Logo Ruang Menyal
Bg Block

5 Tips Pembagian Uang Suami Setelah Menikah, Begini Caranya!

Oleh: ruangmenyala

Last updated: 16 Agustus 2022 | 5467 dilihat

Article Detail

Keuangan merupakan salah satu perkara penting yang perlu dibicarakan dalam kehidupan rumah tangga.

Ya, setelah menikah, kamu harus pintar-pintar mencari cara mengatur keuangan bersama agar hal ini tidak menjadi sumber permasalahan.

Pasalnya, masalah keuangan bisa menghampiri siapa saja, baik kepada orang dengan penghasilan pas-pasan, standar, atau bahkan tinggi sekalipun.

Lalu, bagaimanakah cara yang tepat dalam mengelola keuangan bagi pasangan suami istri?

Jangan bingung, berikut ini terdapat sejumlah tips pembagian uang suami setelah menikah yang bisa kamu coba terapkan. Simak sampai habis ya!

Tips Pembagian Uang Suami Setelah Menikah

Masalah finansial dalam rumah tangga biasanya terjadi lantaran pengelolaan keuangan yang kurang baik antara suami dan istri.

Entah itu karena segala kebutuhan rumah tangga dibebankan kepada suami sendiri sehingga membuat pasangan merasa tidak adil atau juga sebaliknya.

Oleh karenanya, kamu bersama pasangan harus bisa menjadi sebuah tim yang kompak dan saling membantu.

Nah, untuk mewujudkan hal tersebut, yuk simak beberapa tips pembagian uang suami setelah menikah di bawah ini.

1. Buat Perencanaan dan Tujuan Keuangan Bersama

Tips pembagian uang suami setelah menikah yang pertama adalah membuat perencanaan dan tujuan finansial bersama-sama.

Jangan sampai karena tak memiliki tujuan sama, kamu dan pasangan malah cekcok di tengah jalan. Padahal, keluarga seharusnya berjalan dan berdampingan bersama.

Maka dari itu, penting untuk kamu membuat tujuan keuangan lalu menyusun rencana tentang bagaimana cara menjalankannya.

Misalkan, kamu dan pasangan ingin mendirikan sebuah bisnis, membeli rumah, dan lain sebagainya.

Untuk mencapainya, kamu bisa gunakan sistem budgeting 50-30-20, yaki 50% untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan, sementara 20% untuk investasi.

Di sisi lain, hargai pula tujuan keuangan pasangan kamu dan beri dukungan karena setiap orang tentu memiliki hal penting dalam hidup yang berbeda-beda.

2. Bagi Berdasarkan Pendapatan Masing-Masing

Setelah membuat rencana dan tujuan keuangan, cobalah lakukan pembagian uang suami setelah menikah dengan berdasar pada penghasilan masing-masing.

Kamu bisa menjumlahkan total gaji kamu dan pasangan, lalu menyepakati pembagian besaran persentase ideal yang dibutuhkan untuk keperluan rumah tangga sehari-hari. 

Misalkan, kamu memiliki gaji bulanan senilai Rp6.000.000, sementara gaji pasangan sebesar Rp9.000.000, sehingga bila dijumlahkan totalnya adalah Rp15.000.000.

Nah, untuk mengetahui bagian masing–masing, kamu tinggal hitung dengan rumus persentase. Caranya, bagi gaji kamu dengan jumlah keseluruhan, lalu kalikan 100.

Dari contoh di atas, besaran persentase gaji kamu yang dibutuhkan untuk keperluan rumah tangga ialah (Rp6.000.000 : Rp15.000.000) x 100 = 30%. Maka, 30% dari Rp6.000.000 yaitu Rp2.400.000.

Sedangkan, persentase gaji pasangan kamu ialah (Rp9.000.000 : Rp15.000.000) x 100 = 60%. Maka, 60% dari Rp9.000.000 yaitu Rp5.400.000.

Dengan begitu, pembagian uang suami setelah menikah jadi jauh lebih adil, bukan? Kamu dan pasangan bisa memberikan kontribusi bersama-sama sesuai kemampuan untuk kebutuhan hidup tanpa memberatkan satu sama lain.

Terlepas dari keperluan rumah tangga tersebut, kalian bahkan masih mampu menyimpan sebagian uang untuk kebutuhan pribadi.

Baca juga: Istri Tidak Bisa Mengatur Keuangan, Ini Dia Solusinya

3. Buat Akun Tabungan Sama dan Terpisah

Jika berbicara tentang pembagian uang suami setelah menikah, mungkin kamu akan bertanya apakah sebaiknya memiliki satu tabungan bersama atau justru terpisah?

Well, menurut The Balance, salah satu pilihan terbaik dalam pembagian uang suami setelah menikah adalah dengan memiliki satu akun tabungan bersama dan juga satu tabungan lainnya yang berbeda.

Tabungan bersama ditujukan untuk kebutuhan pokok rumah tangga, seperti air, listrik, asuransi, cicilan kendaraan, rumah, dan semacamnya.

Tabungan ini juga bisa kamu gunakan untuk menyatukan uang dari pembagian persentase gaji yang sebelumnya kamu hitung.

Nah, kamu dan pasangan tinggal membagi-bagi uang tersebut ke berbagai pos pengeluaran bulanan, termasuk investasi, dana darurat, tabungan, dan lain-lain. 

4. Diskusikan Mengenai Hutang

Salah satu hal yang tak boleh terlewatkan dalam pembagian uang suami setelah menikah adalah mendiskusikan hutang.

Mengapa ini penting? Well, membicarakan hutang bukanlah hal memalukan, justru kamu harus terbuka dan jujur selayaknya mendiskusikan penghasilan.

Jangan sampai karena kamu atau pasangan tidak mengatakan yang sebenarnya, hal ini menjadi sumber permasalahan dalam mengatur keuangan rumah tangga.

Daripada menyembunyikannya, lebih baik kamu mendiskusikan persoalan tersebut bersama dan mencari solusi agar bisa melunasi hutang sekaligus memenuhi kebutuhan harian.

5. Buat Kesepakatan

Tips pembagian uang suami setelah menikah lainnya adalah membuat kesepakatan dalam mengelola keuangan.

Misalkan, kalian bersepakat untuk membagi tanggungan, di mana kamu berkewajiban membayar cicilan kendaraan, rumah, asuransi, pendidikan anak, dan investasi.

Sementara, pasangan kamu bertanggung jawab memenuhi kebutuhan harian, seperti makan, air, listrik, dan juga internet.

Diskusikanlah hal ini bersama pasangan dan buat pembagian dengan adil hingga memperoleh kesepakatan bersama.

Demikian tips pembagian uang suami setelah menikah yang bisa kamu coba.  Bekerjasama mengelola keuangan bagi pasangan suami istri merupakan hal penting dalam rumah tangga.

Baca juga: 7 Alasan Istri Harus Punya Uang Sendiri Setelah Menikah

Yang paling utama, semua tagihan lunas dan tak ada cekcok antara suami istri. Yuk belajar tentang pengelolaan keuangan keluarga dengan gabung di kelas finansial Ruang meNYALA pada hari Kamis, 25 Agustus 2022 nanti.

Kelas ini diselenggarakan melalui Zoom pukul 19.00-20.00 WIB dengan topik "Marriage is Not K-Drama: yang Wajib Diketahui Sebelum Menikah".

Kamu akan belajar banyak mengenai kebiasaan finansial pasangan, keterbukaan finansial dalam rumah tangga, dan lain-lain. Tunggu apalagi? Yuk gabung sekarang!


undefined Komentar

Max. 0/120 karakter

Konten Lainnya