Pemula Yang Aman Dan Terdaftar Ojk! 

2. Membantu Menentukan Saham Terbaik

Yup, dengan memahami cara analisis fundamental saham, seorang investor tentu bisa terhindar dari investasi di saham dengan kualitas yang kurang baik.

Selain itu, investor juga dapat memaksimalkan modal investasi yang ada sehingga bisa memperoleh keuntungan maksimal dengan risiko minim.

3. Mengetahui Harga Wajar Sebuah Saham

Ketika memutuskan berinvestasi di pasar saham, seorang investor tentu harus akrab dan paham mengenai valuasi.

Pada dasarnya, valuasi dapat diartikan sebagai seberapa bernilai suatu saham apabila dihargai dalam satuan mata uang, di mana dalam konteks Indonesia, yaitu Rupiah.

Jadi dengan memahami bagaimana cara membaca fundamental saham dan analisisnya, tentu investor bisa mengetahui seberapa harga wajar dari suatu saham.

Yup, jangan sampai kamu membeli saham dengan harga yang tidak semestinya, ya.

Rasio Keuangan dalam Analisis Fundamental Saham

Selanjutnya, penjelasan mengenai rasio keuangan dalam analisis fundamental saham adalah sebagai berikut.

1. Price to Book Value (PBV) 

Rasio keuangan pertama yang perlu diketahui dalam mempelajari cara analisis fundamental saham adalah PBV.

PBV merupakan salah satu indikator analisis fundamental saham untuk mengetahui seberapa besar pasar dalam mengapresiasi nilai suatu perusahaan dengan harga tertentu.

Nah biasanya, PBV akan ditampilkan dalam bentuk perkalian (multiply).

Sebagai contoh, jika ditemukan PBV emiten A sebesar 1.5x pada bulan Februari 2022, lalu pada bulan Juni 2022 ternyata emiten A telah memiliki PBV sebesar 2x.

Dengan demikian, itu berarti emiten A telah mengalami peningkatan harga sebesar 0,5x dari bulan Februari ke bulan Juni di tahun yang sama.

Baca juga: Pahami Apa Itu Ara Dan Arb Saham, Investor Pemula Harus Tahu! 

2. Price to Earning Ratio (PER)

Selanjutnya, ada Price to Earning Ratio atau PER yang merupakan indikator krusial dalam mempelajari cara analisis fundamental saham.

Secara lebih lanjut, PER ini menunjukkan keuntungan yang dihasilkan oleh suatu perusahaan jikan dibandingkan dengan harga sahamnya.

Oleh karena itu, PER menjadi tolak ukur kemampuan sebuah perusahaan dalam menghasilkan laba bersih per saham.

Yup, PER dengan angka tinggi diartikan bahwa saham tersebut tengah mengalami pertumbuhan dan sedang banyak dilirik oleh para investor.

3. Earning Per Share (EPS)

Tahukah kamu bahwa salah satu cara analisis fundamental adalah dengan memperhatikan EPS atau Earning Per Share?

Sesuai namanya, EPS adalah indikator yang menunjukkan besaran laba bersih dari suatu perusahaan untuk tiap lembar sahamnya.

Jadi, saham dengan nilai EPS yang cenderung meningkat dari waktu ke waktu dapat dianggap sebagai saham yang menguntungkan.

4. Debt to Equity Ratio (DER)

DER merupakan perhitungan rasio yang didapatkan dengan membandingkan total hutang dengan modal dan sisa laba perusahaan dalam membiayai aset-asetnya. 

Maka dari itu, DER juga menjadi salah satu indikator fundamental saham yang patut diperhatikan.

Jika ditemukan bahwa rasio DER meningkat apabila dibandingkan periode waktu sebelumnya, itu berarti perusahaan telah dibiayai oleh kreditor (pemberi hutang) dan bukan berasal dari kekayaan bersihnya sendiri.

5. Dividend Yield (DY)

Indikator satu ini menunjukkan berapa besaran hasil dividen yang dibagikan oleh perusahaan terhadap tiap lembar sahamnya.

Walau jika dibandingkan dengan harga sahamnya, jumlah dividen sangat kecil, hal ini tetap menjadi hal penting, terutama bagi para long term investor.

Baca juga: 11 Strategi Belajar Investasi Saham Untuk Pemula Yang Mudah 

6. Return on Equity (ROE)

Berikutnya, dalam mempelajari cara analisis fundamental saham, indikator keuangan ROE juga patut diperhatikan.

ROE merupakan perhitungan rasio yang diperoleh dari membandingkan antara laba bersih (net profit) yang dibukukan perusahaan dengan total kekayaan bersihnya.

Rasio ini mengukur seberapa besar kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba bersih bagi para investor.

Nah biasanya, ROE diukur dengan persen (%). Jika nilai ROE mendekati angka 100%, maka dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut memiliki profitabilitas yang baik.

