Pernahkan kamu merasa bingung saat merencanakan perjalanan? Jika iya, mungkin kamu membutuhkan itinerary untuk merinci semua rencana perjalanan yang menyenangkan. Itinerary adalah list rencana yang akan membuat perjalanan menjadi lebih maksimal dan terencana.
Itinerary memuat informasi detail tentang perjalananmu, mulai dari tujuan wisata, durasi kunjungan, akomodasi, transportasi, hingga budget liburan. Dengan memiliki itinerary, kamu dapat menikmati perjalanan yang menyenangkan. Agar lebih paham mengenai itinerary, yuk, simak ulasan selengkapnya di bawah ini!
Apa itu Itinerary?
Itinerary adalah rencana perjalanan yang disusun ketika seseorang akan bepergian. Rencana perjalanan ini meliputi jadwal kegiatan harian, destinasi yang akan dikunjungi, transportasi, estimasi biaya, konsumsi, akomodasi, dan hal lainnya.
Dengan menggunakan itinerary, rencana perjalananmu akan semakin maksimal dan jumlah pengeluarannya menjadi lebih terukur. Hal tersebut dikarenakan biaya pengeluaran akan sangat diperhitungkan ketika membuat itinerary.
Apa Fungsi Itinerary untuk Perjalanan?
Fungsi itinerary adalah sebagai pedoman saat sedang bepergian, baik karena perjalanan bisnis maupun liburan. Tak hanya itu, itinerary juga memiliki beberapa fungsi lainnya, seperti:
1. Mengatur Waktu dan Alur Perjalanan
Itinerary dapat membantumu menentukan berapa lama waktu yang akan dihabiskan di setiap tempat kunjungan. Dengan ini, itinerary adalah pedoman yang membantumu menentukan perjalanan secara efektif sehingga kamu bisa menghemat waktu dan biaya.
2. Membantu Memperkirakan Anggaran Perjalanan
Fungsi kedua itinerary adalah membantu memperkirakan anggaran perjalanan. Dengan mengetahui detail perjalanan, seperti akomodasi, transportasi, dan aktivitas yang akan dilakukan, kamu dapat memperkirakan berapa kebutuhan anggaran selama perjalanan. Maka dari itu, itinerary membantumu mengontrol pengeluaran dan menghindari pemborosan selama perjalanan.
3. Mengurangi Risiko Kena Tipu
Itinerary yang dibuat dengan baik dapat membantu menghindari risiko terkena penipuan. Itinerary yang memuat informasi penting, seperti nama agen, detail penerbangan atau akomodasi, dan rincian biaya membantu menghindari penawaran harga tidak wajar. Oleh karena itu, ketidakjelasan informasi, jadwal tidak realistis, atau harga jauh di bawah rata-rata dalam itinerary yang dibuat agen dapat menjadi indikasi modus penipuan.
Baca juga: Cara Bijak Belanja Online agar Aman dan Tidak Boros
4. Mengurangi Risiko Barang Bawaan Terlupakan
Selain membantu dalam memperjelas jadwal dan tujuan, fungsi lain itinerary adalah memudahkanmu dalam menyiapkan daftar barang bawaan. Apalagi, jika kamu berencana mengunjungi banyak destinasi liburan ke banyak tempat berbeda.
Contohnya, saat kamu berwisata ke waterpark, tentu kamu perlu membawa baju renang. Dengan itinerary yang terstruktur, kamu dapat dengan mudah meninjau kembali destinasi wisata yang akan dikunjungi dan memastikan kamu membawa semua barang yang diperlukan untuk setiap destinasi.
Cara Membuat Itinerary
Perjalanan yang tak terencana memang seru, tapi memiliki itinerary adalah cara efektif untuk membantumu menikmati bepergian dengan lebih maksimal. Itinerary yang baik akan membantumu menentukan tujuan, memilih tempat wisata, mengatur waktu, dan memaksimalkan pengalaman perjalananmu. Berikut beberapa cara membuat itinerary yang bisa kamu ikuti:
1. Tentukan Tujuan dan Jenis Perjalanan
Hal pertama yang perlu dilakukan dalam membuat itinerary adalah menentukan tujuan dan jenis perjalanan. Tujuan perjalanan meliputi tempat yang akan dikunjungi, apakah bersantai di pantai, menjelajahi kota, atau lainnya.
Sedangkan untuk jenis perjalanan dibagi menjadi dua, yaitu liburan dan bisnis. Menentukan tujuan dan jenis perjalanan ini akan membantumu untuk merencanakan aktivitas selama liburan atau bisnis serta memperkirakan anggaran yang akan dikeluarkan.
2. Lakukan Riset Tempat Tujuan
Setelah menentukan tujuan dan jenis perjalanan, langkah selanjutnya dalam membuat itinerary adalah mencari tahu tentang tempat tujuan, aktivitas, dan budayanya. Informasi ini bisa kamu dapatkan dengan mudah melalui internet, seperti channel YouTube traveller dan artikel. Selain itu, kamu juga bisa mendapat informasi tempat tujuan melalui orang lain yang pernah datang ke tempat tersebut.
