Logo Ruang Menyal
Bg Block

Apa itu Hustle Culture? Pengertian, Ciri, Dampak, Cara Atasi

Oleh: ruangmenyala

Last updated: 14 April 2024 | 309 dilihat

Article Detail

Dalam dunia kerja, hustle culture adalah istilah yang tentu sudah tidak asing lagi di telinga setiap orang.

Singkatnya, hustle culture mengacu pada budaya kerja berlebih yang dilakukan demi mencapai sesuatu.

Walau menunjukkan sisi produktivitas, namun hal ini diketahui dapat menimbulkan dampak buruk kepada pelakunya, seperti menurunkan work life balance, mengganggu kesehatan, dan lain-lain.

Lantas sebetulnya, apa itu hustle culture? Lalu, bagaimana cara mengatasinya? Nah, artikel ini telah merangkum secara lengkap mulai dari pengertian hustle culture, penyebab, ciri-ciri, hingga dampak negatifnya yang perlu kamu ketahui.

Apa itu Hustle Culture?

Apa itu hustle culture? Pengertian hustle culture adalah suatu gaya hidup yang mendorong seseorang untuk terus menerus bekerja jika ingin sukses.

Dalam hal ini, termasuk juga bekerja di saat sudah waktu istirahat. Hasilnya justru bukan semakin meningkat produktivitas, tapi malah berbahaya bagi kesehatan fisik dan mental.

Di samping itu, hustle culture adalah salah satu faktor yang dapat merusak hubungan dengan rekan kerja. Pasalnya, gaya hidup ini bisa menimbulkan persaingan tidak sehat.

Karyawan yang biasanya menerapkan hustle culture adalah seorang perfeksionis dan kompetitif.

Mereka ingin melakukan semua pekerjaan dengan sempurna dan lebih baik dari yang lain.

Contoh hustle culture, misalnya ketika seorang karyawan merasa dirinya memiliki tuntutan untuk memenuhi permintaan atasan di luar jam kerja.

Sebenarnya, tidak ada salahnya mengutamakan pekerjaan. Namun, ini bisa menjadi dampak negatif hustle culture jika hal tersebut malah mengganggu prioritas hidup lainnya.

Penyebab Hustle Culture

Hustle culture adalah gaya hidup yang tidak muncul begitu saja tanpa adanya pengaruh dari berbagai faktor penyebab.

Beberapa hal yang memengaruhi terjadinya hustle culture adalah sebagai berikut:

1. Toxic Positivity

Salah satu penyebab terjadinya hustle culture adalah toxic positivity, yaitu keinginan untuk mempertahankan asumsi positif bahkan di tengah situasi yang sudah penuh tekanan. 

Contohnya, ketika kamu sudah lelah dengan pekerjaan yang menumpuk dan harus beristirahat, justru dirimu atau orang lain memberikan dorongan untuk terus bekerja. 

Hal ini akhirnya semakin menekan masyarakat untuk bekerja secara terus menerus bahkan di tengah kondisi yang sudah melelahkan.

Baca juga: 7 Ciri-Ciri Lingkungan Kerja Toxic dan Tips Mengatasinya

2. Konstruksi Sosial

Sampai saat ini masih banyak orang yang percaya bahwa tolok ukur kesuksesan hidup adalah mendapat posisi pekerjaan tinggi dan memiliki uang banyak.

Namun, sebenarnya kesuksesan tidak dapat dilihat dari itu saja. Banyak nilai yang berbeda antara satu orang dengan lainnya dalam hal mendefinisikan kesuksesan.

Dengan demikian, kesuksesan seseorang tidak bisa dijadikan sebagai standar yang harus diikuti dalam suatu masyarakat.

3. Kemajuan Teknologi

Kemajuan teknologi rupanya juga menjadi salah satu penyebab mengapa hustle culture bisa tersebar dengan cepat.

Teknologi yang semakin memudahkan manusia justru membuat garis pemisah antara bekerja dengan istirahat menjadi tidak jelas.

Pasalnya, kamu dapat melakukan pekerjaan dimanapun dan kapanpun dengan bantuan gawai pintar, bahkan termasuk saat kamu sudah berada di atas kasur untuk tidur.

Ciri-ciri Hustle Culture

Biasanya karyawan yang menerapkan hustle culture tidak menyadari bahwa mereka telah menganut gaya hidup tersebut.

Sebab, hustle culture adalah hal yang secara tidak langsung telah menjadi kebiasaan sehari-hari bagi karyawan.