Cara Analisis Fundamental Saham

Terdapat 2 cara analisis fundamental saham yang bisa kamu coba, yaitu Top Down dan Bottom Up. Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Metode Top Down

Metode Top Down ini dapat dimanfaatkan sebagai salah satu cara analisis fundamental saham yang tergolong mudah bagi para investor pemula. Mengapa demikian?

Sesuai namanya, metode ini dilakukan dengan memperhatikan faktor makro terlebih dahulu daripada faktor mikro.

Secara lebih lanjut, penerapan metode ini akan dimulai dengan melakukan analisis makro, kemudian analisis sektoral, dan terakhir analisis mikro.

Nah setelah menyelesaikan tahap tersebut, ada 2 hal yang dapat kamu lakukan untuk memperkuat analisis fundamental, yaitu:

1. Prospek Bisnis Perusahaan

Yup, mengetahui prospek bisnis suatu perusahaan dapat dilakukan dengan membaca berita terkait bisnis, ekonomi, dan kondisi global.

Sebagai contoh, saat pandemi COVID-19 berlangsung, ada sejumlah perusahaan yang diuntungkan dan juga dirugikan oleh keadaan tersebut.

Itulah sebabnya, prospek bisnis perusahaan menjadi penting untuk kamu perhatikan.

2. Persaingan Industri

Selanjutnya, kita juga perlu mengetahui bagaimana daya saing suatu perusahaan terhadap para kompetitornya di sektor bisnis yang sejenis.

Cari tahu seberapa besar market share-nya, bagaimana perkembangan bisnisnya, inovasi dan solusi terbaru, hingga usaha-usaha lain yang mungkin dilakukan perusahaan guna memenangkan persaingan di sektor industri tersebut.

2. Metode Bottom Up

Berikutnya, ada metode Bottom Up yang juga dapat dipahami dan dilakukan dengan mudah oleh para investor pemula.

Cara analisis fundamental saham ini dilakukan dengan melihat laporan keuangan perusahaan tersebut.

Setelahnya, barulah kamu bisa melihat bagaimana tren serta kondisi ekonomi mikro dan mikro, kinerja perusahaan tersebut apabila dibandingkan dengan perusahaan lain di sektor industri sejenis, hingga pengelolaannya.

Adapun 2 pendekatan metode Bottom Up yang bisa dilakukan yaitu dengan:

1. Mempelajari Laporan Keuangan Perusahaan

Salah satu cara untuk mengetahui kinerja dari perusahaan saham yang ingin dibeli adalah dengan mempelajari laporan keuangan mereka selama beberapa tahun terakhir.

Walau akan memakan waktu yang lumayan lama dan cukup menguras otak, langkah ini akan sangat membantumu untuk menganalisis fundamental suatu saham.

2. Perbandingan Harga Saham

Cara mudah berikutnya yaitu dengan cukup membandingkan harga antar saham di sektor sejenis.

Yup, kamu dapat memanfaatkan indikator PER untuk membantumu dalam menganalisis sekaligus menentukan manakah saham yang tepat.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Support Dan Resistance Saham Dalam Trading 

Tips Memilih Saham Melalui Analisis Fundamental

Setelah mengetahui bagaimana cara analisis fundamental saham, ada beberapa tips yang dapat memudahkanmu dalam berinvestasi nantinya.

Adapun beberapa tips memilih saham melalui analisis fundamental adalah sebagai berikut.

1. Angka PBV yang lebih rendah.

2. Angka EPS yang lebih besar.

3. Angka ROE minimal 10%, lebih besar lebih baik. Khusus untuk sektor perbankan, akan semakin baik apabila kamu memilih saham dengan ROE yang lebih tinggi dari ROA-nya.

4. Angka PER yang lebih kecil, dengan maksimal angka sebesar 15x.

5. Angka ROA yang lebih besar.

6. Angka DY yang bertumbuh dari tahun ke tahun, dengan minimal 3% (growing year to year).

7. Angka NPM (Net Profit Margin) yang lebih besar.

8. Angka DER yang lebih kecil dan berada di bawah 100% atau di bawah angka NPM-nya.

9. Angka Cash Ratio yang tidak terlalu besar, namun tidak terlalu kecil.

10. Quick Ratio dan Current Ratio yang lebih besar.

Nah, itulah penjelasan mengenai cara analisis fundamental saham yang dapat kamu terapkan saat berinvestasi.

Ternyata, selain bisa membantu investor dalam menentukan harga saham terbaik, analisis fundamental juga dapat digunakan untuk memberikan prediksi tren jangka panjang di pasar. 

Dengan begitu, kamu bisa membuat keputusan investasi dengan lebih matang dan mendapatkan untung lebih banyak.

Nah, jadi bagaimana? Sudah cukup paham tentang cara analisis fundamental saham? 

Untuk mendapat insight lebih banyak tentang dunia investasi, yuk baca artikel lain di blog Ruang meNYALA!  Akhir kata, selamat mencoba dan semoga berhasil, ya!

Baca juga: Apa Arti Hold Dalam Saham? Ini Keuntungan Dan Risikonya!


undefined Komentar

Max. 0/120 karakter

Konten Lainnya