3. Tentukan Durasi Perjalanan
Durasi perjalanan merupakan faktor penting dalam membuat itinerary yang efektif. Durasi yang terlalu singkat akan membuatmu terburu-buru dan melewatkan banyak hal, sedangkan durasi yang terlalu panjang dapat membosankan dan menghabiskan anggaran.
Baca juga: Inilah 10 Cara Mengatur Keuangan Anak Kos agar Tetap Hemat
4. Buat Jadwal Kegiatan yang Realistis
Setelah menentukan tempat wisata dan aktivitas yang ingin dilakukan, langkah selanjutnya dalam menyusun tour itinerary adalah membuat jadwal kegiatan yang realistis. Susunlah jadwal perjalanan yang logis dan efisien serta pertimbangkan jarak antar tempat wisata.
Kemudian, kegiatan berdasarkan lokasi atau jenisnya untuk menghemat waktu dan tenaga. Kamu juga perlu menyisihkan waktu luang untuk istirahat, makan, dan eksplorasi lingkungan sekitar.
5. Tambahkan Informasi Penting
Sebuah itinerary yang baik tidak hanya berisi daftar tempat wisata dan aktivitas, tetapi juga informasi penting lainnya yang dapat membantumu selama perjalanan. Informasi penting yang perlu kamu masukkan dalam itinerary adalah kontak darurat, daftar barang bawaan, alamat akomodasi, dan rencana darurat apabila perjalanan tidak sesuai dengan itinerary yang telah disusun.
Contoh Itinerary
Setelah memahami pengertian, fungsi, dan cara membuat itinerary yang efektif untuk perjalanan. Di bawah ini adalah contoh itinerary perjalanan yang bisa kamu jadikan referensi:
1. Contoh Itinerary Liburan 3 Hari 2 Malam
Hari ke 1 | Waktu | Kegiatan |
16.00 | Tiba di bandara Internasional Ngurah Rai | |
17.00-20.00 | Check-in ke hotel di Ubud + Istirahat | |
20.00-22.00 | Mengunjungi Monkey Forest Ubud | |
22.00-00.00 | Menikmati makan malam di Ubud | |
Hari ke 2 | 08.00-10.00 | Mengunjungi Tegalalang Rice Terrace |
10.00-12.00 | Mengikuti kelas yoga di Ubud | |
13.00-15.00 | Berbelanja di Pasar Seni Ubud | |
20.00-23.00 | Menikmati makan malam dengan pemandangan sawah | |
Hari ke 3 | 08.00-10.00 | Mengunjungi Pura Tanah Lot
|
10.00-14.00 | Berenang di Pantai Kuta
| |
21.00-23.00 | Menikmati makan malam seafood di Jimbaran | |
04.00 | Terbang kembali ke kota asal |
2. Contoh Itinerary Bisnis 2 Hari 2 Malam
Hari | Waktu | Kegiatan |
Hari ke 1 | 07.00 | Tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (CGK) |
07.30 | Check-in ke hotel di Jakarta Pusat | |
08.00-10.00 | Mengikuti rapat dengan klien di kantor pusat | |
10.00-12.00 | Makan siang di restoran di sekitar kantor | |
14.00-15.00 | Mengunjungi Kementerian terkait untuk keperluan bisnis | |
15.00-17.00 | Menemui mitra bisnis di hotel | |
20.00-22.00 | Makan malam di restoran dengan mitra bisnis | |
23.00 | Istirahat di hotel | |
Hari ke 2 | 09.00-11.00 | Mengikuti seminar bisnis di hotel |
11.00-13.00 | Makan siang di restoran di sekitar hotel | |
14.00-16.00 | Berbelanja souvenir di mall | |
17.00-20.00 | Mengunjungi tempat wisata sejarah di Jakarta | |
20.00-22.00 | Makan malam di restoran | |
22.00 | Check-out dari hotel | |
22.00 | Menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta (CGK) untuk penerbangan kembali ke kota asal. |
Itulah informasi lengkap mengenai itinerary. Kesimpulannya, itinerary adalah daftar yang sangat penting untuk merencanakan perjalanan sukses mu. Dengan memiliki itinerary, kamu dapat menikmati perjalanan yang menyenangkan.
Salah satu fungsi itinerary adalah membantu memperkirakan anggaran perjalanan. Selain mengatur anggaran, kamu juga perlu memeriksa kesehatan keuangan pribadi agar tidak boncos melalui Financial Fitness Check Up. Layanan milik Ruang meNyala ini bisa memeriksa kondisi keuanganmu hanya dalam waktu 3 menit.
Setelah mendapatkan hasil pemeriksaan keuangan, kamu juga bisa lanjut untuk konsultasi 1-on-1 dengan Nyala Trainer agar bisa meminimalkan risiko boncos keuangan saat perjalanan. Jadi, tunggu apalagi? Yuk, mulai atur keuanganmu bersama Ruang meNyala agar bisa bergabung menjadi #FinanciallyFit!
Baca juga: Apa itu Self Healing? Ini Arti, Metode, dan Manfaatnya