Ciri-ciri hustle culture dalam seseorang bisa diketahui jika mereka sering mengalami beberapa hal sebagai berikut:

  • Merasa bersalah ketika mengambil waktu istirahat kerja 
  • Memiliki target pencapaian kerja yang tidak realistis
  • Selalu membandingkan diri dan tidak ingin kalah
  • Tidak pernah merasa puas dengan hasil kerja
  • Bekerja melebihi ketentuan waktu
  • Sering kelelahan saat bekerja

Baca juga: Apa itu Self Reward? Cek Cara Hemat dan Contohnya untuk Diri Sendiri 

Dampak Negatif Hustle Culture

Mungkin hustle culture adalah hal yang dapat membantumu lebih produktif, termotivasi, dan cepat dalam mencapai target kerja. 

Namun, terlepas dari hal-hal positif tersebut, sebenarnya ada banyak dampak negatif hustle culture yang akan dirasakan oleh penganutnya.

Beberapa dampak negatif hustle culture adalah sebagai berikut:

1. Menurunnya Work Life Balance

Work life balance adalah kondisi saat kehidupan profesional maupun pribadimu bisa berjalan dengan seimbang.

Namun, jika dengan adanya hustle culture, kondisi ini bisa semakin menurun dalam kehidupanmu.

Pasalnya, kamu akan terus menerus terdorong untuk bekerja tanpa memikirkan bahwa ada kehidupan pribadi yang harus dijalani.

2. Meningkatkan Risiko Penyakit 

Hustle culture adalah gaya hidup yang bisa menimbulkan penyakit. Jika kamu bekerja lebih dari 50 jam per minggu, tubuh bisa mengalami berbagai risiko penyakit jantung bahkan sampai yang mematikan.

Selain itu, apabila kamu berniat mengambil lembur. Hal tersebut juga tidak kalah berbahayanya bagi kesehatan karena bisa meningkatkan risiko diabetes, hingga strok.

3. Meningkatkan Risiko Gangguan Mental

Sudah dapat dipastikan bahwa dampak negatif hustle culture adalah meningkatnya risiko gangguan mental, seperti kecemasan, depresi, dan lain sebagainya.

Hustle culture membuat pola kerja menjadi penuh tekanan dan memberikan efek yang tidak baik bagi mental.

Ini akan sangat berbahaya, bahkan bisa berujung membuatmu kehilangan motivasi dan energi untuk kembali bekerja seperti saat keadaan normal.

Cara Mengatasi Hustle Culture

Terdapat beberapa cara mengatasi hustle culture yang dapat kamu coba terapkan jika mengalami hal tersebut. Berikut adalah penjelasannya:

1. Selesaikan Pekerjaan Tepat Waktu

Usahakan untuk selalu menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya. Dengan demikian, kamu dapat memiliki lebih banyak waktu untuk bersantai dan melakukan aktivitas penting lainnya di luar pekerjaan.

2. Sediakan Waktu untuk Bersantai

Cara mengatasi hustle culture berikutnya adalah menyediakan waktu untuk bersantai. Waktu libur adalah saat penting untuk melepas rasa lelah dan penat. Janganlah bekerja di saat kamu sedang libur.

3. Ubah Paradigma tentang Kerja

Kamu perlu mengubah paradigma mengenai bekerja. Hustle culture adalah hal yang timbul karena pemikiran hidup untuk kerja. Pemikiran yang benar adalah kerja untuk hidup.

4. Prioritaskan Kesehatan Diri

Kesehatan adalah hal yang paling berharga. Oleh karena itu, pastikan untuk bekerja sewajarnya dan luangkan waktu untuk beristirahat jika diperlukan. 

5. Hentikan Kebiasaan Membandingkan Diri

Berhentilah membandingkan dirimu dengan orang lain dan bersyukur atas setiap pencapaian yang sudah berhasil diperoleh. Sebab, membandingkan diri bisa membuatmu terus menerus merasa tidak cukup.

Demikian ulasan mengenai apa itu hustle culture, ciri, dampak, hingga cara mengatasinya.

Meskipun hustle culture adalah budaya yang sebetulnya mendorong motivasi dan semangat kerja, namun perlu kamu ketahui pula bahwa hal ini bisa berakibat buruk terhadap kehidupan.

Nah, untuk mengetahui lebih dalam terkait cara mengatasi hustle culture, Ruang meNYALA akan mengadakan kelas finansial berjudul “Sandwich Gen's Dream: Hustle Or FIRE?” pada hari Sabtu, 22 Oktober 2022 pukul 16.00 - 17.30 WIB yang bertempatan di The Cove, PIK.  Yuk ikutan dan daftar sekarang juga!

Baca juga: Pengertian Quality of Work Life, ujuan, Tips Menerapkannya


undefined Komentar

Max. 0/120 karakter

Konten Lainnya